Wednesday, April 2, 2014

UNTAIAN PERISTIWA : PEMKAB TANAH BUMBU HARUS LEBIH PROPORSIONAL LAGI

PERKEMBANGAN multi aspek di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, membuatnya seperti satu kekuatan semacam gaya magnet sehingga membuat dampak sosial yang begitu dahsyat. Menurut H Syamsul Bahri, Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu yang juga salah satu tokoh terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu (Sekretaris Tim Penuntut Kabupaten Tanah Bumbu), mengatakan kepada Kristiawan dari FAKTA di ruang kerjanya bahwa latar belakang inspirasi terbentuknya kabupaten ini adalah semata-mata guna mempercepat pembangunan baik infrastruktur ataupun pelayanan adminitrasi di bagian wilayah Kalimantan Selatan. “Hal tersebut sudah dimulai dari tahun 1970,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
Dengan demikian maka sudah melalui beberapa fase, yakni fase orde lama, orde baru dan orde reformasi. Dan, akhirnya pada bulan April 2003 berhasillah embrio ini menjadi sebuah kabupaten yang dimekarkan berbarengan dengan Kabupaten Balangan. “Tanah Bumbu pecahan dari Kabupaten Kotabaru dan Balangan pecahan dari Kabupaten Amuntai,” jelasnya.
Syamsul Bahri yang kini Calon Anggota DPR RI Dapil 2 wilayah Kalsel adalah politisi dari Partai Kepala Garuda. Dia Juga mengkritisi tentang kebijakan pemerintah. Menurutnya, sikap pemerintah (penguasa) kurang proporsional dalam penanganan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Terutama masyarakat kalangan bawah. Contohnya, sengketa lahan, baik lahan masyarakat yang memasuki kawasan hutan ataupun yang memasuki kawasan hak guna usaha (HGU). Semua permasalahan tersebut masuk pembahasan dan diakomodir serta diagendakan oleh DPRD. Memang, pada dasarnya, pemerintahan Dani-Difri ini bagus dalam visi-misinya yang tertuang dalam Renstra Kontrak Politik-nya. “Akan tetapi jangan sampai terjadi pembangunan yang kurang seimbang. Dalam arti memilah dan memilih. Hanya daerah-daerah tertentu yang sarat dengan kepentingan politiknya saja yang dibangun. Dan pembangunan ini mesti terus berjalan, begitu juga harus merata. Apa pun konteknya, Bupati Mardani H Maming adalah milik rakyat Tanah Bumbu. Dia juga harus bisa memberi peluang kepada para pengusaha kecil,” tegas Syamsul Bahri.

Saat ditanya mengenai visi-misinya sebagai calon anggota DPR RI, Syamsul menjelaskan bahwa dirinya akan memperjuangkan pembangunan rel kereta api trans Kalimantan, terutama lintas Kalimantan Selatan. Dan juga akan memperjuangankan pembangunan Waduk Riam Kiwah yang fungsinya sebagai salah satu pembangkit listrik, irigasi pertanian serta air bersih. Seperti Waduk Riam Kanan di Kabupaten Martapura yang bisa mengakomodir kebutuhan Kabupaten Martapura, Kodya Banjarbaru dan Banjarmasin. Waduk Riam Kiwah ini berada di Tanah Bumbu, tepatnya di Kecamatan Mantewe dan sebagian masuk wilayah Kecamatan Kusan Hulu. Bila Waduk Riam Kiwah ini berfungsi maka akan mengakomodir tiga kabupaten, yakni Tanah Bumbu, Kotabaru serta Kabupaten Tanah Laut (Pelaihari). “Untuk itulah akan saya perjuangkan di Jakarta nanti,” cetusnya. (F.611)R.26

H Syamsul Bahri, Caleg DPR RI Dapil 2 Kalsel dari Partai Gerindra

No comments:

Post a Comment