BADUNG
Pesta
Rakyat Di Kecamatan Kuta Selatan
PESTA rakyat serangkaian HUT ke-6 Mangupura bergulir ke wilayah Badung
Selatan. Kamis malam (22/10) giliran Kecamatan Kuta Selatan yang memberikan
hiburan kepada masyarakat setempat dengan pagelaran pesta rakyat yang
dipusatkan di Lapangan Desa Ungasan.
Pembukaan pesta
rakyat HUT ke-6 ibu kota Mangupura di Kuta Selatan dilakukan oleh Asisten I Bidang
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Badung, Ida Bagus Yoga Segara, ditandai
dengan pelepasan anak panah.
Acara tersebut dihadiri
Anggota DPRD Propinsi Bali Dapil Badung, I Wayan Disel Astawa, Anggota DPRD Kabupaten
Badung Dapil Kuta Selatan, I Made Duama, Camat Kuta Selatan, I Wayan Wirya,
beserta Tripika Kuta Selatan, Perbekel/Lurah, Bendesa Adat, Kelian dan tokoh
masyarakat se-Kuta Selatan.
Camat Kuta
Selatan, Wayan Wirya, mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
kebersamaan dan menanamkan rasa memiliki kebanggaan dalam mewujudkan Kota
Mangupura sebagai kota yang menawan hati, aman, hijau dan berbunga, sehingga
mendapatkan kebahagiaan serta kesejahteraan bagi masyarakatnya. Menghibur
masyarakat dan memperkenalkan hasil-hasil pembangunan melalui pesta rakyat
dalam bentuk hiburan, kuliner, pameran dan aktivitas lainnya.
Kegiatan ini
mengambil tema "Mangupura Jayanthi", di mana kegiatan ini dilaksanakan
selama 2 hari mulai 22 dan 23 Oktober 2015, bertempat di lapangan umum Desa
Ungasan. Adapun jenis kegiatan dalam pesta rakyat kali ini; hari pertama ada
pameran kuliner dan UKM, kesenian pementasn gong kebyar, angklung dan
beleganjur. Hari kedua diadakan kegiatan gerak jalan santai, pemeriksaan
kesehatan, donor darah, pementasan musik, pementasan wayang joblar dan
pelayanan SIM keliling dari Polresta Denpasar.
Asisten Ida
Bagus Yoga Segara menyambut baik pelaksanaan pesta rakyat di Kecamatan Kuta
Selatan ini. Ia melihat bahwa pesta rakyat ini sangat dinikmati dan dirasakan
oleh masyarakat. "Kami amat sangat senang dan bahagia melihat masyarakat Kuta
Selatan betul-betul menghargai seni dan budaya dalam serangkaian peringatan
hari jadi HUT Kota Mangupura ini. Kami harapkan kegiatan seperti ini di
tahun-tahun mendatang dapat berkelanjutan," pintanya.
Ia mengakui selama 17
tahun Kabupaten Badung tidak memiliki ibu kota, dari tahun 1992 di mana Kota
Denpasar berdiri sendiri sebagai pemerintahan daerah tingkat II, kemudian di
tahun 1999 terjadi tragedi di mana Puspem Badung di Lumintang dibakar. Semenjak
itu Kantor Bupati Badung berpindah-pindah dan sejak tahun 2007 Badung membangun
pusat pemerintahannya di wilayah Sempidi. Sementara pada tahun 2009 Badung barulah
memiliki nama ibu kota yakni "Mangupura" berdasarkan Peraturan Pemerintah No.67 Tahun
2009. "Jadi pemerintah dan masyarakat Badung amat sangat bersyukur sudah
memiliki ibu kota dan untuk mengungkapkan rasa syukur ini setiap tahun
dilaksanakan pesta rakyat seperti ini di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten
Badung," jelasnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment