Monday, August 8, 2016

ANEKA BERITA

Beni Hernedi Hadiri Rakerda II DPD PDI Perjuangan Sumsel

Plt Bupati Musi Banyuasin (Muba), Beni Hernedi, saat memberikan sambutan 
dalam Rakerda II DPD PDIP Provinsi Sumsel di Kabupaten Muba.
PELAKSANA Tugas (Plt) Bupati Musi Banyuasin (Muba), Beni Hernedi, menghadiri pembukaan Rapat Kerja Daerah II DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Selatan yang berlangsung di Stable Berkuda, Sabtu (26/3). Tak pelak sepanjang jalan di Kabupaten Muba dipenuhi bendera PDIP. Karuan saja Muba hari itu menjadi merah.
Beni dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada semua kader peserta Rakerda II DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Musi Banyuasin. “Selamat datang kepada semua kader PDI Perjuangan, inilah kabupaten yang dikenal dengan sebutan Bumi Serasan Sekate, Kabupaten Satu Milyar Satu Desa," ujar Beni.
Selain itu Beni juga meminta dukungan dari semua kader dan simpatisan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu kepada Pemerintah Kabupaten Muba dalam mensukseskan visi Permata Muba 2017.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Muba memohon dukungan semuanya dalam mewujudkan visi pemerintah yang sudah di depan mata yakni Permata Muba 2017," tambahnya.

Sebanyak 658 kader PDIP memadati Stable Berkuda yang terdiri dari seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC), badan-badan partai, sayap partai dan simpatisan partai. Rakerda II DPD PDIP Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan pada tanggal 25-27 Maret 2016 di Kabupaten Musi Banyuasin, dihadiri dan dibuka langsung oleh Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP, Idham Samawi, didampingi oleh Ketua DPD PDIP Sumsel, Giri Ramanda, Plt Bupati Muba, Beni Hernedi, Ribka Tjiptaning Proletarayati, Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP, Mantan Kabareskrim Mabes Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji, dan ratusan kader PDIP se-Sumatera Selatan. (F.972) web majalah fakta / majalah fakta online

ANEKA BERITA

2016 Penanggulangan Karhutla Harus Serius


Kebakaran hutan di Muba.

PELAKSANA Tugas (Plt) Bupati Musi Banyuasin (Muba), Beni Hernedi, meminta seluruh camat dan kepala desa menjadi ujung tombak dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama untuk deteksi dini serta pencegahan di wilayahnya masing-masing. Penanggulangan karhutla tahun 2016 ini harus  lebih serius lagi.

“Kepada para kades, camat dan instansi terkait untuk tetap mengikuti sosialisasi Pencegahan Karhutla Berbasis Masyarakat ini sampai dengan selesai. Bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI kita akan lebih siap 'mengeroyok' api bersama-sama,” ujar Beni ketika membuka Sosialisasi Pencegahan Karhutla Berbasis Masyarakat di Auditorium Pemkab Muba, Selasa (8/3).

Kasubbid Perencanaan Siaga Bencana BNPB RI, Dra Eni, yang menjadi narasumber acara sosialisasi tersebut menjelaskan konsep pencegahan karhutla berbasis masyarakat, strategi pemberdayaan masyarakat dan sistem koordinasi yang terpadu. "Selain tiga konsep pencegahan karhutla perlu juga alat pendeteksi dini yang terpasang di titik-titik rawan kebakaran guna memantau dan mengantisipasi karhutla. Dan semoga rekomendasi yang kami sampaikan siang ini dapat menjadi inspirasi untuk mengisi rapat koordinasi karhutla di Muba bersama Gubernur Sumatera Selatan mendatang,” papar Eni.

Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Drs Safarudin, melaporkan bahwa berdasarkan kasus karhutla 2015, titik api paling rawan terjadi pada enam desa di Kecamatan Bayung Lincir. Hal tersebut diakuinya karena titik api yang sulit dijangkau serta minimnya sumber air, peralatan dan personil pemadam. "Untuk mengatasi kendala yang terjadi di tahun 2015 kami telah memprogramkan pendirian posko di delapan titik lokasi, di mana setiap posko akan disiagakan lima orang personil. Selain itu BPBD telah merekrut personil baru sebanyak 60 orang dan terus berkoordinasi dengan instansi terkait,” jelasnya.


Ditambahkan Safarudin bahwa BPBD juga akan memberdayakan Kelompok Tani Pemerhati Api (KTPA) sebagai upaya pencegahan karhutla. Penyediaan dana BPDP dan NGO lainnya juga tak luput dari perhatian BPBD Muba. (F.972) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

PT SSS Menangkan Sengketa Lahan Dengan Warga Di Pangkalan Lada

Manajemen PT SSS saat jumpa pers dan pos jaga PT SSS.
SAPRIL, warga Desa Pandu Sanjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), pernah mengklaim PT Surya Sawit Sejati (SSS) menguasai tanah miliknya seluas 8 hektar yang kemudian sudah diganti rugi oleh PT SSS senilai Rp 28 juta dengan kesepakatan tidak akan mengganggu/mengklaim lagi lahan tersebut pada tahun 2010. Tapi, kenyataannya, pada 2013 Sapril kembali mengklaim lahan yang letaknya sama tersebut. Hingga manajemen PT SSS  tidak terima dan membawa masalah ini ke Pengadilan Negeri (PN) Pangkalan Bun.
Majelis hakim yang menangani sengketa  lahan tersebut akhirnya memenangkan gugatan pihak manajemen PT SSS melalui putusannya pada 25 Juni 2014 dan putusan tersebut kini sudah inkrah.
Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan dokumen milik PT SSS dinyatakan sah sedangkan dokumen milik Sapril dinyatakan tidak sah. Sapril pun diwajibkan membayar ongkos perkara Rp 7.016.000,- dan membayar kerugian PT SSS sebesar Rp 336.375.000.
Asisten Manager PT SSS, Yossa Aditya, mengatakan kepada sejumlah wartawan termasuk Abd Hamid dari FAKTA bahwa manajemen perusahaan mempersilakan kepada yang bersangkutan mengajukan upaya hukum yang lain kalau masih merasa putusan PN Pangkalan Bun ini belum adil. Namun manajemen perusahaan belum meminta pelaksanaan eksekusi putusan pengadilan karena yang bersangkutan belum memenuhi kewajibannya membayar kerugian yang dialami perusahaan tersebut. “Tapi dalam waktu dekat ini kami akan mengajukan permohonan eksekusi putusan tersebut ke pengadilan”.

Lebih lanjut Yossa mengatakan bahwa pada kesempatan ini pihak manajemen PT SSS juga mengklarifikasi pemberitaan di beberapa media massa yang menyatakan bahwa wartawan diusir aparat bersenjata lengkap pada hari Kamis (17/3) di pos jaga perusahaan. Disampaikannya bahwa saat itu memang berlangsung  pertemuan antara pihak perusahaan dengan Sapril yang bersifat internal karena perusahaan tidak ingin pertemuan tersebut diliput oleh media massa dari manapun. “Jadi, manajemen perusahaan tidak mengusir wartawan dan manajemen perusahaan sudah ada rencana akan mengklarifikasi soal sengketa lahan dengan Saudara Sapril ini kepada media massa di mana pihak manajemen PT SSS pasti akan menyelesaikan sengketa lahan ini sesuai dengan aturan yang berlaku”. (F.651) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

Tambah RKB Tingkatkan KBM


Mastura SPdI.
KEPALA SDN 21 Kecamatan Pontianak Utara, Mastura SPdI, mengatakan bahwa belum lama ini sekolah yang dipimpinnya mendapatkan bantuan ruang kelas baru yang merupakan bantuan langsung dari pemerintah pusat. Karena itu keberadaan Ruang Kelas Baru (RKB) itu akan turut mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat yang sudah memberikan bantuan ruang kelas baru (RKB) bagi SDN 21 Kecamatan Pontianak Utara. Hal ini tentu saja akan sangat mendukung sekolah kami dalam peningkatan mutu dan kegiatan belajar mengajar yang saat ini sudah berjalan dengan baik dan lancer,” tuturnya kepada Hasikin MT dari FAKTA.
Masturah  pun berharap ke depan mendapat bantuan lagi untuk memenuhi kekurangan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di sekolahnya guna menunjang kelancaran pelaksanaan belajar mengajar pula.
Selain sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan lingkungan juga menjadi faktor penting dalam kelancaran aktifitas belajar mengajar. Pemenuhan semua aspek pendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar itu mengarah pada tercapainya apa yang menjadi visi dan misi sekolah.

”Sedikit demi sedikit dilakukan perubahandan peningkatan fisik dan non fisik sekolah dengan harapan dapat memberikan dampak peningkatan mutu dan kualitas pendidikan siswa, khususnya dalam pencapaian peningkatan prestasi akademik dan non akademik siswa SDN 21 Kecamatan Pontianak Utara ini,” ujarnya. (F.832) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

SDN 06 Pontianak Timur Raih Piala Bergilir Gubernur Kalbar

Samunah SPd.
SDN 06 Pontianak timur belum lama ini berhasil menggondol piala bergilir Gubernur Kalimantan Barat pada ajang lomba drumband kategori Sekolah Dasar 2016. Lomba drumband yang berlangsung di Gedung Olahraga Pangsuma Kota Pontinak tersebut merupakan lomba drumband tingkat provinsi. Dan tim drumband SDN 06 Pontianak Timur berhasil merebut juara satu lomba drumband tersebut.
Kepala Sekolah SDN 06 Kecamatan Pontianak Timur, Samunah SPd, ketika ditemui Hasikin M T dari FAKTA di ruang kerjanya mengatakan,”Saya bersyukur dan bangga atas prestasi yang berhasil diraih anak-anak tim drumband SDN 06 Pontianak Timur ini”.

Selain itu Samunah juga mengucapkan terima kasih kepada pelatih dan pembimbing yang sudah memberikan waktu serta bimbingannya kepada para siswa untuk berlatih dan memberikan tampilan terbaiknya. “Semoga prestasi ini dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” tuturnya. (F.832) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

Abu Paya Pasi Beri Arahan Di Masjid Baitul Karim

Abu Paya Pasi saat memimpin Samadiyah dan Tahliliyah.
DENGAN dikoordinir oleh Tgk Abdul Munir Abu Raja Imum Masjid Baitul Karim Sumbok, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh UItara, bersama seluruh panitia masjid, mengundang Tgk H Muhammad Ali Bin Tgk Abdul Muthalib alias Abu Paya Pasi, Pimpinan Dayah Bustanul Huda Alue Jikadi Julok, Kabupaten Aceh Timur, ke Masjid Baitul Karim dalam rangka membentuk perkumpulan Persatuan Majelis Taklim Samadiyah dan Tahliliyah di masjid tersebut.
Diawali dengan shalat Maghrib berjamaah dengan Abu Paya Pasi Jumat (19/2). Usai halat Maghrib, Abu Paya Pasi memberi arahan kepada majelis taklim yang jumlahnya sekitar 500-an orang pria dan wanita. Abu Paya Pasi memperjelas apa arti Samadiyah dan Tahliliyah beserta faedahnya. Abu Paya Pasi juga memperjelas apa arti Lailahaillallah. Abu Paya Pasi menganjurkan pula agar seluruh majelis taklim yang hadir supaya melazimkan membaca Lailahaillallah dengan ucapan yang benar.
Abu Paya Pasi mengucapkan Lailahaillallah, dengan arti tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Abu berpesan supaya kita semua memahami dan memelihara Rukun Islam yang 5 perkara serta meyakini dan memahami Rukun Iman yang 6 perkara. “Kita wajib memahami ucapan Lailahaillallah, kemudian kita baca setiap saat, kita hafal serta kita amalkan. Kita selaku hamba Allah, takut kepada Allah, seumpama anak takut kepada ayah-ibunya. Takut yang benar-benar takut dan sayang yang benar-benar sayang. Allah yang kita takut dan Allah yang kita saying, Allah pun sangat sayang kepada makhluknya (umat) yang patuh akan larangan dan perntah Allah SWT”.
Begitulah antara lain pengarahan Abu Paya Pasi tentang Tahliliyah kalimat Lailahaillallah dan gambaran Samadiyah Kunhu Wallahuahad yang diperkenalkannya kepada para kaum muslimin dan muslimat yang mengambil Thariqat Samadiyah dan Tahlilyah di Masjid Baitul  Karim malam itu.
Dan selanjutnya Abu Paya Pasi mengajarkan tata cara membaca Samadiyah dan Tahliliyah serta memberikan ijazah tanda sahnya masyarakat setempat mengikuti pengarahan Abu Paya Pasi malam itu.
Abu Paya Pasi menganjurkan agar di periode awal semua yang menerima Thariqat mengamalkan bacaan sebanyak 10.000 kali yang meniatkan pahalanya untuk dirinya sendiri, 10.000 kali diniatkan pahalanya untuk ibu kandungnya sendiri, 10.000 kali diniatkan pahalanya untuk ayah kandungnya sendiri dan 10.000 kali diniatkan pahalanya untuk guru thariqatnya.
Dianjurkan pula untuk membacakannya setiap lepas shalat Maghrib 100 atau 200 kali, selepas shalat ‘Isya 100 atau 200 kali dan selepas shalat Subuh 100 atau 200 kali.
Abu Paya Pasi juga memberikan buku pedoman Risalah Thariqat untuk dihafal dan dipelajari dengan seksama.

Seusai Abu Paya Pasi memberikan Thariqat, seluruh peserta melakukan shalat ‘Isya berjamaah dengan diimami oleh Abu Paya Pasi. Seusai shalat ‘Isya langsung dipraktekkan Samadiyah dan Tahliliyah bersama kemudian ditutup dengan doa. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

Abu Manan Blang Jruen Bimbing Pengajian Di Masjid Baitur Ridha

Abu Manan saat memimpin pengajian.
TGK H Abdul Manan yang lazim disebut Abu Manan dari Gampong Alue Blang Jruen, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, pada Senin malam (29/2) membimbing pengajian di Masjid Besar “Baitur Ridha” Batu XII Kecamatan Cot Girek. Pengajian yang dikoordinir oleh Muspika Cot Girek berdasarkan anjuran Pemkab Aceh Utara di bawah kepemimpinan Bupati H Muhammad Thaib sebagai program pengajian bulanan yang dimulai seusai shalat Magrib berjamaah sampai pada waktu shalat ‘Isya berjamaah berakhir itu pun berlangsug lancar dan sukses.
Pengajian dihadiri oleh seluruh Muspika Cot Girek yaitu Camat, Kapolsek dan Danramil Cot Girek berikut staf dan para anggotanya. Dari jajaran Kantor Camat Cot Girek mulai dari Camat Usman K SSos beserta seluruh stafnya yang juga para pegawai kecamatan setempat ikut serta menyemarakkan pengajian.
Para imum mukim, geuchik gampong, imam gampong, imam masjid juga para perangkat desa dalam kecamatan itu turut hadir mengikuti pengajian. Sehingga jumlah peserta pengajian mencapai 300-an peserta pria dan wanita.
Guru pengajian bulanan di Masjid Besar Baitur Ridha Batu XII bukan hanya Tgk H A Manan Blang Jruen saja tetapi ada guru yang lain secara bergiliran. Pada Senin malam (29/2) itu kebetulan tiba giliran Abu Manan yang memimpin pengajian di masjid tersebut.

Selain pengajian bulanan yang dikoordinir oleh Muspika Cot Girek berdasarkan anjuran Bupati Aceh Utara, di Masjid Besar Baitur Ridha Batu XII Cot Girek juga ada pengajian mingguan, yang berlangsung setiap malam Jum’at. Demikian kata Teungku Syaf, Imam Besar Masjid Baitur Ridha Batu XII. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA

Dialog Aspirasi Organisasi Profesi Guru PAUD
Bupati MKP beserta istri pada kegiatan Dialog Penyampaian Aspirasi 
Organisasi Profesi Guru PAUD di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
RATUSAN guru PAUD yang terhimpun dalam HIMPAUDI (Himpunan Pengajar Anak Usia Dini) Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, melakukan dialog penyampaian aspirasi organisasi profesi guru PAUD kepada Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP), Selasa (15/3), di Pendopo Graha Majatama.
            Ketua PAUD Kabupaten Mojokerto, Choirul Izza, melaporkan jika HIMPAUDI Kabupaten Mojokerto telah mengukir sejarah baru pada agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II HIMPAUDI di Jakarta, pada Maret lalu.
            “Tema Rakernas II Maret lalu adalah Menyongsong HIMPAUDI Profesional dan Mandiri Dalam Gerakan Nasional PAUD Berkualitas. HIMPAUDI Kabupaten Mojokerto ikut mengukir sejarah dengan terlibat sebagai Agen Penggerak Gerakan Nasional (Gernas) PAUD Berkualitas. Rekernas tersebut kemudian diikuti dengan Pengukuhan Agen Penggerak Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur (Gerakan Manjur). Kegiatan ini bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” terangnya.
            Agen Penggerak Gernas Manjur diharapkan menggerakkan seluruh guru, tenaga pendidikan, keluarga dan lembaga PAUD untuk menyelenggarakan Pembelajaran Aku Anak Jujur dengan 10 prinsip PAUD. Puncak kegiatan Gernas Manjur tahun 2016 yakni kegiatan pembelajaran serentak se-Indonesia pada hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei.
Izza menambahkan, Agen Penggerak Gernas PAUD Berkualitas dibentuk dengan harapan agar  seluruh komponen bangsa terutama HIMPAUDI se-Indonesia bisa bergerak untuk mewujudkan indikator capaian PAUD.
“HIMPAUDI menyusun Gerakan Satu Hati, Satu Aksi, dan Satu Dedikasi. Dengan demikian kita berharap terjadi perubahan wawasan berpikir dan motivasi yang tinggi. Pengukuhan HIMPAUDI sebagai agen penggerak merupakan sebuah janji dan kesungguhan kita untuk terus bergerak dan menggerakkan kebaikan,” tambah Izza.
            HIMPAUDI secara lebih dalam merupakan wadah organisasi profesi yang bersifat independen, yang menghimpun pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini Indonesia. Organisasi ini memiliki visi untuk berusaha secara berdaya guna dan berhasil guna, serta menghimpun aspirasi dan meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini Indonesia.
            Bupati MKP yang didampingi Penasehat HIMPAUDI Kabupaten Mojokerto sekaligus sang istri, Ikfina Fahmawati, serta Wakil Bupati Pungkasiadi yang juga didampingi istri, memberi apresiasi atas dedikasi luhur para guru PAUD Kabupaten Mojokerto.
            “Terkait Gernas PAUD, saya berharap pada HIMPAUDI untuk ‘menyentuh’ orangtua. Selain berperan dalam pembentukan karakter anak-anak bangsa, para orangtua merupakan roda penggerak. Saya kira HIMPAUDI bukan hanya mendidik, tapi  menjadi inspirasi bagi masyarakat. Pemerintah daerah sangat bangga dan mendukung penuh HIMPAUDI Kabupaten Mojokerto. Penggerak punya tanggung jawab berat, tentu bakal melibatkan semua pihak. Tanpa dukungan, gerakan akan susah dijalankan. Insya Allah ke depannya nanti, kita beri HIMPAUDI hibah,” tutur Bupati MKP.
            Mengutip agenda Rakernas HIMPAUDI II, Ketua Umum HIMPAUDI, Nety Herawati, mengatakan jika pembangunan PAUD bukan untuk mencari materi, tetapi melaksakan tugas belajar dan mengajar untuk PAUD. Nety mengajak untuk melibatkan keluarga sekaligus anak agar dapat memahami visi-misi HIMPAUDI.

