Thursday, June 30, 2016

SURABAYA RAYA

SMPN 12 SURABAYA RAIH
THE BEST ADIWIYATA KOTA SURABAYA TAHUN 2016

Kepala SMPN 12 Surabaya, Dra Hj Libia Mufida MPd,
saat menerima tropi the best Adiwiyata Kota Surabaya tahun 2016
dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Surabaya, Musdiq Ali Suhudi
KATEGORI sebagai salah satu sekolah terfavorit di Surabaya sudah sejak lama disandang oleh SMPN 12 Surabaya, dan masyarakat Surabaya pun sudah mengetahuinya. Kini, SMPN 12 Surabaya telah berhasil meraih the best (juara 1) Adiwiyata Kota Surabaya tahun 2016, setelah menyisihkan sejumlah SMPN lainnya di Surabaya, yang tentu saja menambah koleksi  “gelar” terbaiknya semakin lengkap. Keberhasilan ini tak bisa dilepaskan dari adanya peran dan komitmen dari segenap civitas akademika SMPN 12 Surabaya yang terdiri dari atas siswa, guru, karyawan, komite sekolah, kepsek, dan sejumlah stakeholder lain yang peduli dengan lingkungan hidup dan berbudaya adiwiyata yang nan bersih, hijau, serta nyaman.
Tropi Adiwiyata Kota Surabaya tahun 2016 diterima oleh SMPN 12 Surabaya langsung dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi, yang mewakili Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT, dalam gelar acara bertema Penganugerahaan Terbaik di aula SMPN 12 Surabaya, akhir Februari lalu. SMPN 12 Surabaya menerima penghargaan prestisius ini bersama sekolah lain di Surabaya yang peduli dan berbudaya lingkungan. Untuk tingkat SD juara 1 diraih SDN Asem Rowo, juara 2 diraih SDN Manukan Kulon dan juara 3 diraih SDN Lidah Kulon. Untuk tingkat SMP juara 1 diraih SMPN 12, juara 2 diraih SMPN 17, dan juara 3 diraih SMPN 41. Untuk tingkat SMA juara 1 diraih SMAN 8, juara 2 diraih SMAN 4 dan juara 3 diraih SMAN 15. Masing-masing juara 1 mendapat tropi, sertifikat dan uang pembinaan Rp 10 juta. Juara 2 masing-masing mendapat tropi, sertifikat dan uang pembinaan Rp 7,5 juta. Juara 3 masing-masing mendapat tropi, sertifikat dan uang pembinaan Rp 5 juta.
          Acara yang dihadiri Sekretaris Diknas, Drs Aston Tambunan, pejabat Dinas Pertamanan dan Kebersihan, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya, Musdiq Ali Suhudi, serta sejumlah kepsek SDN, SMPN, bapak/ibu guru, perwakilan sejumlah SMAN Surabaya dan warga masyarakat yang peduli lingkungan hidup itu semakin meriah tatkala siswa-siswi SMPN 12 Surabaya dengan berbusana bahan baku hasil daur ulang yang terbuat dari berbagai bahan produk berbahan plastik menyajikan tarian kolosal yang bertemakan lingkungan hidup, bersih, dan hijau.
Sementara itu, di halaman depan aula SMPN 12 surabaya, bapak/ibu guru beserta siswa-siswi SMPN 12 Surabaya lainnya menggelar lapak berupa berbagai macam makanan, minuman, serta pernak-pernik hiasan yang berbahan ramah lingkungan. Seperti sedotan minuman dibuat untuk taplak meja, bunga-bunga berbahan plastik atau dari gelas minuman mineral, bahan pakaian yang dibuat dari bahan bungkus plastik berbagai produk, minuman sehat libinaram, serta makanan tradisionil lainnya. (F.543) web majalah fakta / majalah fakta online

SURABAYA RAYA

UNIT PPA SATRESKRIM POLRESTABES SURABAYA


GEREBEK PROSTITUSI ONLINE


Untuk memudahkan menjaring pelanggan,
Sri membuka akun facebook (FB) dengan nama Ardiansyah
JUMAT sore (19/2) anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil membongkar bisnis prostitusi online di salah satu hotel bintang dua di Jalan Gubeng, Surabaya. Aparat berhasil menangkap sang mucikari, yaitu Sri Wahyuni alias Ayu (23), warga Klakah Rejo, Surabaya.
Kepada petugas, Sri mengaku menggeluti bisnis haram ini sejak empat tahun silam. Untuk memudahkan menjaring pelanggan, Sri membuka akun facebook (FB) dengan nama Ardiansyah. Akun FB ini juga memajang foto anak buahnya.
"Pelanggan untuk bisa berkomunikasi lebih intensif maka melalui BlackBerry Messenger (BBM)," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar.
Dalam bisnis esek-esek online ini, Sri mematok harga Rp 1,5 juta tiap sekali kencan. Namun sebagai tanda jadi, pria hidung belang harus mentransfer uang muka sebesar Rp 500 ribu ke rekening milik Sri. Ketika selesai mendapatkan layanan dari anak buah Sri maka pria hidung belang harus melunasinya.
“Saya dapat Rp 500.000,- untuk sekali kencan. Sisanya buat mereka sendiri,” pungkas wanita yang sedang hamil itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang pekerja seks komersial (PSK) diamankan ketika sedang melayani tamu. Saat penggerebekan, mereka sudah dalam kondisi telanjang. Hasil pemeriksaan, dua korban berinisal MD (21) dan FN (23) ternyata berprofesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG) freelance. "Dua korban ini kesehariannya juga bekerja sebagai SPG, namun jika mendapatkan order dari mucikari untuk menemani laki-laki hidung belang, korban langsung datang ke lokasi (hotel)," kata AKP Ruth Yeni, Sabtu (20/2).
Akibat perbuatannya itu mucikari prostitusi online ini terancam bakal melahirkan di penjara, lantaran dijerat dengan pasal 2 UU No.21 Tahun 2007 tentang memperdagangkan orang dan atau mempermudah dilakukannnya perbuatan cabul dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara atau denda maksimal Rp 600 juta. (F.568) web majalah fakta / majalah fakta online

SURABAYA RAYA

RIBUAN BONEK SERBU KANTOR BIRO TV ONE


Kami melakukan aksi demo ini terkait dengan pemberitaan
yang ditayangkan oleh 
stasiun TV One pada hari Jum’at (19/2)"
TAK kurang dari seribu massa supporter Persebaya (Bonek), Senin (22/2) siang melakukan aksi demo di depan kantor biro stasiun TV One Regensi yang ada di Jl Raya Jemur Sari, Surabaya. Hal tersebut dilakukan terkait dengan pemberitaan tak berimbang yang dianggap menyudutkan dan merugikan para supporter Persebaya.
Aksi demo pendudung Persebaya (Bonekmania) itu dimulai sejak pagi berkumpul di markas Persebaya Jl Karang Garam, Surabaya, dengan mengendarai kendaraan roda dua menuju Taman Bungkul dengan melakukan orasi. Kemudian melanjutkan aksinya ke kantor biro TV One Regensi.
Salah satu koordinator aksi demo, Andy Kristiantono, mengatakan,Kami melakukan aksi demo ini terkait dengan pemberitaan yang ditayangkan oleh stasiun TV One pada hari Jum’at (19/2). Ini jelas sangat menyudutkan nama baik Persebaya sehingga kami sebagai pendukung setia, Bonekmania, merasa dirugikan sekali. Pemberitaan tersebut tidak berimbang, terkesan menyudutkan dan merugikan kami sebagai pendukung Persebaya”.
Koordinator yang dikenal dengan sebutan Andi Peci ini menambahkan,“Kami bersama ribuan massa pendukung Persebaya dan Forum Bonek Bersatu memprotes keras pemberitaan yang tidak berimbang tersebut dan meminta pada TV One untuk menjelaskan pada kami.
Dari pantaun FAKTA, aksi demo ribuan massa pendukung Persebaya dan Forum Bonek Bersatu yang mendatangi kantor TV One Regensi tersebut terlihat ricuh bahkan sempat melempar botol air mineral kepada petugas pengamanan. Kepada sejumlah perwakilan aksi demo, Manajer Humas TV One, Raldy Doi, menyampaikan permintaan maaf secara live kepada massa demonstran.
Usai ditemui Manajer Humas TV One, massa melanjutkan aksinya menuju ke Kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Timur dengan maksud mengadukan dan meminta untuk menjembatani terkait pemberitaan TV One tersebut. (F.568) web majalah fakta / majalah fakta online

SURABAYA RAYA

DITPOLAIR POLDA JATIM AMANKAN


TERSANGKA NELAYAN PENGGUNA BAHAN PELEDAK


Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol R P Argo Yowono, mengungkapkan, berdasarkan informasi masyarakat nelayan yang ada di perairan laut Sumenep, ada perahu nelayan mencari ikan di laut yang disinyalir menggunakan bahan peledak (bom)
DUA pria berinisial AJ (40) dan SP (36), tersangka pelaku pencari ikan yang menggunakan bahan peledak di wilayah perairan laut Gilirajeh Kabupaten Sumenep, Madura, bersama 5 temannya berhasil diamankan anggota Ditpolair Polda Jatim pada Sabtu (6/2).
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol R P Argo Yowono, mengungkapkan, berdasarkan informasi masyarakat nelayan yang ada di perairan laut Sumenep, ada perahu nelayan mencari ikan di laut yang disinyalir menggunakan bahan peledak (bom). Lalu petugas langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian. “Saat di lokasi petugas menemukan pelaku dan mengamankan beberapa barang bukti bahan peledak yang digunakan untuk mencari ikan di laut,” ungkapnya, Kamis (18/2).
Masih menurut Argo Yuwono, modus yang dilakukan oleh tersangka saat mencari ikan di laut menggunakan lampu penerangan biar ikan berkumpul kemudian menurunkan umpan ikan yang dipasang dengan botol berisi serbuk bahan peledak campuran yang sudah dirakit memakai sumbu dan kabel panjang lalu dimasukkan ke dasar laut yang bisa menimbulkan ledakan sehingga merusak kehidupan ekosistem di dasar laut. “Akibat ledakan tersebut ikan yang ada di dasar laut langsung mati semua,” tambah Kombes Pol R P Argo Yuwono.
Atas perbuatan mereka, 2 tersangka bersama 5 nelayan pencari ikan di perairan laut Sumenep yang berhasil diamankan petugas itu terancam pasal 84 UU RI No.45 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman pidana 6 tahun penjara. (F.568) web majalah fakta / majalah fakta online

SURABAYA RAYA

OPERASI TUMPAS NARKOBA SEMERU 2016,

POLRESTABES SURABAYA SITA RIBUAN NARKOBA

Kapolrestabes SurabayaKombes Pol Iman Sumantri, mengatakan,“Kita berhasil mengungkap sebanyak 76 kasus terdiri dari 20 kasus TO sedangkan Non TO sebanyak 56 kasus dan menangkap 94 tersangka terdiri dari 92 pria dan 2 wanita
OPERASI Tumpas Narkoba Semeru 2016 yang digelar selama 12 hari dan diikuti oleh seluruh jajaran polsek yang ada di wilayah hukum Polrestabes Surabaya mulai tanggal 4 hingga 15 Februari 2016 berhasil mengungkap sejumlah kasus dan mengamankan beberapa tersangka bersama ribuan barang bukti narkoba dari beberapa jenis.
Dari hasil Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2016 selama 12 hari secara serentak di wilayah hukum Polrestabes Surabaya itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Iman Sumantri, mengatakan,“Kita berhasil mengungkap sebanyak 76 kasus terdiri dari 20 kasus TO sedangkan Non TO sebanyak 56 kasus dan menangkap 94 tersangka terdiri dari 92 pria dan 2 wanita.
Masih menurut Iman Sumantri pada Selasa (16/2) bahwa hasil pengungkapan Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2016 pihaknya juga berhasil menyita beberapa jenis barang bukti terdiri dari 139,568 gram sabu, 508,5 butir ekstasi, pil LL 148 butir dan H 5 sebanyak 1.700 butir, serta 4 butir obat keras. “Selain itu kita juga berhasil menyita ribuan jenis sabun yang tidak memiliki izin standar yang disinyalir mengandung bahan kimia berbahaya dengan total nilai Rp 2 miliar, tambahnya saat gelar di Mapolrestabes Surabaya. (F.568) web majalah fakta / majalah fakta online

SURABAYA RAYA

Dewan Minta Pemkot Desain Ulang Wisata Religi Ampel

Pemkot Surabaya diminta melakukan pembenahan menyeluruh
di kawasan wisata Ampel, terutama menyangkut nasib para pedagangnya
PERMINTAAN Komisi C DPRD Kota Surabaya agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendesain ulang Kawasan Wisata Religi Ampel, khususnya soal pengaturan pengunjung dari terminal bus kawasan wisata ke Makam/Masjid Sunan Ampel atau sebaliknya telah disampaikan ke Bappeko. Komisi yang membidangi pembangunan itu menyarankan, Pemkot Surabaya dalam waktu dekat segera mengumpulkan SKPD-SKPD terkait untuk mendesain ulang kawasan wisata Ampel.
"Kita tunggu action pemerintah kota secepatnya, agar persoalan pedagang di lapangan tidak berlarut-larut tanpa solusi," tegas Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, M Machmud.
Mengenai PKL Ampel, Wakil Ketua Komisi C, Buchori Imron, mengemukakan, penertiban oleh Satpol PP seharusnya tidak terjadi jika pemkot mengkonsep dengan matang setiap pembangunan sentra PKL.
Terkait pedagang di kawasan wisata Ampel, Buchori minta Bappeko dan dinas terkait menata ulang. "Harusnya ditata dulu, baru kemudian dilakukan penertiban," kata Buchori.
Dia mencontohkan kawasan wisata Makam Bung Karno di Kota Blitar. Menurutnya, pengunjung yang akan berziarah ke makam Presiden pertama RI tersebut harus berjalan agak jauh untuk menuju lokasi makam. Saat menuju makam Bung Karno, pengunjung melewati stan-stan pedagang yang banyak menjual bermacam-macam cinderamata hingga makanan khas Blitar. Penataan seperti inilah, yang menurut Buchori, harus dilakukan di kawasan wisata Ampel.
Dalam hal ini Komisi C DPRD Surabaya tetap mendesak Pemerintah Kota Surabaya mendesain ulang Kawasan Wisata Religi Ampel. Khususnya soal pengaturan pengunjung dari terminal bus di kawasan wisata tersebut. Politisi asal Partai Demokrat, M Machmud, mengatakan, pembenahan kawasan wisata Ampel sudah sangat mendesak. Pasalnya, belakangan para pedagang di kawasan wisata Ampel resah karena kerap diobrak-obrak petugas Satpol PP.
Menurut Machmud, pada Selasa (9/2) para pedagang kaki lima (PKL) setempat mendatangi Komisi C. Mereka mengeluh karena hampir tiap hari harus berkejaran dengan petugas Satpol PP yang melakukan penertiban. Polisi pamong praja menertibkan pedagang yang menggelar dagangannya di tempat yang tidak diperbolehkan. "Padahal, para pedagang ini terpaksa berjualan di tempat yang memang seharusnya tidak boleh, karena stan PKL yang disediakan sangat sepi, tidak ada pembeli," sebut Machmud, Kamis (11/2).
Berangkat dari persoalan ini, katanya, Komisi C minta pemerintah kota, dalam hal ini Bappeko, melakukan pembenahan menyeluruh di kawasan wisata Ampel. Terutama menyangkut nasib pedagang. Agar diupayakan pengunjung yang naik bus, setelah turun di terminal, harus melewati semua stan di sentra PKL kawasan wisata Ampel.
"Jadi, saat menuju makam Sunan Ampel atau Masjid Ampel, harus melewati stan para pedagang. Ini seperti yang dilakukan di kawasan wisata religi di daerah lain, sehingga semua pedagang berpotensi dagangannya laku," papar mantan wartawan ini.
Sementara yang terjadi selama ini, jelas Machmud, begitu turun dari bus, pengunjung lewat samping PMK, kemudian menyeberang jalan, lalu masuk gang menuju Masjid Ampel. Sehingga stan-stan pedagang di sentra PKL yang disediakan, sama sekali tidak dilewati pengunjung. "Jadi, ya manusiawi, kalau kemudian para pedagang 'jemput bola' hingga dekat gerbang masuk Masjid Ampel yang seharusnya tidak boleh," ujarnya.
