Sunday, February 14, 2016

UNTAIAN PERISTIWA

MUOLABOH

Aceh Barat Akan Lahirkan Komunitas Pemuda Peduli Narkoba

UNTUK menyelamatkan kalangan muda sebagai generasi penerus bangsa dan agama dari serangan narkoba, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat akan segera membentuk  forum komunitas pemuda peduli narkoba dari berbagai tingkatan.
“Komunitas pemuda peduli narkoba ini perlu kita bentuk mulai tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat gampong agar pemuda selaku generasi muda bisa terselamatkan dari serangan narkoba," kata Wakil Bupati Aceh Barat, H Rahmad Fitri HD MPA, kepada Andri S dari FAKTA di Meulaboh, Senin (19/10).
Dengan adanya komunitas yang fokus terhadap narkoba, para pemuda dengan mudah melakukan koordinasi prongam dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) supaya pembinanaan terhadap pemuda juga mudah dilakukan dengan adanya wadah tersebut.
"Keberadaan forum tersebut juga akan membantu kerja Badan Narkotika  Kabupaten Aceh Barat dalam menekan angka pengguna narkoba di wilayah Bumi Teuku Umar," ucapnya.
Selain itu wabup menghimbau agar semua elemen di Meulaboh mendukung supaya narkoba bisa dituntaskan secara bersama-sama. Program tersebut juga disinergikan dengan syariat Islam di Aceh. (F.984) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

MEULABOH

PAWAI 1 MUHARRAM 1437 H DI BUMI TEUKU UMAR

RIBUAN pelajar dari tingkat Taman Kanak-Kanak, SD, SMP dan SMA serta Perguruan Tinggi ambil bagian dalam pawai taaruf yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 H. Peserta pawai yang tampil dalam busana adat Aceh dan pakaian muslim itu pun memeriahkan jalanan Kota Meulaboh.
Pawai yang dilepas oleh Wakil Bupati Aceh Barat, Drs H Rachmat Fitri HD MPA, dimulai dari halaman Masjid Agung Baitul Makmur hingga Jalan Nasional dan kembali ke Masjid Agung. Dalam sambutannya, wabup menyampaikan pentingnya kepedulian warga masyarakat untuk menyemarakkan Tahun Baru Islam, sehingga syiar Islam menggema dalam sendi kehidupan. “Dengan semangat peringatan Tahun Baru Islam 1437 H, mari kita bangun spirit umat yang inovatif dan berakhlaq guna mewujudkan pelaksanaan syariat Islam secara kaffa di Bumi Teuku Umar”. (F.984) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

MEULABOH

Apel Gelar Pasukan Operasi “Zebra Rencong 2015”

KAMIS (22/10), pukul 09.00 WIB, Polres Aceh Barat melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi “Zebra Rencong 2015” dipimpin langsung Kapolres Aceh Barat, AKBP Teguh Priyambodo Nugroho Sik, dihadiri unsur Muspida dan jajaran Polres Aceh Barat.
Apel gelar ini dilaksanakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya dalam pelaksanaan Operasi “Zebra Rencong 2015” guna mengatasi permasalahan lalu lintas di Kabupaten Aceh Barat menjelang perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. (F.984) web majalah fakta / majalah fakta online

Saturday, February 13, 2016

UNTAIAN PERISTIWA

MEULABOH

HUT KOTA MEULABOH KE-427 DAN KABUPATEN ACEH BARAT KE-70

SENIN, 12 Oktober 2015, digelar upacara perayaan hari ulang tahun Kota Meulaboh ke- 427 dan Kabupaten Aceh Barat ke-70 di halaman setdakab setempat. Bupati Aceh Barat, H T Alaidinsyah, selaku Inspektur Upacara menyampaikan bahwa Meulaboh adalah milik bersama. Sebuah kota yang perlu dijaga dengan kapasitas masing-masing. Tanamkan rasa memiliki dan kecintaan, sehingga upaya pembangunan berjalan dengan maksimal. “Aceh Barat adalah rumah kita, daerah yang kaya akan potensi yang menjadi aset berharga bagi anak-cucu kita di masa mendatang. Jadikan ia sebagai tanah pusaka yang terus perlu dilestarikan dan dikembangkan hingga terwujudnya kemakmuran dalam sendi-sendi kehidupan. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, senantiasa menjunjung tinggi kemaslahatan bagi warganya. Untuk itu, mari bersama-sama kita posisikan diri bahu-membahu memberikan dedikasi terbaik untuk daerah ini.
Berbagai prestasi, keberhasilan dan pengakuan yang diperoleh daerah selama ini, kami akui bukanlah hal yang mudah dicapai tanpa adanya dukungan dan semangat dari semua pihak di Kabupaten Aceh Barat ini”.
“Dengan kata lain, kebanggaan atas prestasi dan keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Aceh Barat bukan hanya milik kami semata. Namun lebih dari itu merupakan kebanggaan bersama masyarakat di daerah ini. Di samping itu, kami kami pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mesti dilakukan pembenahan. Oleh karenanya, kritikan, saran dan masukan positif menjadi semangat bagi kami untuk melakukan kerja keras demi arah yang lebih baik untuk daerah kita ini”.
Selesai upacara diberikan santunan kepada 100 anak yatim dari 4 gampong dalam Kecamatan Johan Pahlawan. Di samping itu juga dilakukan penyerahan piala dan uang pembinaan kepada para pemenang lomba dalam memeriahkan HUT Meulaboh dan Aceh Barat. (F.984) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

SIMEULUE

Gubernur Aceh Setuju Simeulue Dimekarkan

GUBERNUR Aceh, dr H Zaini Abdullah, bersama rombongan tiba di Bandara LAsikin Kabupaten Simeulue dengan menumpang pesawat MAFsekitar pukul 9.20 Wib disambut Bupati Simeulue, Drs H Riswan NS, dan Wakil Ketua DPRK Simeulue, Rosnidar Mahlil SE, beserta unsur Forkopimda Kabupaten Simeulue.
Agenda kunker Gubenur Aceh beserta rombongan ke Simeulue diawali dari peninjauan ujung Bandara Lasikin yang akan diperpanjang dan mengunjungi korban kebakaran di Desa Kampung Aie dan Sinabang. Selain itu juga melakukan tinjauan  proyek rumah dhuafa dan pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkar Simuelue. Kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk melihat langsung progress pembangunan yang dananya bersumber dari Otsus dan APBA 2015.
Gubernur Aceh saat temu ramah dengan warga Desa Kampung Ai yang dihadiri Camat Simeulue Tengah dan aparat desa setempat menyampaikan kepada masyarakat bahwa dalam waktu dekat segera diselesaikan seluruh pembangunan rumah korban kebakaran.
Gubernur juga menghimbau kepada Kadis Bina Marga Provinsi Aceh dalam kunjungan selanjutnya ke Kabupaten Simeulue nanti akan memfasilitasi sumur bor untuk kebutuhan masyarat setempat dan memastikan jalan lingkar Simeulue akan tuntas pada masa kepemimpinannya. "Ke depan nantinya jalan lingkar Simeulue akan tembus dan sudah diaspal seluruhnya. Dan kita usahakan secepatnya diproses persyaratan untuk pemekaran kabupaten," kata Zaini Abdullah.