            Agen Penggerak Gerakan Pendidikan dalam keluarga diharapkan dapat menggerakkan seluruh komponen bangsa terutama HIMPAUDI se-Indonesia, untuk mendidik keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan, program gizi-kesehatan, pengasuhan dan perlindungan yang bermutu melalui pembelajaran, yang bermakna dan menyenangkan di lingkungan keluarga. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

Ada Pungli Di Ambarisan ?

KEMAJUAN suatu daerah salah satu faktor penentunya adalah manajemen birokrasi pemerintahannya. Apabila manajemen birokrasi pemerintahannya bagus maka elemen serta organ-organ yang ada di tubuh birokrasi itu akan bekerja secara profesional sesuai dengan prosedur dan aturan. Tapi realita yang ada, kebanyakan kebobrokan suatu daerah diawali dari tumbuhnya penyakit korupsi di birokrasi tersebut. Salah satu contohnya adalah pungli (pungutan liar).
Tidak terkecuali yang dialami oleh satu keluarga di salah satu desa di Kecamatan Sidamanik ini. Kronologinya berawal dari kurang akurnya PS (59) dan adiknya, TS, yang beralamat di Desa Ambarisan, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Mereka sering cekcok gara-gara sebidang tanah warisan kakeknya. Untuk menyelesaikan permasalahan ini pada tanggal 2 Februari 2016 berkumpullah beberapa anggota keluarga besar mereka beserta tokoh masyarakat dan aparat pemerintah setempat yaitu kepala desa dan aparatnya. Di forum keluarga ini disepakati bahwa tanah warisan tersebut akan dibagi rata kepada yang berhak. Kepala Desa Ambarisan, Raslan Purba, mengatakan bahwa biaya pengukuran lahan warisan ini sebesar Rp 1.000.000. Untuk menindaklanjuti pembagian warisan ini ditentukanlah waktu pengukurannya yaitu tanggal 6 Februari 2016.
Sesusai dengan kesepakatan, pada tanggal 6 Februari 2016 keluarga yang hadir berangkat ke lahan warisan yang akan diukur. Singkat cerita, saat itu dari aparat desa dihadiri oleh Oster Manik (RT), Josua Sidauruk (RW), dibantu oleh keluarga tanpa dihadiri oleh Kepala Desa Raslan Purba. Setelah rampung pengukuran keliling secara keseluruhan maka diketahui luas tanah ± 36 rante (1 rante = 400 m). Pengukuran ini secara global. Setelah selesai mengukur lahan tersebut maka keluarga berkumpul di rumah salah satu anggota keluarga.
Saat itu anggota keluarga ini bertanya kepada Josua Sidauruk (RW) berapa biaya pengukuran lahan tadi ? Oleh Josua Sidauruk (RW) dijawab beri saja dari situ. Maka pihak keluarga yang berhak menyerahkan uang sebesar Rp 500.000,- kepada Josua Sidauruk (RW) sambil mengucapkan terima kasih bahwa pengukuran telah selesai dilakukan. Dan RW pun pulang. Tapi tidak berselang lama (±15 menit) kemudian Oster Manik (RT) datang sambil mengatakan bahwa ia baru saja ditelepon Kepala Desa Raslan Purba bahwa uang yang Rp 500.000,- tadi masih kurang dan harus dipenuhi sebesar Rp 1.000.000.
Mendengar perkataan RT tadi maka keluarga mengumpulkan uang Rp 500.000,- lagi sehingga terpenuhi jumlahnya sebesar Rp 1.000.000,- yang kemudian diserahkan kepada Oster Manik (RT) walaupun dengan perasaan kecewa dan berat hati.

Melihat kejadian ini, Saridin Sinaga dari FAKTA meminta keterangan dari salah satu aparat desa sebelah yang tak ingin disebut jati dirinya yang mengatakan bahwa biaya pengukuran lahan masyarakat sebesar Rp 1.000.000,- itu sudah luar biasa dan sudah pemerasan namanya. Menurut aparat desa itu, mengukur dan membuat surat dan sudah ditandatangani camat biayanya hanya Rp 700.000. Ini hanya mengukur biayanya Rp 1 juta. Sungguh luar biasa ! “Ketika diadakan pengukuran lahan, kepala desa harus hadir di lokasi, tidak boleh hanya menerima uangnya saja,” tambahnya. (F.615) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