Seperti diketahui, Masjid Ampel yang dikenal sebagai masjid terbesar nomor dua di Surabaya ini kini tidak henti-hentinya diramaikan para peziarah yang ingin melihat langsung makam Sunan Ampel dari dekat. Bahkan setiap menjelang dan selama bulan ramadhan makam dan masjid Sunan Ampel di Surabaya selalu dipadati pengunjung. Di tempat ini banyak para pencari nafkah dengan berdagang kebutuhan peziarah hingga oleh-oleh (buah tangan) khas masjid Ampel Surabaya.
Masjid Sunan Ampel yang dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan nuansa Arab Islami yang sangat lekat ini, terasa kental bagi masyarakat setempat hingga manca negara. Dari arah selatan tepatnya di Jalan Sasak terdapat Gapuro bernama Gapuro Munggah, di mana peziarah akan menikmati suasana perkampungan yang mirip dengan pasar Seng di Masjidil Haram Makkah, yang menggambarkan seorang muslim wajib naik haji jika mampu.
Setelah melewati lorong perkampungan yang menjadi kawasan pertokoan dan PKL yang menyediakan segala kebutuhan, mulai busana muslim, parfum, kurma dan berbagai asesoris orang yang sudah pernah melakukan ibadah haji lengkap tersedia di pasar Gubah Ampel Suci.
Kemudian peziarah dapat melihat sebuah Gapuro Poso (Puasa) yang terletak di selatan Masjid Sunan Ampel. Kawasan Gapuro Poso ini memberikan suasana pada bulan puasa Ramadhan, yang artinya seorang muslim wajib berpuasa.
Selesai melewati gapura, peziarah akan memasuki halaman masjid, di sana akan tampak bangunan Masjid Induk yang megah dengan menaranya yang menjulang tinggi yang dibangun oleh Sunan Ampel, dan sampai sekarang masih tetap utuh baik menara maupun tiang penyangganya.
Banyak para peziarah menghabiskan waktunya untuk salat, berzikir, tadarus dan bahkan tidak sedikit peziarah yang berdoa di samping makam Sunan Ampel.
Setelah selesai, perjalanan dapat dilanjutkan, dan peziarah akan menjumpai Gapuro Ngamal, yang artinya bershodaqoh. Shodaqoh itu pun digunakan untuk pelestarian dan kebersihan kawasan masjid dan makam. Itu pun menggambarkan Rukun Islam tentang wajib zakat.
Gapura lainnya yang letaknya tidak jauh dari tempat tersebut yakni Gapuro Madep, persis di sebelah barat Masjid Induk, dan di sana para peziarah akan menjumpai makam Mbah Shanhaji, sebagai simbol arah kiblat Masjid Agung Sunan Ampel, yang menggambarkan sholat menghadap kiblat.
Terakhir, para peziarah akan melihat Gapuro Paneksen untuk masuk ke makam. Ini menggambarkan sebagai syahadat "bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah".
Hal lain yang dapat menjadi daya tarik peziarah adalah di lokasi tersebut terdapat sumur yang dulu dibuat oleh Sunan Ampel dan pengikutnya. Masyarakat sekitar meyakini, dengan meminum air sumur yang berada di belakang masjid akan membawa berkah tersendiri.
Selain sumur, bentuk peninggalan unik bernilai religi dan berarsitektur Islami lainnya adalah masjid yang masih berdiri kokoh. Hingga kini, kawasan Masjid Ampel semakin terkenal. Tidak hanya dari dalam kota, pengunjung terus berdatangan dari berbagai penjuru tanah air dan manca negara, karena tidak ingin menyia-nyiakan tempat bersejarah itu.
Tidak ketinggalan, di lokasi ini banyak ditemukan pedagang kaki lima yang menjual berbagai aksesoris keperluan shalat, pernak-pernik, berbagai makanan khas Ampel 'Kue Ebi', hingga ditemukan makanan Arab atau yang disebut 'gulai Arab'. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online

ADVETORIAL SURABAYA

Eks Lokalisasi Dolly Jadi Kampung Wisata Mural

“Saya bukan tidak suka sama mural, tapi mural itu harus pada tempatnya. Agar mural bisa menyampaikan pesan positif, jangan sampai ada kata-kata kotor di dalamnya. Sebab, itu akan dilihat oleh anak-anak yang tinggal di sekitar sini”.
SETELAH tak lagi berfungsi sebagai kawasan prostitusi, Putat Jaya kini mendeklarasikan diri sebagai kampung wisata. Peresmian Kampung Wisata Mural oleh Walikota Tri Rismaharini pada Minggu (21/2) merupakan langkah awal dari sekian konsep wisata yang bakal diterapkan di wilayah tersebut.
Sekian tahun lalu, Wisma Barbara di lokalisasi Dolly sangat kental nuansa prostitusi. Bangunan enam lantai itu merupakan salah satu wisma paling terkenal di wilayah Dolly. Para pria ‘hidung belang’ keluar-masuk diiringi dentuman house music. Sekarang, kondisi sudah jauh berbeda. Sejak dibeli pemkot, Wisma Barbara kini difungsikan sebagai markas usaha kecil menengah (UKM) yang memproduksi sepatu. Di sampingnya terdapat broadband learning center (BLC) sebagai sarana pelatihan komputer bagi warga sekitar. Selain itu, tempat tersebut juga dijadikan lokasi display hasil kerajinan batik.
Pada bagian luar, tembok samping bangunan tersebut dimanfaatkan untuk mural. Deretan gambar interaktif tersaji apik dengan sentuhan warna beraneka ragam. Saat meresmikan kampung mural, Bu Risma – sapaan Tri Rismaharini - diberi kesempatan menuliskan sebuah kalimat. Walikota yang terpilih memimpin Surabaya dua periode ini akhirnya menuliskan “Kampung Wisata Penuh Cerita” disertai tanda tangan pada bagian akhir.
Perubahan positif eks lokalisasi Dolly menjadi lebih kreatif tak lepas dari peran komunitas anak muda, antara lain Gerakan Melukis Harapan (GMH) dan Surabaya Creative Network (SCN). Ketua GMH, Dalu Nuzul Qirom, mengatakan, GMH merupakan organisasi yang beranggotakan 100-an relawan dari berbagai kampus yang peduli terhadap perubahan kawasan eks lokalisasi.
Dia melanjutkan, gerakan ini dimulai bahkan sebelum penutupan lokalisasi Dolly-Jarak. Saat itu, GMH menganggap kelompok pro maupun kontra penutupan sama-sama benar dengan argumennya masing-masing. Namun, GMH beranggapan kelompok yang kontra lebih banyak berbicara sesuatu yang belum terjadi. “Misalnya, nanti kalau lokalisasi ditutup akan inilah, akan itulah dan lain sebagainya. Padahal semua itu belum tentu terjadi,” ujar Dalu.
Akhirnya, GMH memutuskan mendukung alih fungsi lokalisasi Dolly dan Jarak. “Saat ini kita bisa membuktikan bahwa kawasan ini bisa berdaya dari segi UKM dan kreativitasnya. Ini bagian dari revolusi mental yang selama ini digadang-gadang oleh pemerintah RI,” imbuhnya.
Terkait seni mural, Wiryadi Dharmawan, salah seorang anggota SCN, menuturkan, mural yang diterapkan di kawasan Putat Jaya sengaja dipilih yang bersifat interaktif. Hal ini bertujuan agar ruang yang dipakai mural bisa dimanfaatkan warga maupun pengunjung untuk ber-selfie ria.
Pria yang akrab disapa Cak Wo ini mengungkapkan, ke depan mural tidak hanya digambar pada tembok bangunan, tetapi juga di jalan-jalan perkampungan. “Fungsinya nanti lebih ke edukatif. Ada pula yang serupa dengan polisi tidur namun kita konsep berbeda seperti seolah-olah jalan itu penuh lobang. Tujuannya untuk meningkatkan kehati-hatian pengendara motor yang melintas,” urai Wiryadi.
Bu Risma menyambut baik konsep mural ini. Bahkan dia bersedia dikritik melalui salah satu percabangan seni gambar itu. Namun, dia berpesan dalam menyampaikan pendapatnya, penggambar mural harus tetap memperhatikan norma-norma dan kesopanan. “Saya bukan tidak suka sama mural, tapi mural itu harus pada tempatnya. Agar mural bisa menyampaikan pesan positif, jangan sampai ada kata-kata kotor di dalamnya. Sebab, itu akan dilihat oleh anak-anak yang tinggal di sekitar sini,” paparnya.

Selain itu, Bu Risma berharap seni mural juga dapat dikembangkan ke arah pelatihan lukis kanvas dan lukis via komputer. Hasil seni gambar yang menggunakan teknologi komputer dapat diupload dan dinikmati secara global. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online

ADVETORIAL SURABAYA

Bu Risma Langsung Blusukan Setelah  Sehari Dilantik

Bu Risma saat memimpin rapat bersama pejabat teras 
dan camat se-Kota Surabaya (18/2)
SEHARI pasca dilantik, Walikota Surabaya periode 2016 – 2021 terpilih, Tri Rismaharini, langsung tancap gas. Bu Risma, panggilan akrabnya, langsung memimpin rapat bersama pejabat teras dan camat se-Kota Surabaya (18/2). Tak tanggung-tanggung, Walikota Surabaya yang terkenal dengan gaya blusukannya ini pun langsung menginspeksi secara mendadak sungai-sungai dan saluran air di wilayah Surabaya timur. Tak kurang dari lima lokasi yang dikunjungi Bu Risma dengan didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati, Kabag Umum dan Protokol, Wiwiek Widiyati, serta Kabag Humas, M Fikser.
Roadshownya kali ini dimulai dari Sungai Kalidami di kawasan Dharmahusada Indah, saluran air depan ITS, pedestrian Jalan Mulyosari, sungai depan Super Depo Sutorejo dan diakhiri di Jl Ir Soekarno. Ia bahkan memikirkan pentingnya penghijauan di lokasi-lokasi pedestrian tersebut. "Di lokasi ini bagus kalau ditanami pohon, ke depannya tolong segera dilaksanakan,” ujarnya.
“Saya sengaja pantau langsung ke lokasi untuk mengajarkan pada teman-teman DPUBMP agar bisa menganalisa suatu permasalahan. Kebetulan kami sama-sama orang teknik. Jadi, bisa diskusi langsung di lapangan untuk cari solusi,” tegasnya.
Tempat-tempat itu sengaja dipilih Bu Risma karena pada malam sebelumnya dia melihat ada beberapa genangan air hujan di lokasi tersebut. "Tadi malam ada genangan di Perempatan Kertajaya, makanya ini saya cek, padahal pompa sudah kita tambah tapi kok masih ada genangan," tukas Bu Risma.
Dari sidak itu, Bu Risma menilai ada banyak pintu air yang tidak berfungsi maksimal. Hal itu mengakibatkan akses air sungai menuju pesisir Pantai Kenjeran terhambat.
“Saya sengaja pantau langsung ke lokasi untuk mengajarkan pada teman-teman DPUBMP agar bisa menganalisa suatu permasalahan,” tegas Bu Risma
Bu Risma berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk mencari solusi atas penyumbatan saluran air di Kalidami. Hasilnya, Bu Risma mengintruksikan untuk membongkar beberapa pintu air penyebab sumbatan air menuju Kenjeran.
"Saya sendiri yang akan terjun ke lokasi. Karena kalau di sini tersumbat, maka wilayah kota berpeluang tergenang air saat musim hujan," kata dia.
Seperti diketahui, banjir yang melanda beberapa titik di Surabaya pada Minggu (7/2) akibat dari luberan saluran air. Bukan akibat kiriman air dari daerah lain.
"Kami mengakui bila intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu malam sampai Minggu pagi, yang kemudian membuat saluran air penuh, hingga meluber ke pemukiman warga," kata Soemarno, Kepala Bagian Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Kota Surabaya, Minggu (7/2).
Lebih lanjut, Soemarno menyebutkan, saluran air yang penuh itu juga mengalami kesulitan untuk menuju ke saluran besar karena kondisi air laut di bagian utara Kota Surabaya juga sedang pasang. Beberapa titik juga ada sumbatan, namun sumbatannya tidak terlalu parah. Hanya di saluran tersier yang ada sampah.
"Tapi tidak banyak sampahnya. Memang perlu lebih dari satu jam dan ada lebih dari dua jam untuk surut," lanjut Soemarno.
Banjir yang terjadi di beberapa titik itu juga berada di daerah yang memang menjadi kantong air. Atau cekungan dataran rendah, air berkumpul di daerah itu.
Di antaranya di Karangan Jaya dan Lidah di wilayah Wiyung. Kemudian di Balongsari dan Tandes di wilayah Kecamatan Tandes, dan kawasan Jl Tanjung Sadari, Kecamatan Perak.
Hujan dengan intensitas tinggi yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Februari ini, Bakesbanglinmas memberi tiga informasi penting bagi warga.
"Pertama, jangan sampai saluran di wilayah masing-masing tersumbat. Sering bersihkan saluran, agar jalannya air lancar bila hujan turun deras," kata Soemarno.
            Kedua, jaga anak-anak yang bermain air hujan dan genangan air, untuk menghindari dekat saluran air. Derasnya aliran air bisa memicu mereka terseret arus.
            Ketiga, begitu ada genangan masuk rumah, segera amankan stop kontak listrik yang ada, agar terhindar dari sengatan listrik. "Terakhir, segera hubungi petugas agar ada pertolongan bila terjadi banjir. Misalnya bantuan mobilitas kendaraan, dan kebutuhan untuk melancarkan saluran air agar genangan cepat surut," tandas Soemarno. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online