Kemudian, gubernur mengatakan, mendukung sepenuhnya pemekaran Kabupaten Simeulue menjadi dua kabupaten, sepanjang sudah memenuhi persyaratan untuk pemekaran baik persyaratan teknis, administratif, wilayah, strategis, maupun geopolitik. “Kabupaten baru yang akan dimekarkan nantinya di Pulau Simeulue itu diberi nama Kabupaten Selaut Besar yang terdiri atas lima kecamatan, yaitu Kecamatan Alafan, Salang, Simeulue Cut, Simeulue Barat dan Simeulue Tengah. Dimekarkannya daerah kepulauan tersebut menjadi dua kabupaten untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan untuk mempercepat proses pembangunan kabupaten pulau terluar tersebut. Saya sangat setuju dan sudah merekomendasikan untuk mempercepat proses pemekarannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat Simeulue akan menjadi dua kabupaten kepulauan. Tentunya dengan pemekaran itu diharapkan pembangunan akan cepat berkembang,” pungkas Gubernur Aceh. (F.986) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

SIMEULUE

Yayasan Insan Kamil Gelar Kegiatan Belajar Haji Sejak Dini

PROGRAM pemahaman ibadah haji kepada siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar lewat manasik haji sangat perlu diberikan, karena dengan mengajarkan prosesi ibadah haji sejak dini, sekolah berharap para siswa selalu ingat akan perintah untuk menunaikan ibadah rukun Islam kelima tersebut.
Puluhan siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK) dan murid Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) dari Yayasan Insan Kamil menggelar manasik haji. Manasik haji yang digelar di Lapangan Pendopo Bupati Simeulue tersebut bertujuan untuk membentuk karakter dan memperkenalkan rukun Islam sejak dini terhadap anak didik.
Menariknya, Yayasan Insan Kamil Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Aceh, yang diketuai Rasmanudin H Rahamin SE, memberikan perlengkapan bagi anak TK dan murid SD layaknya jemaah calon haji pada umumnya. Seperti tanda pengenal dan paspor replika serta kloter masing-masing.
Prosesi manasik haji berawal dengan miqat (berkumpul) dan berihram (mengenakan pakaian ihram). Kemudian mereka menaiki bus yang merupakan kloter upama untuk melakukan tawaf mengelilingi replika ka’bah. Selanjutnya menjalani sa’i atau lari-lari kecil di jalan.
Kepala SD IT Yayasan Insan Kamil, Nurdiana Wati SPd, mengatakan bahwa program saat ini menekankan pada sholat 5 waktu, sholat Dhuha dan tahfidz qur'an. Sedangkan program Manasik Haji merupakan program setiap tahun. Pada tahun ini untuk tingkat SD merupakan yang kedua kali digelar. Tujuannya adalah agar anak-anak mengenal lebih dekat dan kelak mereka dewasa merasa terpanggil sebagai tamu Allah SWT.
“Sejak dini anak-anak sudah kita tanamkan pemahaman dan rasa kerinduan kepada Rasulullah dan berkunjung ke Baitullah, yang kita yakini dirindukan setiap orang muslim-muslimat setelah dewasa nanti,” terang Nurdia.
Dikatakannya pula bahwa kegiatan yang diselenggarakan dengan rangkaian thawaf mengelilingi Ka’bah dan Hajar Aswadnya, sa'i dan lempar jum'rah ini memang wajib diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini agar menjadi bekal iman untuk masa depan mereka.
Menurut para orangtua murid yang hadir dalam acara tersebut bahwa ada benarnya pepatah yang mengatakan di saat kecil ibarat mengukir di atas batu, dan ketika dewasa laksana mengukir di atas air sesuatu yang akan membekas ke dalam memori mereka. Apalagi usia anak-anak di waktu taman kanak-kanak termasuk usia emas.
Lebih lanjut Kepala TK IT Yayasan Insan Kamil, Heriyanti SmAg, mengatakan, kegiatan manasik haji pada tahun ini untuk tingkat TK sudah kelima kalinya diadakan. Kegiatan seperti ini sangat perlu bagi mereka. Manasik haji bagi mereka yang akan melakukan ibadah haji atau umroh merupakan latihan membaca doa bagi para calon haji setiap thawaf, sa'i, dan lempar jumrah. Dan ketika nanti mereka dewasa akan merasa terpanggil dan teringat akan rukun Islam yang kelima, yakni melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua Yayasan Insan Kamil, Rasmanudin H Rahamin, SE, mengatakan, berdirinya yayasan ini sejak tahun 1998 yakni berawal dari TPA selama 4 tahun, kemudian berlanjut ke jenjang TK selama 6 tahun, lalu ke pasantren 4 tahun, dan SD sampai sekarang. Wacana ke depan yayasan tersebut akan membangun gedung SMP sederajat.

“Kami sedang berupaya dan meminta kepada pemerintah daerah penambahan ruang belajar. Adapun jumlah siswa SD IT Yayasan Insan Kamil saat ini sejumlah 28 siswa dengan tenaga pengajar lulusan sarjana dan magister, sementara di TK tenaga pengajarnya lulusan sarjana," jelas Rasmanudin kepada Mohd Azis dari FAKTA. (F.986) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

SIMEULUE

SMKN 1 Sinabang Raih Juara I Stand Expo Pendidikan Se-Aceh

SMK Negeri 1 Sinabang, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, berhasil meraih juara 1 Stand Expo Pendidikan Hardidikda se-Aceh. 2 jurusan yakni Tata Boga dan Busana yang ditampilkan menghiasi stan pameran itu. Di sekolah itu juga menghasilkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, inovatif, kreatif untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
Berawal dari upaya kerja keras dan kekompakan yang dibekali oleh keterampilan yang didapat siswa/i jurusan Tata Boga, kali ini menampilkan bebagai jenis makanan siap saji yang sudah dipasarkan. Sedangkan untuk jurusan Tata Busana menampilkan berbagai kegiatan seperti pameran busana dengan berbagai jenis model, memamerkan berbagai jenis aksesoris yang mendukung busana dan juga menampilkan peragaan busana. Sementara untuk jurusan Tata Kecantikan menampilkan peragaan rias dan pameran produk kecantikan.
Dengan melatih siswa yang memiliki kompetensi professional, SMK Negeri 1 Sinabang memiliki 437 siswa/i sebanyak 6 jurusan yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Tata Niaga Pemasaran, Tata Boga, Tata Busana, Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
Kepala SMK Negeri I Sinabang, Sri Mulyana NST SPd, yang ditemui FAKTA mengungkapkan bahwa agenda rutin siswa/i di sekolahnya yakni setiap Senin melaksanakan upacara bendera dengan petugas digilir setiap kelas agar siswa/i punya tanggung jawab sebagai petugas upacara. Pembina upacaranya pun juga digilir mulai dari kepsek, wakil kepsek, kajur sampai guru, agar semuanya berlatih berbicara di depan umum. Kemudian sebelum belajar siswa wajib berdoa/membaca ayat-ayat  pendek Al Quran. Lalu setiap Jumat pagi semua guru dan siswa membaca surat Yasin, Asmaul Husna, Salawat Badar, surah-surah pendek dilanjutkan dengan bimbingan dan arahan dari wali kelas untuk mngevaluasi keadaan kelasnya karena hari Jumat adalah hari wajib bagi wali kelas masuk ke kelasnya. Di jam ke-2, ada Forum Kajian Islam (Forkis) yang diisi oleh para ustadz dari luar sekolah yg dilaksanakan di aula/mushala. “Ini juga dilakukan secara bergiliran di setiap kelas,” ungkap Sri Mulyana.
Sri mulyana kembali memaparkan, selain kegiatan-kegiatan tadi, di sore hari juga ada kegiatan pengembangan diri seperti pramuka, olahraga, seni tari dan nandong. 
Prestasi yang sudah dicapai sekolah antara lain juara 1 lomba Nasyid Pentas Seni Agama Islam, juara 1 lomba Kreasi Busana Pentas Seni Agama Islam, juara 1 Kreasi Busana dari barang-barang bekas yang dilaksanakan oleh Forum Anak.
Salah seorang siswi di SMK itu sempat mengharumkan nama sekolah dan daerahnya. Meskipun dia hanya meraih medali perak dalam O2SN SMK Tingkat Provinsi Aceh Cabang Olahraga Badminton Putri namun hal itu merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya dan teman-teman serta guru sekolahnya.
"Selain itu anak-anak juga aktif dalam penulisan karya ilmiah. Jadi tak hanya fokus di kejuruannya saja, namun anak-anak fokus juga dengan teorinya. Tujuan kita dengan ekskul ini untuk menumbuhkan minat, bakat sehingga tersalurkan melalui ekskul itu. Kami juga ada ekskul Tartil (belajar membaca Al-Quran) dan semua pengajar ekskul kami sediakan dari luar dan sudah ahlinya. Namun, terdapat hambatan juga untuk ekskul ini, mengingat lokasi kami yang masih minim," aku Sri Mulyana.
Selanjutnya Sri Mulyana menjelaskan visi dan misi SMKN 1 Sinabang sebagai berikut; visi sekolah : Berakhlakul karimah, mandiri dan terampil berdasarkan iman dan taqwa. Sedangkan misi sekolah : Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya, religius dan bermartabat. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, inovatif, kreatif untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Menciptakan lingkungan yang kondusif, indah, nyaman dan damai sebagai wahana kegiatan belajar.
Rahmawina siswi yang berprestasi
Rasa bangga terpancar di raut wajah Rahmawina lantaran medali perak dapat diraihnya dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Provinsi Aceh.
Siswi yang masih duduk di kelas XI SMK I Sinabang ini awalnya mengukir prestasi menempati juara I cabang olahraga badminton pada O2SN Tingkat  Kabupaten Simeulue 2015. Membuat siswi tersebut melanjutkan perjuangannya ke tingkat provinsi. “Alhamdulillah saya bisa memberikan yang terbaik bagi sekolah dan daerah ini. Saya akan terus berusaha dan harus bisa meraih medali emas atau juara pertama pada O2SN tahun depan,” ungkap Rahmawina.
Nuansa kegembiraan tak hanya dirasakan wali murid dan siswa/i, kalangan guru pun turut merasa bangga akan keberhasilan anak didiknya yang telah berjuang keras sehingga mengukir prestasi yang bisa mengharumkan nama daerah dan sekolah tersebut.
Hal ini diungkapkan Kepala SMK Negeri 1 Sinabang, Sri Mulyana NST SPd, didampingi Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana, Friyanti SAg, kepada Mohd Azis dari FAKTA saat ditemui di ruang kerjanya.

“Kami juga merasa sangat bangga karena anak didik kami sudah memberikan yang terbaik dan mampu bersaing di tingkat provinsi ikut O2SN cabang olahraga badminton dan anak didik kami itu berhasil meraih medali perak. Ini merupakan suatu prestasi yang patut dibanggakan,” tutur Sri Mulyana. (F.986) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

NAGAN RAYA
HUT TNI KE-70 DI NAGAN RAYA

PADA 5 Oktober 2015 bertempat di Lapangan Alun-alun Suka Makmur Kabupaten Nagan Raya, Aceh, dilaksanakan upacara memperingati HUT TNI ke-70 dengan tema "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian".
Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) adalah Komandan Korem 012/TU, Kol Arh Ruruh A Setyawibawa SE. Sedangkan Komandan Upacara adalah Letkol Inf Herry Riana Sukma, Kasi Intel Korem 012/TU. Pengucap Sapta Marga adalah Letda Inf Angga S, Danton 3 Kipan B Yonif 216/GS. Pendamping Pengucap Sapta Marga adalah Letda Laut (P) Sujatmoko, Danpos AL Meulaboh, dan Letda Lek Yusup Supriyadi, Kaur Ops Lanud SIM.
Peserta upacara terdiri dari 1 Bataliyon Yonif 115/GS, 1 Bataliyon Yonif 116/GS, 1 Bataliyon Campuran (Korem 012/TU, Kodim 0110/Abdya, Kodim 0114/Ajaya, Polres Abar & Nara, Brimob Nagan Raya, FKKPI Nara & Abar, Forkab Abar & Nara, Damkar Nara, Satpol PP & WH, mahasiswa, siswa SMU Nara).
Upacara dihadiri pula oleh seluruh unsur Forkompimda Kabupaten Abar, Nara dan Abdya, anggota DPRK Kabupaten Abar, Nara dan Abdya, ibu-ibu Persit dan Bhayangkara, unsur muspida dan muspida plus, todat, toga dan tomas.
Upacara selesai pukul 09.50 Wib, dilanjutkan dengan acara demonstrasi dan ramah tamah. (F.984) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

LHOKSUKON

TIM VOLI PUTRI SMA NEGERI 2 LHOKSUKON UNGGUL
LAWAN TIM TOUR POVDA SABANG

PERTANDINGAN bola voli antara Tim Tour Persatuan Olahraga Voli Daerah (Povda) Sabang melawan Tim Voli Putri SMA Negeri 2 Lhoksukon dimenangkan oleh Tim Voli Putri SMA Negeri 2 Lhoksukon. Pertandingan persahabatan di lapangan Voli Komplek SMA Negeri 2 Lhoksukon, Buket Hagu, Kabupaten Aceh Utara, itu berlangsung seru dari Selasa - Kamis (13 - 15 Oktober 2015).
Pertandingan voli yang dipimpin Wasit M Nasir dari Disdikpora Aceh Utara itu pada akhir pertandingan dimenangkan Tim Voli Putri SMA Negeri 2 Lhoksukon dengan skor 3 – 1.

Drs Jabangun Rm, Kepala SMA Negeri 2 Lhoksukon, didampingi KTU, Rahman, mengatakan, pertandingan ini bukanlah even untuk mencari kejuaraan tapi merupakan persahabatan dalam rangka menyambut kedatangan Tim Tur Povda Sabang yang berkunjung secara tour ke Aceh Utara. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