Pengajian Rabu Muspika Nibong

Tgk H Abdul Manan, Tgk Zaibuddin, Kapolsek Nibong, Ipda Faisal Saputra, Tgk H M Rasyid, Imum Chik Masjid Nurul Iman Nibong, Camat Nibong, Halimuddin SSos MSi, dan perangkat kecamatan serta staf Polsek Nibong.
MUSPIKA Nibong, Kabupaten Aceh Utara, melaksanakan pengajian pada setiap hari Rabu. Pada Rabu (23/2) pengajiannya berlangsung di Masjid Nurul Iman dengan Tgk H Abdul Manan Blang Jruen, mantan Anggota DPRK Aceh Utara, sebagai guru mengajinya.
Pengajian rutin setiap hari Rabu di setiap kecamatan itu diterapkan oleh H Muhammad Thaib, Bupati Aceh Utara, sejak 2 tahun lalu hingga sekarang. Dan, setiap pengajian berlangsung di Masjid Nurul Iman, Kecamatan Nibong, rata-rata dihadiri dan diikuti majelis taklim pengajian dalam jumlah 60 hingga 70 peserta pengajian laki-laki dan perempuan, terdiri dari geuchik gampong, imum mukim, imam masjid, imam desa, para perangkat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat biasa. Sejumlah perangkat kecamatan yaitu Muspika Nibong yang terdiri dari Camat Halimuddin SSos MSi, Danramil Kapten Inf Sarman, Kapolsek Ipda Faisal Saputra beserta jajarannya tetap aktif setiap hari Rabu mengikuti pengajian tersebut.
Dengan digelarnya pengajian rutin setiap Rabu di sejumlah masjid dalam Kecamatan Nibong tercatat sudah banyak membawa perubahan. Antara lain membuat masyarakatnya gemar memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah setiap waktu. Pengajiannya ternyata bukan saja berlangsung hanya di masjid dalam Kecamatan Nibong, tetapi juga di desa-desa, meunasah-meunasah dan balai-balai pengajian, serta pesantren-pesantren dalam Kecamatan Nibong, bahkan juga se-Kabupaten Aceh Utara. Hanya saja hari pengajiannya yang berbeda-beda.

Tgk H M Rasyid, Imum Chik (Imam Besar) Masjid Nurul Iman Kecamatan Nibong, setiap Rabu mengadakan pengumuman melalui pengeras suara tentang adanya pengajian di masjid tersebut. Lain lagi pengajian umum setiap hari Jum’at, pengajian umum setiap malam Minggu serta pengajian umum setiap malam Jum’at juga masih tetap bergema di Masjid Nurul Iman Kecamatan Nibong. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

Nikmati Tugas, Tugas Bukanlah Beban
Masri SPd.
SEJAK menjabat Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Kecamatan Pontianak Utara,  Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat,  dua tahun silam hingga saat ini Masri SPd mengaku menjalaninya dengan semaksimal mungkin. “Saat diberi tugas dan kepercayaan maka siap atau tidak siap harus melaksanakannya,” kata Masri SPd kepada Hasikin MT dari FAKTA.
Lebih lanjut Masri mengakui bahwa kendala pasti ada dan itu hal biasa dalam pekerjaan. Terlebih diberikan tugas dan kewajiban sebagai guru sekaligus kepala sekolah. Namun semua itu bisa dilalui Masri berlandasan prinsip menikmati selama mengemban tugas.
“Soal kendala itu hal biasa dalam bekerja. Tinggal bagaimana menikmatinya selama menjalankan amanah. Sehingga tugas itu tidaklah menjadi beban,” kata  guru  kelahiran Sebadi, Kabupaten  Sambas, 12 Pebuari 1963, ini.

Masri pun berharap agar ke depan sekolahnya yang sudah ada dan bagus ini lebih ditingkatkan lagi. Kemudian yang belum ada dan dianggap perlu bisa diadakan. ”Terkait nilai akademik murid, misalnya jika dulu pada posisi di tengah bagaimana saya ke depannya harus meningkatkannya lagi. Semoga sekolah yang saya pimpin ini meningkat lebih baik dan lebih bagus lagi,” tutur guru yang punya motto hidup ’Sukses, harapan  yang harus dicapai dengan sempurna’. (F.832) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

Sebagian Pedagang Pasar Limbangan Tolak Tempati Pasar Baru

Ade Soleh.
PEMERINTAH Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, dalam rangka memberikan rasa nyaman, aman, tertib dan indah telah membangun sebuah pasar berlantai tiga di Jalan Guntur untuk para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di trotoar. Masing-masing PKL telah mengantongi kartu untuk menempati pasar yang baru tersebut. 
Menurut PKL bernama Ucang, ia sudah puluhan tahun jualan di daerah pengkolan itu. Semua PKL di pengkolan telah mengantongi kartu pindah tempat jualan ke pasar yang telah disediakan oleh pemerintah daerah tersebut. “Namun karena waktu itu bangunannya belum selesai maka kami terpaksa masih jualan di pengkolan sini,” tuturnya.    
Begitu pula dengan para pedagang yang menempati pasar sementara di lapangan olahraga sepakbola Kecamatan Limbangan diharapkan segera untuk menempati pasar baru yang kini sudah selesai dibangun tersebut. Namun, dari sekitar 1.028 pedagang sekitar 65 persen yang bersedia menempati pasar baru berlantai 3 itu.
Demo menolak pindah berjualan ke pasar baru.
Kepada para pedagang yang telah memiliki surat ijin menempati pasar baru diminta segera mendaftarkan diri ke perusahaan pengelola pasar untuk mendapatkan kios atau los yang layak untuk jualan dengan harga bervariasi sesuai dengan luasnya. Untuk kios harganya Rp 9.500,- per meter dan untuk los Rp 6.500,- per meter.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)  Pasar Kecamatan Limbangan, Ade Soleh, kepada Andris Sutresna dari FAKTA bahwa pasar yang baru dibangun itu harus segera ditempati dengan harga jual kios/los bervariasi sesuai dengan luasnya. Fasilitas parkir kendaraan roda duanya juga telah disediakan dan penerangan listriknya sesuai dengan kebutuhan. Namun tempat pembuangan sampah sementara (TPS) memang belum disediakan oleh pihak perusahaan pengelola pasar. “Tapi akan segera dibangun”.

Seiring dengan itu beberapa orang yang mengaku pedagang pun berunjuk rasa ke DPRD Kabupaten Garut. Mereka menolak pindah jualan ke pasar yang baru dibangun itu dengan alasan tidak ada airnya, tidak ada ruang parkirnya dan tidak ada bak pembuangan sampahnya. Padahal semua fasilitas itu telah disediakan, kecuali bak sampahnya memang belum disediakan. Namun pihak PT akan segera membuatkan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) itu. (F.542) web majalah fakta / majalah fakta online 

LINTAS BERITA

Kota Mojokerto Masuk Tiga Besar Lomba Gotong Royong Tingkat Jatim 2016

Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, saat mendampingi 
tim penilai lapangan dari Pemprov Jatim.
KELURAHAN Meri, Kota Mojokerto, Selasa (22/3) dinilai tim penilai lapangan dari Provinsi Jawa Timur dalam rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat. Ini setelah Kelurahan Meri dinyatakan sebagai tiga besar terbaik gotong royong mewakili Kota Mojokerto setelah pada tanggal 15 Maret lalu dilakukan penilaian administrasi dan penilaian presentasi dari 21 Kota dan Kabupaten se-Jawa Timur.
                Dalam penilaian lapangan itu, tim penilai akan menilai dari berbagai bidang pemberdayaan. Antara lain bidang kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang lingkungan, bidang sosial budaya dan keamanan.
                Pada bidang kemasyarakatan, tim penilai akan meninjau tiga pos kamling terpadu dengan free wifi untuk masyarakat di lingkungan Kuwung dan lingkungan Meri juga taman wisata Benteng Pancasila. Di bidang ekonomi peninjauan dilakukan di industri batik tradisional Bu Dar dan industri kripik Winda Agung di Griya Permata Meri.
                Khusus untuk bidang ekonomi, program Pembiayaan Usaha Syariah (Pusyar) juga menjadi andalan. Pembiayaan pinjaman tanpa bunga, tanpa biaya asuransi dan tanpa biaya administrasi ini menjadi unsur penting yang akan dinilai tim penilai lapangan.
                Bidang sosial budaya dan kegamaan yaitu Poskesdes lingkungan Meri, PKK Kelurahan Meri, Masjid Wakaf di lingkungan Kuwung dan sanggar tari Asmorodono. Sementara untuk bidang lingkungan yaitu bank sampah lingkungan Griya Permata Meri, bedah rumah di lingkungan Tropodo dan Kebun Toga PKK Kelurahan Meri.
                Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, menyambut baik kegiatan penilaian lomba gotong royong tingkat provinsi di Kota Mojokerto ini. Karena kegiatan ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembangunan guna meningkatkan motivasi dan kreativitas pembangunan serta pemberdayaan masyarakat kelurahan. Di mana seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di kelurahan dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong-royong masyarakat.
“Terpilihnya Kelurahan Meri yang masuk nominasi tiga terbaik gotong royong tingkat Provinsi Jatim tahun ini, saya berharap dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Kota Mojokerto. Peran serta masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sangat diperlukan sehingga kesejahteraan masyarakat akan terus tercapai,” tuturnya.
Dengan lomba tersebut, walikota juga berharap semangat kebersamaan dan kegotongroyongan masyarakat akan selalu tumbuh. Yang nantinya diharapkan bisa mengakar, melembaga dan melestarikan kehidupan bermasyarakat. Sehingga menjadikan masyarakat hidup rukun dan damai dalam mengisi pembangunan. Khususnya dalam hal kemasyarakatan, ekonomi, social, budaya dan agama serta lingkungan.

Salah satu yang menjadi program unggulan Kota Mojokerto dalam penilaian ini yaitu program Pusyar. Dengan program unggulan Pemerintah Kota Mojokerto ini terbukti bisa mewujudkan perekonomian yang berkeadilan dan berbasis syariah. “Berkat program ini, pengusaha produk khas Kota Mojokerto seperti pengusaha batik, pengusaha sepatu, pengusaha katering dan kecil lainnya dapat tumbuh. Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto kini semakin meningkat,” tutur walikota. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS BERITA

Bupati MKP Akan Kembangkan Wisata Religi Majapahit

”Majapahit dan Bali terikat histori. 75% penduduk Bali merupakan keturunan dari Majapahit, jadi di sinilah petilasan leluhur warga Bali”.
POTENSI wisata religi di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, dalam waktu dekat akan digali dan dikembangkan, mengingat potensi wisata ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Dan, agar lebih menarik lagi, Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) berencana untuk merenovasi salah satu tempat wisata religi Pendopo Agung di Trowulan.
Di samping itu  sebagai sarana pendukung, bupati juga akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat. “Wisata religi salah satunya akan merenovasi Pendopo Agung di Trowulan, supaya lebih menarik dan lebih tampak nuansa Majapahit-nya. Nantinya ada panambahan gapura dan perbaikan atap Pendopo Agung. Anggarannya tahun 2016 ini sudah disiapkan sekitar Rp 1 milyar,” kata Bupati MKP.
Selain merenovasi Pendopo Agung Trowulan, kata Bupati MKP, nantinya juga akan dibangun candi atau tempat peribadatan di Desa Temon dekat Candi Tikus oleh warga Bali yang nenek-moyangnya dari Majapahit.
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), memang dikenal sebagai figur yang getol melestarikan akar  budaya. Kecintaannya terhadap histori kerajaan Majapahit ia curahkan dengan serius melalui pembangunan Rumah Majapahit di Desa Bejijong, Sentonorejo, dan Jatipasar, Kecamatan Trowulan, ketika ia menjabat sebagai Bupati Mojokerto tahun 2010-2015. Di periode keduanya sekarang ini (2016-2021), ia tetap konsisten dan tak kenal lelah memperjuangkan kelestarian Majapahit.
            Suami dari Ikfina Fahmawati itu terus memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, salah satunya tampak kala ia menerima dan menemani kembali rombongan tokoh masyarakat dan pemangku adat dari Bali yang berkunjung ke situs Trowulan, Sabtu, 12 Maret 2016.
            ”Majapahit dan Bali terikat histori. 75% penduduk Bali merupakan keturunan dari Majapahit, jadi di sinilah petilasan leluhur warga Bali. Bumi Majapahit merupakan salah satu destinasi religi masyarakat Hindu Bali untuk sembahyang,” ujar MKP pada audiensi santai di Pendopo Agung Trowulan.
            Relasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten Mojokerto dengan para tokoh masyarakat dari Bali sebenarnya telah terjalin cukup lama pada tahun-tahun sebelumnya saat periode pertama ia menjabat bupati. Bahkan inisiatif para tokoh masyarakat dan pejabat Pemprov Bali atas proyek pembangunan candi pemujaan leluhur mereka di bumi Majapahit diapresiasi dengan sangat baik oleh Bupati MKP.
Kini giliran Bupati MKP menggandeng ahli arsitektur bangunan tradisional asal Bali untuk bekerja sama membenahi situs Trowulan. “Situs Trowulan perlu kita pikirkan kelestarian dan pemeliharaannya. Contohnya, Pendopo Agung Trowulan tempat kita berdiskusi sekarang. Saya telah meminta Pak Made (salah satu anggota rombongan dari Bali), beliau ahli dalam penanganan dan perawatan bangunan bernilai sejarah dan hotel-hotel top di Bali. Kami sempat sharing di belakang tadi, sirap dari Pendopo Agung tidak cukup dengan pemeliharaan standar atau diganti gentengnya saja. Kita minta beliau untuk membuat gambar 3D-nya dulu, nanti bisa dibuat beberapa lapis (kayu, karet, baru sirap) sehingga bisa tahan bocor hingga estimasi 50 tahun,” harapnya optimis.
Tidak berhenti di Pendopo Agung saja, Bupati MKP juga ingin agar situs-situs cagar budaya Majapahit secara teratur mendapat maintenance dan menunjang kebutuhan para wisatawan.
            “Target kita ingin yang lebih bagus, ya, itu juga demi kenyamanan para pelancong. Parkir luas, jalan mulus, lingkungan asri, sentra oleh-oleh lengkap, rest area, toilet dan sanitasi prima. Semua komponen tersebut merupakan modal utama. Terlebih iklim pariwisata makin menunjukkan tren positif. Pemprov juga dukung kita kok. Rekreasi selalu jadi kebutuhan, kita harus pandai melihat itu,” paparnya.

            Ditemani Dandim, Danramil, Camat, Kapolsek, dan beberapa SKPD terkait, Bupati MKP turut menekankan beberapa hal penting dalam pengembangan obyek wisata. Antara lain, manajemen informasi teknologi (IT) sebagai media penyampai informasi pada khalayak, manajemen destinasi yang mengedepankan sektor apa saja yang diunggulkan, serta manajemen promosi sebagai alat pemasarannya. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online

SOLO RAYA

Wakil Bupati Sukoharjo Buka Sosialisasi Perpres Tentang Organisasi RSD

Wabup Sukoharjo, Purwadi SE MM.
SABTU (26/3), Wakil Bupati Sukoharjo, Purwadi SE MM, membuka acara Sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Tentang Organisasi RSD (Rumah Sakit Daerah) dan Tata Hubungan Kerja RSD – Dinas Kesehatan yang dilaksanakan oleh Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) di Western Premiere Hotel Solobaru.
Wakil Bupati Sukoharjo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada ARSADA yang memberi kepercayaan kepada Kabupaten Sukoharjo untuk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi ini. Wabup juga mengatakan bahwa profesionalitas dan kemandirian rumah sakit ke depan sangatlah dituntut keberadaanya, terutama dalam berkompetisi menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang merupakan pusat perhatian semua pihak.
Wabup pun menegaskan kepada para direktur rumah sakit untuk bisa menjawab tantangan yang dihadapai agar pelaksaaan Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit dapat dilaksanakan dengan baik sehingga rumah sakit mampu mandiri melalui manajemen yang fleksibel, efektif, efisien dan akuntabel.

Sebelumnya, dalam Laporan Ketua Panitia Pelaksana, Dr Widodo Joko Mulyono MKes MM, yang juga menjabat Ketua ARSADA Jawa Tengah, menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh semua Rumah Sakit Daerah di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online

SOLO RAYA

Bupati Wardoyo Hadiri SGM

Saat berlangsung sholat gerhana matahari (SGM) di  Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo pada hari Rabu pagi (9/3).
BUPATI Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya SH MH,  bersama Forkompimda Kabupaten Sukoharjo serta ribuan warga muslim dan muslimah melaksanakan Sholat Gerhana Matahari (SGM) di Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo pada hari Rabu pagi (9/3). Shalat yang langka ini yang dilaksanakan pukul 07.00 Wib dengan penuh khusyu’. Bertindak sebagai imam dalam SGM adalah Ust Asrofi dari Ponpes Baitul Hikmah Sukoharjo. Sedangkan khotibnya, H Yazid Anwari SAg, Ketua MUI Kabupaten Sukoharjo.
Ketua MUI Sukoharjo selaku khotib dalam dakwahnya menjelaskan bahwa gerhana matahari yang merupakan fenomena langka dan terjadi saat ini hendaknya menjadikan kita agar lebih bertawakal kepada-Nya. Di samping itu juga mengajak kita untuk introspeksi diri masing-masing agar kita bisa menjalankan perintah-perintah Allah SWT di jalan yang benar dan baik.

Di akhir khutbahnya, H Yazid menghimbau umat Islam agar mengambil hikmahnya karena peristiwa ini adalah suatu peringatan agar kita berbuat lebih baik lagi dengan lebih banyak bersedekah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online

SOLO RAYA

Presiden Jokowi Diminta Segera Turunkan Harga BBM

Ketua DPD Pro Jokowi (Projo) Provinsi Jawa Tengah, Sugeng Setyadi, bersama pengurus ormas Projo se-Solo Raya menunjukkan surat terbuka yang akan dikirim ke Presiden Jokowi dalam jumpa pers di rumah makan di Solo, Kamis (10/3)
ORMAS Pro Jokowi (Projo) se-Solo Raya mendesak pemerintah menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM). Hal itu seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Pernyataan itu disampaikan elemen Projo se-Solo Raya bersama DPD Projo Jawa Tengah (Jateng) di sebuah restoran di wilayah Laweyan, Kamis (10/3). Ketua DPD Projo Provinsi Jawa Tengah, Sugeng Setyadi,  menyatakan bakal mengirim surat terbuka pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Komisi VII DPR agar segera menurunkan harga BBM.
Menurut Sugeng, harga keekonomian BBM seperti premium saat ini sudah terlampau tinggi. Seusai kebijakan penurunan harga BBM awal Januari lalu, harga premium berada di angka Rp 7.050,- per liter dari sebelumnya Rp 7.300,- per liter.
“Melihat harga minyak dunia yang kini di kisaran US $ 40 per barel, BBM bersubsidi mestinya bisa berada di kisaran Rp 5.500,- per liter. Apalagi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika kini menguat dan berada di bawah Rp 13.500,” urainya.
Pertimbangan Matang
Menurut Sugeng, desakan penurunan harga BBM tersebut sudah melalui pertimbangan matang dengan melihat tren harga minyak global. Pihaknya menilai Presiden Jokowi bakal mengambil keputusan bijaksana untuk kepentingan rakyat. “Penurunan harga BBM harapannya dapat diikuti turunnya harga kebutuhan sehari-hari dan ongkos transportasi yang akan sangat membantu rakyat dalam mengurangi beban ekonomi yang ditanggungnya,” kata Sugeng.
Sedangkan Ketua DPC Projo Kabupaten Boyolali, Nurbiantoro Sastro, memertanyakan selisih harga BBM yang harus dibayar konsumen dengan kondisi harga minyak dunia sekarang.
Menurut Nurbiantoro, selisihnya yang bisa mencapai Rp 1.000,- lebih per liter ini mestinya dapat dimanfaatkan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur dan pemerataan ekonomi. “Sekarang kami bertanya, selisih harga tersebut selama ini lari ke mana ?” tukasnya.
Di sisi lain, Nurbiantoro mendesak pemerintah tegas dengan kartel yang membuat harga bahan pangan, barang dan jasa stabil tinggi meski harga BBM turun.
“Tak hanya mengirim surat terbuka, kami akan menghadap DPR untuk membeberkan kondisi riil di lapangan. Kartel dan semacamnya harus dipangkas.”

Dalam surat terbukanya, Projo juga mendesak penurunan tarif dasar listrik. Mereka beralasan harga energi primer untuk pembangkit listrik seperti batu bara, gas dan solar juga mengalami penurunan. (F.894) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS NGAWI

PELANTIKAN PANITIA PENYELENGGARA US & UN RAYON 18
TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KABUPATEN NGAWI

BERDASARKAN Surat Keputusan Bupati Ngawi No.188/105/404.012/2016 tanggal 18 Pebruari 2016 dilantiklah Panitia Penyelenggara Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) Rayon 18 Tahun Pelajaran 2015/2016 Kabupaten Ngawi bertempat di Pendopo Wedya Graha yang dilantik oleh Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono.
Drs Hadi Suharto MSi selaku Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi dengan jabatan dalam Kepanitiaan US dan UN sebagai Sekretaris I menjelaskan, yang dilantik hari ini adalah Panitia Penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah SD/MI/SDLB/Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula dan Ujian Nasional SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK dan, Paket B/Wustho, Paket C Rayon 18 Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2015/2016.
Adapun yang dilantik Bupati Ngawi adalah Drs Abimanyu MSi sebagai Ketua Panitia I, Drs Syahidan MH sebagai Ketua II, Drs H Supriyanto MPd dkk sejumlah 19 orang, H Darto SPd MPd dkk sejumlah 12 orang, Sukamdi SPd MPd dkk sejumlah 5 orang, Drs Harno MSi dkk sejumlah 3 orang, Dra Endang Purwani MPdI dkk sejumlah 10 orang, dan Drs Abdul Choliq MPd dkk sejumlah 4 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, Abimanyu, mengatakan, US dan UN ini akan dimulai pada tanggal 4, 5 dan 6 April 2016. “Harapan saya, US dan UN tahun ini targetnya meningkat dengan NUN lebih bagus dibanding tahun 2015 dan lulus 100% di semua jenjang pendidikan. Apabila ada petugas US dan UN yang berbuat curang dengan memberikan jawaban soal akan ditindak tegas diberi hukuman administratif dan pidana dengan diserahkan kepada pihak berwajib. Sehingga kelulusan di tahun ini benar-benar murni hasil kerja keras belajar para siswa,” ujarnya.

Usai pelantikan, ketika ditemui FAKTA, Bupati Ngawi mengharapkan, panitia US dan UN yang baru saja dilantik dapat dan mampu melaksanakan tugas dengan baik serta penuh tanggung jawab agar ada kualitas murni bukan kualitas semu hasil kelulusan siswa. “Sehingga amanah dari petugas-petugas ini adalah kejujuran”. (F.968) web majalah fakta / majalah fakta online

LINTAS NGAWI

MASYARAKAT KECAMATAN KWADUNGAN
MERESPON POSITIF GLADI SIMULASI KSB

MASYARAKAT Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, yang terdiri dari 14 desa, yaitu Desa Sumengko, Tirak, Purwosari, Dinden, Kendung, Pojok, Jenangan, Simo, Waruk Kalong, Kwadungan, Karangsono, Banget, Budug dan Mojomanis merespon positif kegiatan Gladi Simulasi Kampung Siaga Bencana (KSB) yang dipusatkan di Desa Sumengko pada tanggal 17 Maret 2016 dan dihadiri Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono.
Dari 14 desa itu ada 7 desa yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Untuk itulah dibentuk Tim Kampung Siaga Bencana yang diberi nama KSB “Sedulur Mukti”. Instrukturnya dari praktisi Tagana Provinsi Jatim dan tim Tagana Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Ngawi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Ngawi, Sunarto SSos, menjelaskan, kegiatan Kampung Siaga Bencana (KSB) yang terdiri dari Desa Sumengko, Tirak, Purwosari, Dinden, Kendung, Pojok dan Jenangan ini adalah bentuk pengurangan resiko bencana alam banjir yang menjadi langganan tahunan, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran.
Tim KSB Sedulur Mukti telah membuat jalur evakuasi dan menentukan tempat evakuasi apabila ada bencana alam. Dengan dibentuknya KSB ini diharapkan berdampak signifikan terhadap berkurangnya resiko bencana, dapat mengantisipasi dan memberikan penanganan yang cepat apabila terjadi bencana dan bisa membentuk sikap mental, perilaku yang tangguh dan siap siaga bilamana terjadi bencana.

Budi Sulistyono, Bupati Ngawi, mengharapkan kepada seluruh masyarakat khususnya di daerah rawan bencana di Kecamatan Kwadungan agar siap siaga dan waspada terhadap kejadian bencana. “Kita bangun kepedulian antarsesama, pertahankan semangat kebersamaan dan gotong royong terhadap sesama dalam upaya penanggulangan bencana utamanya banjir. Setelah terbentuk KSB Sedulur Mukti kami tekankan selalu koordinasi, kerja sama, partisipasi dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat yang ada dan suka rela bertujuan semata-mata untuk kemanusiaan. Bantuan 1 unit mobil Dapur Umum Lapangan (Dumlap), 1 unit motor Trail dan Buffer Stock dari Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi yang diberikan kepada Dinsosnakertrans Kabupaten Ngawi untuk mensupport kegiatan Tagana di lapangan ini hendaknya digunakan semaksimal mungkin,” tegasnya. (F.968) web majalah fakta / majalah fakta online