TANAH BUMBU
H Wahyuddin Sambut Datangnya Kapsul Waktu

PENJABAT (Pj) Bupati Tanah Bumbu (Tanbu), H Wahyuddin, ikut mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Tarmini A Karim, menyambut datangnya Kapsul Waktu yang dibawa oleh Tim Expedisi Kapsul Waktu pada Sabtu sore (24/10) di Banjarmasin.
Sebuah Kapsul Waktu sudah tiba di Banjarmasin. Ternyata Kapsul Waktu itu adalah tabung yang berisi aspirasi atau mimpi masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel). “Hal tersebut diserahterimakan di halaman Pemkot Banjarmasin dan Gubernur Kalsel memasukkan aspirasi/impian warga Kalsel tersebut ke dalam tabung berlogo 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia,” ujar H Wahyuddin seraya mengatakan bahwa aspirasi dan impian tersebut akan dibuka kembali pada tahun 2085 atau 70 tahun yang akan datang (2015 – 2085).
H Wahyuddin menyebutkan, Kapsul Waktu tersebut mengelilingi Indonesia dan Kalsel merupakan salah satu provinsi yang mendapat kunjungan. Expedisi Kapsul Waktu tersebut akan berakhir di Kabupaten Merauke, Papua. Dan, rencananya, Kapsul Waktu itu akan disimpan di monumen dan akan dibuka kembali setelah 70 tahun. Selama kurun waktu 70 tahun ke depan tersebut diharapkan semua aspirasi dan impian masyarakat Kalsel khususnya bisa terealisasi/terwujud semuanya. Adapun jumlah aspirasi itu ada 7 (tujuh) yaitu terwujudnya sarana dan prasarana transportasi darat, laut dan udara yang baik, lancar, aman, dan terjangkau. Adanya sistem perkeretaapian, jembatan laut antar-pulau Kalimantan, dan jembatan antar-propinsi Kalimantan. Terwujudnya pembangunan yang ramah lingkungan dan pengembangan kawasan ekonomi khusus dan kreatif yang akan membawa kehidupan masyarakat dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih dengan sistem yang efektif dan penegakan hukum yang independen. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima oleh pemerintah dengan adanya perizinan yang cepat dan murah. Terwujudnya pengelolaan lingkungan yang baik dan bertanggung jawab untuk peningkatan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Kalimantan Selatan sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan salah satu indikator lingkungan sebagai destinasi wisata domestik dan internasional. Terwujudnya kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang kondusif dan sistem ketahanan nasional melalui ketahanan energi. Terwujudnya sumber daya manusia yang berbudaya dan berkarakter melalui layanan pendidikan dan kesehatan yang merata, murah, gratis berkualitas.
“Kita harapkan tujuh aspirasi/impian masyarakat Kalsel tersebut dengan segera terwujud sebelum 70 tahun yang akan datang. Dan Pemkab Tanbu diharapkan terus berkomitmen mendukung aspirasi tersebut dengan gencar melaksanakan berbagai pembangunan di berbagai sektor. Seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta perekonomian yang semuanya itu untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya dan Kabupaten Tanah Bumbu pada khususnya,” ujar H Wahyuddin. (F.611)
serif"'>Mantan Bupati Gowa dua periode itu pun menegaskan bahwa kasus yang menimpa saudara kandungnya (DYL) tersebut harus diusut sampai tuntas dan dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk memproses kasus yang menggegerkan Sulsel ini. “Silahkan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku”.

           Ichsan Yasin Limpo menolak keras jika namanya dikait-kaitkan dengan kasus yang menimpa kakak kandungnya itu. Pasalnya, ia mengaku tidak mengetahui perihal penangkapan dan kasus yang disangkakan pada DYL karena dia berada di Makassar.

Sebelumnya DYL juga pernah tersandung kasus pemalsuan surat keputusan Mahkamah Kostitusi (MK) namun kasus tersebut tidak berlanjut lantaran Mabes Polri menilai kasus itu sarat dengan politik. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

GOWA
KELUARGA YASIN LIMPO TERCORENG

PENANGKAPAN salah satu keluarga besar Yasin Limpo, yakni Dewi Yasin Limpo (DYL), oleh KPK beberapa waktu lalu diyakini akan mempengaruhi dan mencoreng citra klan di Sulselbar khususnya di Kabupaten Gowa.
Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini bisa menejadi awal jatuhnya DINASTI POLITIK YASIN LIMPO di Sulsel, apalagi menjelang Pilkada Gowa dan Pilkada Sulsel. Demikian dikatakan pengamat politik dari Univesitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, kepada FAKTA.
Ia menyebutkan bahwa DYL adalah adik kandung Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, sehingga tampaknya juga akan berdampak terhadap citra politik pemerintahannya karena DYL selalu dikaitkan sebagai adik Gubernur Sulsel.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (UNISMU) Makasar, Andi Luhur Priyanto, menambahkan, penangkapan DYL dalam OTT KPK itu cukup disayangkan. “Itu cukup memprihatinkan, karena yang bersangkutan adalah saudara kandung orang nomor satu di Sulsel”.
Untuk sekedar diketahui bahwa keluarga Yasin Limpo saat ini menguasai beberapa posisi penting dalam pemerintahan dari tingkat lokal hingga pusat.
DYL adalah Anggota DPR RI dan SYL sebagai Gubernur Sulsel sejak tahun 2007  sampai sekarang. Sedangkan saudaranya yang lain termasuk Ichsan Yasin Limpo adalah Bupati Gowa yang baru saja menanggalkan jabatannya karena sudah dua periode menjabat dan kini santer dikabarkan akan maju menjadi Calon Gubernur Sulsel tahun 2017. Kemudian adik perempuannya yang lain, Tenriolle Yasin Limpo, baru saja melepaskan jabatannya sebagai anggota DPRD Propinsi Sulsel dan maju sebagai Calon Bupati Gowa bersaing dengan keponakannya sendiri, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.
Terus saudara lainnya, Irma Yasin Limpo, kini menjabat sebagai Plt Bupati Luwu Timur, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BKPM Sulsel. Satu lagi saudaranya, Haris Yasin Limpo, baru saja menjabat sebagai Direktur PDAM Makassar. Untuk putri Syahrul sendiri, Indra Chunda Thita, adalah anggota DPR RI dari Fraksi PAN.
Kendati bakal mencoreng citra klan Yasin Limpo di Sulsel namun keluarga Yasin Limpo menegaskan mendukung sepenuhnya langkah KPK dalam upaya memberantas korupsi meskipun yang ditangkap adalah Dewi Yasin Limpo. “Karena kami dari dulu mendukung KPK untuk memberantas korupsi,” tegas saudara kandung Dewi Yasin Limpo, Ichsan Yasin Limpo, di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel kepada wartawan.
Mantan Bupati Gowa dua periode itu pun menegaskan bahwa kasus yang menimpa saudara kandungnya (DYL) tersebut harus diusut sampai tuntas dan dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk memproses kasus yang menggegerkan Sulsel ini. “Silahkan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku”.
           Ichsan Yasin Limpo menolak keras jika namanya dikait-kaitkan dengan kasus yang menimpa kakak kandungnya itu. Pasalnya, ia mengaku tidak mengetahui perihal penangkapan dan kasus yang disangkakan pada DYL karena dia berada di Makassar.

Sebelumnya DYL juga pernah tersandung kasus pemalsuan surat keputusan Mahkamah Kostitusi (MK) namun kasus tersebut tidak berlanjut lantaran Mabes Polri menilai kasus itu sarat dengan politik. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

MAGETAN
Kebakaran Hutan Lawu Kian Meluas

KOBARAN api yang membakar hutan di kawasan jalur pendakian Gunung Lawu masih sulit dijinakkan. Ratusan petugas dibuat kewalahan. Lahan yang terbakar semakin meluas lantaran angin bertiup kencang hingga menjilat semak-belukar.
            Informasi petugas gabungan dari Perhutani, TNI dan masyarakat saat ditemui Haryana dari FAKTA di pintu pendakian Cemoro Sewu, bahwa api sudah masuk Pos II jalur pendakian. Sementara asap meluas hingga mencapai pos I. Kondisi itu memaksa tim evakuasi sempat turun menunggu situasi memungkinkan. Sedianya mereka hendak mengevakuasi sekitar 50 pendaki yang masih tertahan di puncak dan Pos V. Lebih dari 100 petugas gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD Magetan dan relawan langsung dikerahkan ke sekitar jalur pendakian Gunung Lawu pasca insiden kebakaran hutan yang menewaskan tujuh pendaki. Mereka berupaya mengevakuasi para pendaki sekaligus melakukan penyisiran di sekitar jalur pendakian.
“Sampai sekarang belum ada korban lain ditemukan,” ujar Kapolres Magetan, AKBP Johanson Ronald Simanora, Senin (19/10).
            Bersamaan dengan langkah evakuasi dan penyisiran, puluhan petugas gabungan lainnya fokus melakukan upaya pemadaman. “Luas lahan yang terbakar belum bisa diprediksi karena api belum padam,” kata Administratur Perhutani KPH Lawu, D S Nanang Sugiharto.
Nanang menjelaskan, upaya pemadaman dilakukan dengan dua cara yang dapat dijangkau. Metode lainnya adalah membuat ilaran untuk melokalisasi api yang membakar semak-belukar.
            Ia menduga sumber api berasal dari api unggun yang dibuat pendaki di luar lokasi yang telah ditentukan. Api yang belum sepenuhnya padam tertiup angin dan menyambar semak dan ranting kering sebelum akhirnya melahap petak 73 KPH Lawu DS. “Kami sudah tidak kurang-kurang memberikan himbauan agar tidak sembarangan membuat api unggun,” tegasnya.
            Sebenarnya, lanjutnya, pos pendakian Cemoro Sewu, Magetan, sudah ditutup sejak Jumat (16/10 ). Diduga para pendaki berangkat melalui Cemoro Kandang di wilayah Karanganyar dan turun melalui Cemoro Sewu. “Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
            Sementara itu, Komandan Korem 081/Dhirotsahajaya, Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi, menuturkan, sebanyak 100 personel Kodim Magetan ditugaskan memback up pemadaman sekaligus mengevakuasi pendaki yang terjebak di puncak Lawu. “Mereka bertugas tanpa batas waktu. Pokoknya, sampai api benar-benar padam, dan tidak ada pendaki yang terjebak di sana,” ungkapnya.
            Luka bakar serang jaringan syaraf dan otak. Pasien bernama Eko Nurhadi, 45, warga Dusun Punthuk, Mbrangol, Karangjati, Ngawi, itu sebelumnya rujukan dari RSUD dr Sayidiman Magetan. Tim medis RSUD dr Soedono Madiun tak mau ambil resiko karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. “Fasilitas perawatan luka bakar di sini belum lengkap,” kata Sjaiful Anwar, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Soedono Madiun, Senin (19/10), sehingga langsung dirujuk langsung ke RSU Dr Soetomo Surabaya. (F.976) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

CIANJUR
KETIKA PERSIB RAIH PIALA PRESIDEN 2015

WALIKOTA Bandung, Ridwan Kamil, belum bisa memastikan kapan konvoi Persib Bandung akan berlangsung setelah berhasil meraih gelar juara Piala Presiden 2015.
Meskipun belum ada rencana konvoi, kemenangan Persib atas Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno Jakarta dengan skor 2-0 itu pun tetap saja dimeriahkan oleh para bobotoh dengan turun ke jalan dan konvoi pada malam itu juga 18 Oktober 2015, pukul 22.30 WIB.
Para bobotoh Persib meluapkan kegembiraannya dengan mengendarai motor dengan knalpot bersuara keras, mengendarai angkot dan mobil pribadi. Mereka menari-nari di atas kap mobil dan di jalan raya serta memblokir jalanan. Mungkin karena udara yang panas sehingga massa bertelanjang dada, bahkan ada (maaf) yang  berkancut saja.
Seperti biasanya apabila tim pujaannya menang maka secara spontanitas tanpa harus ijin lebih dulu kepada pihak kepolisian setempat, supporter langsung turun ke jalan.
Namun kerumunan massa yang tumpah-ruah ke jalan dapat digagalkan anggota Polsek Cimacan, Polres Cianjur. Sebanyak 6 anggota Polsek Cimacan tiba-tiba masuk ke dalam kerumunan massa yang sedang bergembira dengan menggunakan mobil patroli yang suara sirenenya meraung-raung membuat massa minggir dan berangsur-angsur pulih.

FAKTA yang sedang meliput di area tersebut sempat bersitegang dengan salah satu anggota polisi yang bertugas karena FAKTA mengkritisi pihak polisi yang datang terlambat dan tidak tanggap terhadap situasi yang sedang berlangsung. Sebenarnya massa tidak boleh tumpah-ruah ke jalan karena mengganggu lalu lintas. “Untuk apa turun ke jalan segala toh tidak ada untungnya sama sekali ? Justru mengganggu kelancaran lalu lintas,” kata Fadli (35), warga setempat. (F.980) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

BATAM
Banyak Agen LPG Nakal Di Batam Dibiarkan

HASIL investigasi Abdul Gopur dari FAKTA menunjukkan bahwa di Kota Batam banyak ditemukan agen LPG nakal. Antara lain menjual tabung gas kosong dengan harga Rp 145.000/tabung dan banyak pangkalan LPG yang tidak memiliki izin tapi bebas beroperasi. Diduga melakukan permainan dan kongkalikong antara agen LPG nakal dengan petugas yang berwenang. Sebab walaupun sudah jelas-jelas melanggar UU migas dan perda toh tidak ada tindakan apa pun.

Dinas Perindusitrian dan Perdagangan Kota Batam, misalnya, saat dikonfirmasi FAKTA, salah satu stafnya mengatakan dengan ringan,”Akan kami tindak lanjuti”. Toh sampai berita dibuat, tidak ada tindak lanjut apa pun dari pihak Disperindag Kota Batam. (F.947) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

Banyak SPBU Di Batam Kurangi Takaran Dan Lakukan Pungli
Pada Pembelian Premium Pakai Jerigen

HASIL investigasi Abdul Gopur dari FAKTA menunjukkan bahwa banyak SPBU di Kota Batam, Provinsi Kepri, yang diduga sering melakukan takaran literan BBM yang diisikan ke kendaraan bermotor konsumen. Dengan kata lain, banyak SPBU di Batam yang melanggar UU RI No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Kosumen.

Selain itu ada beberapa SPBU yang dengan sengaja melayani pembelian BBM dengan jerigen tanpa dilengkapi dokumen yang sah. Ketika dikonfirmasi FAKTA, salah seorang loper BBM tanpa dokumen yang sah dengan seenaknya memberikan meternya. Harga satu jerigen premium Rp 240.000.- ditambah uang pungli Rp 10.000.- menjadi Rp 250.000. Setelah BBM solar ilegal ditertibkan, operator SPBU mulai bermain pada BBM premium. (F.947) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

MADIUN
“BERSIH DESO” DI NAMBANGAN LOR

Saat berlangsung “Bersih Deso” di Desa Nambangan Lor
SEBELUM Belanda datang ke tanah Jawa/Indonesia pada tahun 1602, kota-kota di Jawa banyak terputus dengan derasnya aliran sungai karena hutan-hutan masih lebat. Apalagi daerah Wonorejo (Madiun). Kota Madiun pun zaman dulu juga terputus/terbelah jadi 2 (dua) oleh Bengawan Madiun.
            Daerah atau tempat penyeberangan orang dan barang pada zaman dulu adalah di Desa Nambangan. Salah satu dari ribuan orang yang pekerjaannya melayani penyeberangan orang dan barang dari barat bengawan dan timur bengawan Madiun atau sebaliknya itu adalah Ki Ageng Budhug (Mbahe Tukang Prahu/Mbah Budug).
Ada versi lain bahwa Mbah Budhug atau Ki Ageng Budhug adalah prajurit Mataram yang tak mau bersekongkol dengan Belanda yang akhirnya terdampar di Desa Nambangan ini. Dan ada juga yang mengatakan bahwa beliau adalah seseorang yang berpenyakit budhug (sejenis lepra) pada masa tuanya. Mungkin ada cerita-cerita yang lain terserah anda, kita setuju dengan pendapat a) Tukang Biduk,  b) Prajurit Mataram atau c) Orang yang sakit budhug dan atau ketiga-tiganya benar.
            “Yang jelas, rumah Ki Ageng Budhug ada di sebelah timur Puskesmas Jalan Sriti, yang ada pohon beringinnya. Pada saat istirahat habis bekerja beliau menancapkan tongkatnya ke tanah. Tak tahu bagaimana ceritanya beliau lalu meninggal dunia karena tua dan anehnya tongkat yang ditancapkan ke tanah mengeluarkan tunas dan hidup sampai sekarang. Tongkat yang setia menemani dirinya itu sekarang menjadi pohon kenthos yang sangat besar dan rindang,” tutur Sampurno ST, Lurah Nambangan ke-10 yang juga selaku penggali budaya Jawa tentang sejarah Ki Ageng Budhug tersebut.
            Oleh karena itu Sampurno berpesan kepada Jemakir SP, Lurah Nambangan Lor dan LPMK, Rusmoyo, untuk nguri-nguri budaya adi luhung tersebut. Maka setiap tahun pada hari Jum’at Legi bulan Suro selalu diadakan acara BERSIH DESO dengan “Tradisi Rebut Isi Jodang”. “Dengan demikian setiap Suro memilih ketua panitia secara musyawarah antara tokoh masyarakat, perangkat desa dan sesepuh pinisepuh setempat, untuk mengadakan kegiatan kerja bhakti masal, pengajian umum, wungon, selamatan, tilik kampung, nyadran dan sedekah bumi sekaligus larung sesaji di Bengawan Madiun,” tutur Toni Widodo MPd.

Toni Widodo juga menuturkan agar masyarakat jangan salah mengartikan antara budaya dengan agama. “Para leluhur telah mengingatkan kepada para anak-cucunya untuk tidak melupakan sejarah. Semoga dengan acara Gelar Budaya Jawa Bersih Deso ini para leluhur/pendahulu kita (yang babad desa ini) diampuni segala dosa dan kesalahannya, diterima semua amal ibadahnya, serta diberikan tempat yang layak disisi-Nya. Dan kita yang sekarang tinggal di desa ini dijauhkan dari segala balak (bahaya, malapetaka serta penyakit), diberkati dengan kelimpahan rejeki, diberikan rasa aman, tenteram, nyaman serta damai sejahtera sepanjang hidup. Amin, amin, amin ya robbal alamin”. (F.976) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

SURABAYA

GURU KELAS I A SDN PACARKEMBANG IV NO.195 SURABAYA DINILAI PILIH KASIH

BU Hikmah, Guru Kelas I A SDN Pacarkembang IV No.195 Surabaya, dinilai pilih kasih oleh Moch Taufik, kakek salah satu muridnya. Sebab, pertama, saat di kelas I A, cucu Moch Taufik yang bernama Farel Agustino oleh Bu Hikmah diberi tempat duduk yang paling belakang. Mengingat badan sang cucu kecil maka kakeknya tidak tega kalau sang cucu duduk di bangku kelas paling belakang. Dan ketika ditanyakan, Bu Hikmah bilang akan dirolling/digilir. Tapi, nyatanya, tak kunjung dirolling/digilir sampai akhirnya Farel Agustino dipindahkan ke kelas I B yang diajar oleh Bu Guru Irah, yang jauh lebih baik dari Bu Hikmah.
            Tak hanya itu. Saat masih di kelas I A, Farel Agustino juga pernah 3 kali jadi korban pemukulan ketua kelasnya yang berbadan besar bernama Farel juga. Hal itu sudah dilaporkan ke Bu Hikmah tapi tidak mendapatkan tanggapan sebagaimana mestinya. Farel yang berbadan besar itu memang dikenal nakal oleh teman-temannya. Dia sering memukuli teman-teman sekelasnya yang berbadan kecil seperti seorang jagoan saja. Toh malah terkesan mendapat perlakuan yang diistemewakan oleh Bu Hikmah. Sebab dia tidak pernah diberi hukuman oleh Bu Hikmah. Bisa jadi karena Bu Hikmah sangat dekat dengan ibu Farel yang sehari-hari menunggui anaknya di depan kelas sampai pulang sekolah. Sebenarnya orangtua dilarang menunggui anaknya yang sudah SD di depan kelas sampai pulang sekolah, seperti PAUD atau TK saja. Toh ibu Farel dibiarkan saja seperti itu.
            Kembali pada Farel Agustino yang sebenarnya sudah merasa nyaman diajar oleh Bu Irah di kelas I B ternyata harus kembali diajar oleh Bu Hikmah karena Bu Irah cuti hamil. Dan, begitu kembali diajar oleh Bu Hikmah, tempat duduk Farel Agustino di kelas pun tiba-tiba dipindahkan ke belakang lagi, entah kenapa ? (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

MADIUN
MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA DUNIA

Sri Murniati bersama pasukannya di galeri batiknya, Jl Halmahera, Kota Madiun 
BATIK khas Kota Madiun, Jawa Timur, semakin memiliki karakter kuat. Seiring munculnya corak pada produk batik kreasi perajin setempat, Sri Murniati, misalnya, sengaja membuat motif pecel komplit karena Madiun terkenal dengan Sambel Pecel. “Biar lebih dikenal masyarakat,” ujar warga Jl Halmahera, Kota Madiun, itu kepada Haryana dari FAKTA, Jum’at (2/10).
            Sesuai namanya, lanjut Murni – sapaan akrab Sri Murniati yang juga perangkat Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, bahwa motif pecel komplit itu terdiri berbagai corak lazimnya kuliner ikon Kota Madiun tersebut. Mulai dari cabai, kembang turi, kacang panjang, kecambah, daun pepaya, kemangi hingga lempeng. “Memang motif yang saya ambil Kulupan Pecel,” tuturnya.
            Sesuai saran Pak Lurah Jemakir kepada Bu Murni yang juga perangkat Nambangan Lor yang terkenal dengan Jeruk Nambangannya, Murni juga terinspirasi untuk menciptakan corak batik Jeruk yang banyak tumbuh di Kelurahan Nambangan Lor itu dipadu dengan Bunga Melati diberi nama SEGER ARUM. Seger jeruknya Arum melatinya. “Jeruk Nambangan juga khas Kota Madiun, sedangkan melati melambangkan keharuman”.
            Murni menekuni kerajinan batik sejak belasan tahun silam. Ia tidak hanya memiliki galeri batik di rumahnya tapi juga telah mencetak generasi muda penerus budaya mulai dari Karang Taruna, PKK Kelurahan bahkan ke Ibu-ibu Dasawiswa. Meski makin banyak jenis produk fashion, batik buatannya tetap laris manis. Bahkan mampu menembus pasar luar daerah. Sementara, dalam sehari dia mampu menghasilkan 10 lembar batik dengan dasaran hitam dan 5 lembar dasaran putih.
            Satu lembar batik berukuran 2,5 x 1,15 meter dibandrol dengan harga bervariasi, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitan pengerjaannya. “Yang bahannya dari kain sutra dengan warna alam harganya bisa sampai Rp 2,5 juta,” ungkapnya.
Bersamaan dengan Hari Batik Nasional, Sanggar Batik yang dikelola Murni didatangi sejumlah warga termasuk ibu-ibu PKK. Tak hanya melihat berbagai motif batik, mereka sempat praktik langsung membuat batik yang oleh UNESCO ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia itu. (F.976) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

MALANG
Deklarasi Kampung Madep Manteb

Foto bersama Bupati Malang, DR H Rendra Kresna, di Gapura Madep Manteb Gang 5 Jl Nasional RT 29/RW 5 Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
WARGA Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, tepatnya warga Desa Kebonagung yang berada di Gang 5 Jl Nasional RT 29/RW 5 mendeklarasikan diri sebagai Kampung Madep Manteb dan sekaligus menjadi tempat POSKO Pemenangan Paslon Bupati-Wakil Bupati Malang, Rendra Kresna-M Sanusi, (14/10).
Acara deklarasi tersebut mengundang Bupati Malang, DR H Rendra Kresna, yang sekaligus berkenan meresmikan Gapura Madep Manteb yang ada di mulut Gang 5 tersebut. Peresmian gapura tersebut dilakukan bupati dengan menggunting pita serta melakukan penandatanganan prasasti disaksikan camat, kepala desa, tokoh masyarakat, Admistratur PG Kebon Agung dan jajaran Muspika Kecamatan Pakisaji.
“Saya sangat bangga dengan warga Desa Kebonagung pada umumnya dan secara khusus pada warga Gang 5 ini karena telah bersatu-padu dan guyup rukun dalam membangun gapura yang begitu bagus,” kata bupati.
Sedangkan Priyadi Budiono selaku panitia mengatakan,“Warga Gang 5  sangat terharu dan bahagia karena Bapak Haji Rendra telah bersedia hadir secara khusus di lingkungan warga kami”. (F.943) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

SURABAYA
“SMPN 43 SURABAYA LUAR BIASA”

Kepala SMPN 43 Surabaya, Drs Kelik Sahrun Jailani MM, saat sambutan 
BOLEH dibilang SMPN 43 Surabaya adalah salah satu sekolah di Surabaya yang memiliki kreatifitas tinggi. Untuk menyambut Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda 2015, sekolah yang terletak di Jalan Raden Saleh ini menggelar acara ‘’Nulis Bareng’’ yang di dalamnya juga dikemas lomba pidato Bung Tomo (tokoh perjuangan di Surabaya), launching sarapan bersama, dan launching produk minuman sehat yang dibuat oleh sempati (siswa SMPN 43 Surabaya).
Dan, bangganya lagi, acara yang digelar untuk kesekian kali itu sempat membuat kepincut Kepala Diknas Surabaya, Dr Ikhsan, tokoh masyarakat peduli pendidikan, orangtua/wali murid, paguyuban kelas serta siswa kelas 7 sampai 9 yang diperkirakan berjumlah seribu lebih untuk menghadiri acara tersebut jam enam pagi Minggu, akhir Oktober 2015.
Dalam sambutannya, ketua panitia, Juri Susilo MM, yang juga menjabat  Wakasek SMPN 43 Surabaya mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat dan mempersatukan siswa sebagai perwujudan cita-cita Sumpah Pemuda dulu. Sementara “Nulis Bareng’’ bertujuan untuk terwujudnya Bulan Bahasa. Menurut Juri, acara ini adalah hasil murni inspirasi siswa.

Kepala Diknas Surabaya, Dr Ikhsan, menggebuk drum bersama
grup band para guru SMPN 43 Surabaya
Kepala SMPN 43 Surabaya, Drs Kelik Sahrun Jailani MM, dalam sambutannya mengatakan, bila ada siswa yang berhasil menulis dengan bermakna bagus akan dituangkan dalam sebuah buku terbitan kelima, yang sebelumnya SMPN 43 Surabaya sudah berhasil menerbitkan 3 buku. Dengan memekikkan yel-yel SMPN 43 Surabaya ‘’sehat, religius, berprestasi dan berbudaya lingkungan’’, Kelik mengakhiri sambutannya.
          Sementara itu, Kepala Diknas Surabaya, Dr Ikhsan, dalam sambutannya mengatakan bahwa SMPN 43 Surabaya luar biasa mengingat acara ini sangat bagus dan tujuannya sangat mulia sehingga patut mendapat perhatian. Lebih-lebih dengan turut hadirnya para orangtua/wali murid yang mendampingi menulis bersama putra-putrinya. Sebab dengan begitu hubungan antara orangtua dan anak akan semakin erat dan terjaga emosionalnya. Apalagi, mengingat akhir-akhir ini angka perceraian sangatlah tinggi di Surabaya karena tiadanya keharmonisan di antara keluarga. Hingga Ikhsan berharap ke depan para siswa SMPN 43 Surabaya bisa menjadi orang-orang yang sholeh dan sholehah serta berhasil dalam entrepreneur (berhasil dalam dunia usaha). ‘’Makna dalam acara ini sangatlah tinggi,’’ ujar Kadis Diknas Surabaya, Ikhsan, dalam sambutannya.
Tak lupa dalam sambutan itu Ikhsan juga memberikan resep kepada para siswa SMPN 43 Surabaya agar bersikap disipilin, patuh terhadap orangtua, harus hormat kepada guru dan sayang kepada teman, yang semuanya dapat membuat berhasil dalam meraih prestasi belajar dan karir kelak di kemudian hari.
Kemudian acara pun dilanjutkan dengan secara simbolis Ikhsan menggebuk drum berkali-kali sebagai pertanda dimulainya acara nulis bersama, launching sarapan bersama, launching jamu sehat yang dibuat siswa SMPN 43 Surabaya seperti sinom, temulawak, kunir asam dan beras kencur. Dan, acara semakin meriah dan guyub (akrab) serta gergeran tatkala Ikhsan didaulat menggebuk drum untuk mengiringi grup band guru-guru SMPN 43 Surabaya, RS 12 (Raden Saleh), dalam menyanyikan tembang-tembang lawas Koes Plus. 

Selanjutnya acara diisi dengan lomba pidato Bung Tomo, pagelaran seni siswa inklusi dan grup band SMPN 43 Surabaya. Dan dipungkasi dengan pemberian hadiah serta ramah tamah antarundangan. (F.543) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

MANADO

Bendahara PKPPB Cipta Karya Konsisten Utamakan Kepentingan Umum


Donald D Purnomo SE
TUGAS mulia dan penuh resiko seorang bendahara di instansi yang menjadi sorotan dari berbagai kalangan ini memang tidaklah mudah. Sosok Donald D Purnomo SE dipercaya atasannya selaku Bendahara Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan di bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sulawesi Utara.      
Pak Onal - sapaan akrab Donald D Purnomo - dalam tugas kesehariannya selalu melakukan koordinasi keuangan dengan Kementerian PU, juga membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.
Bukan itu saja. Suami dari Mey Anuna yang bekerja di salah satu bank swasta ternama di Manado ini tetap melakukan koordinasi terkait dengan keuangan fisik proyek, perpajakan dan tidak pernah lupa melakukan koordinasi langsung dengan atasannya.
Perjalanan karirnya, Pak Onal mengakui tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak cobaan, godaan dan rintangannya. Berkat kegigihan ayah dari Marchelino dan Andre Purnomo ini, semua itu bisa dilaluinya dengan baik-baik saja.
Tubuh kekar dan tegap sering membuat orang yang memandang bendahara ini gemetar. Padahal kalau sudah dekat dengan mantan Asisten Umum PBL Sulut ini pasti kita akan kaget dengan gaya bahasanya yang santun dan cepat akrab dengan siapa saja. Ini terbukti saat Wartawan Majalah FAKTA, Roy Narande, bertandang ke ruang kerjanya, dengan tutur kata yang sopan nan santun tapi terdengar sangat berwiba, Pak Onal bilang,”Maaf kalau saya tidak bisa menjamu anda dengan puas di ruangan ini, karena di ruangan ini saya fokus dengan tugas yang harus saya selesaikan hari ini. Jangan bosan ya mampir ke ruangan ini, saya siap membuka pintu untuk anda setiap saat”.
Sopan dan ramah itulah yang bisa menjadi salah satu kunci sukses bendahara yang murah senyum ini. Sukses selalu buat Pak Onal, selamat menjalankan tugas selaku Bendahara PKPPB Cipta Karya. Tuhan selalu menyertai Pak Onal di setiap waktu, amin. (F.754) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

MALANG
Bupati Malang Resmikan Jembatan AFIAT Kanigoro

Jembatan AFIAT Kanigoro, disaksikan Kades Sudha, dan Ir Moch Anwar
IMPIAN selama 17 tahun warga Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, tentang adanya jembatan penghubung dengan Desa Kemiri di Kecamatan Kepanjen, kini terwujud dan telah diresmikan oleh Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna, di penghujung masa jabatannya (4/10).
Jembatan megah yang diresmikan itu bernama Jembatan Afiat, nama lain Jembatan Kanigoro yang merupakan komitmen bupati terpilih dalam Pilbup Malang 2010 pada masa kampanye dulu.
Dalam  sambutan singkatnya di hadapan ribuan masyarakat yang hadir, Rendra mengatakan,"Saya selaku Bupati Malang turut bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi kelancaran atas pembangunan jembatan ini, yang terselesaikan kurang dari 2 tahun yang dijadwalkan. Dengan terwujudnya pembangunan tersebut maka jembatan ini agar dirawat dan dijaga bersama”.
Sementara itu Ir Moch Anwar, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, sempat menyampaikan jika jembatan tersebut dibangun dengan panjang tidak kurang dari 100 meter dan lebar 10 meter ini pada pembangunan tahap awal menelan anggaran sebesar Rp 7 miliar. Karena keterbatasan anggaran pada 2014, proyek ini sempat terhenti dan dilanjutkan tahun 2015. "Proyek jembatan Afiat ini dilelang beberapa bulan lalu, tapi alhamdulillah karena dorongan dan kerja sama semua pihak maka jembatan ini bisa terealisasi sebelum jadwal penyelesaiannya".
Ditambahkannya, hingga saat ini perbaikan sejumlah jembatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang diperkirakan 395 jembatan.
Sudha, Kepala Desa Kanigoro, saat diwawancara Nanik Yurianti dari FAKTA, juga menegaskan bahwa mimpi warga selama 17 tahun ini sudah menjadi kenyataan. "Kami mewakili warga sangat berterima kasih kepada Pemkab Malang di bawah kepemimpinan serta dukungan Bupati Malang sehingga jembatan ini bisa terselesaikan pembangunannya,” kata Sudha.

Acara peresmian malam itu warga desa tampak makin gembira yang ditandai dengan pelepasan petasan, kendurian dan dilanjutkan makan bersama bupati, kepala desa serta tokoh masyarakat kedua desa tersebut. Acara semakin menarik saat Kades Sudha menghadiahkan lagu khusus buat bupati dan bupati pun sempat tersenyum dengan lantunan lucu sang kades. Selain itu masyarakat disuguhi pagelaran wayang kulit serta dihibur lawak terkenal, Tarzan. (F.943) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

MALANG
Disnakertrans Kabupaten Malang Sosialisasikan Budaya K3

Foto bersama Bupati Malang, H Rendra Kresna, pekerja,
SKPD dan Nanik Yurianti (Wartawati Majalah FAKTA)
 
DI Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1255, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang mengadakan Sosialisasi Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada para pekerja dan pengusaha. Acara ini mengambil lokasi di Rest Area yaitu tempat transit para wisatawan di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (6/10).
Kegiatan akbar ini diikuti oleh 1.000 orang peserta yang berasal dari serikat buruh dan pekerja dari seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Malang, dengan mengambil tema "Masyarakat Industri Kabupaten Malang Ikut Serta Dalam Kampanye K3 Demi Mewujudkan Perlindungan, Kesehatan, Perluasan Kesempatan Kerja Dan Peduli Terhadap Sesama".
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Malang, H Rendra Kresna, Kapolres Malang, Anggota DPRD, Ketua BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, seluruh kepala SKPD, Camat Karangploso dan jajarannya, muspika, serta pimpinan perusahaan di Kabupaten Malang.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Malang, Drs Razali MSi, mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan kesadaran akan pentingnya K3 di tempat kerja dan bentuk kecintaan kepada sesamanya yang diwujudkan dalam bentuk penyelenggarakan kampanye bersama antarpekerja dan pengusaha sehingga tercipta sambung rasa.
Sedangkan Bupati Malang dalam sambutannya menegaskan agar penerapan K3 tidak dijadikan beban tapi anggap sebagai sarana penyelamatan dan kesehatan diri. ”Penerapan K3 di dunia kerja sangat penting karena tidak akan merugikan pihak mana pun, termasuk pimpinan perusahaan ataupun pekerja,” jelasnya.
Sebenarnya sudah lebih dari 30 tahun diadakan kampanye K3 tetapi tetap saja masih ada kecelakaan kerja di lingkup tempat kerja di suatu perusahaan. Penyebabnya, selain belum adanya pemahaman yang sama akan pentingnya arti K3, diakui oleh bupati, juga karena keterbatasan jumlah pegawai disnakertrans yang minim untuk memonitoring program ini.
Selesai acara, bupati berkeliling mengunjungi stan binaan disnakertrans yaitu keterampilan hasil kreatifitas para pekerja. Dilanjutkan foto bersama sehingga peserta berebut dan berjubel minta foto selfi dengan bupati pujaannya. (F.943) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

SURABAYA
Camat Rungkut Tidak Bisa Melarang PKL Depan Kantornya

Camat Rungkut, Drs Ridwan Mubarun  
SUDAH bertahun-tahun puluhan pedagang kaki lima (PKL) menggelar dagangannya di sepanjang Jalan Rungkut Asri Utara 1 Surabaya. Ada yang jual buah-buahan, burung, pakaian, batu akik dan lain-lain. Ironisnya, para pedagang itu menggelar dagangannya di depan Kantor Kelurahan Kalirungkut dan juga di seberang jalan depan Kantor Kecamatan Rungkut. Dan, ironisnya lagi, para PKL  itu berdagang di dekat Pasar Soponyono yang memang resmi merupakan pasar Pemkot Surabaya. Yang menjadi pertanyaan besar kita, walaupun PKL itu menggelar lapak-lapak dagangannya secara liar atau tanpa izin resmi pihak berwenang toh keberadaannya dari tahun ke tahun aman-aman saja, tidak diobrak Satpol PP. Padahal bila dipandang dari sudut estetika, di samping keberadaan PKL tersebut memakan sebagian badan jalan juga terkesan kurang nyaman bagi masyarakat sekitar.
Camat Rungkut, Drs Ridwan Mubarun, ketika diminta tanggapanya oleh Bambang Suryantono dari FAKTA pertengahan September lalu, mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang PKL yang berdagang di seberang jalan gedung kantornya itu asal tidak mengganggu lalu lintas dan tidak mengganggu masyarakat sekitar. Di samping itu juga tidak merusak tanaman yang ada di sekitarnya. Apalagi, secara jangka panjangm tahun 2017 para PKL itu akan dipindahkan ke gedung SD Kalirungkut, sedangkan siswa SD Kalirungkut akan dipindahkan ke gedung kantor Kecamatan Rungkut. Sementara  gedung kantor Camat Rungkut sendiri akan dipindahkan ke gedung Kelurahan Kalirungkut (pelayanan satu atap) yang kini masih dalam taraf pembangunan.
Walaupun begitu, Ridwan Mubarun mengakui bahwa keberadaan PKL di mana-mana akan membuat problem sendiri. Misalnya, PKL di Keputran. Sementara untuk di wilayahnya, pihaknya tidak bisa melarang PKL yang berdagang di wilayahnya namun menatanya agar sesuai dengan estetika, rapi, dan tidak mengganggu saluran air di sekitarnya. (F.543) web majalah fakta / majalah fakta online