INFO JATIM

Gubernur Minta Segera Terbitkan Aturan Penambangan SDA

Pakde Karwo; “Banyak proyek infrastruktur yang terhambat.
Kebutuhan ini sangat mendesak dan membutuhkan sirtu, pasir dan
galian serta urukan terutama untuk proyek pembangunan jalan tol di Jatim”
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim), Dr H Soekarwo, menuturkan, jika peraturan tentang pertambangan sumber daya alam (SDA) tidak segera diterbitkan, bisa berdampak pada terhambatnya proyek-proyek pembangunan infrastruktur di daerah. Selain itu, banyak masyarakat Jatim yang hidupnya bergantung kepada sektor pertambangan pasir dan batu (sirtu).
Di depan pimpinan KPK, Mendagri, dan Menteri ESDM, Pakde Karwo menekankan bahwa pembuatan pergub SDA itu bertujuan untuk memperlancar pembangunan infrastruktur yang belakangan ini progressnya berjalan lambat. Padahal, terbangunnya infrastruktur tersebut bisa memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
“Banyak proyek infrastruktur yang terhambat. Kebutuhan ini sangat mendesak dan membutuhkan sirtu, pasir dan galian serta urukan terutama untuk proyek pembangunan jalan tol di Jatim,” imbuhnya melalui siaran pers Humas Setdaprov.
Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo, kini akan menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pertambangan khususnya pasir dan bahan galian. Pergub ini dirasa penting mengingat peruntukkannya yang mendesak dan mengganti kekosongan dari Peraturan Pemerintah (PP).
"Kami meminta ijin kepada Mendagri dan Menteri ESDM, Pemprov Jatim bersama Asdatun dari kejaksaan akan membuat dan menyusun pergub yang mengatur tentang mineral dan tambang," ungkap Pakde Karwo pada Rapat Tindak Lanjut Koordinasi dan Supervisi atas Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara serta Kick Off Meeting Kegiatan Koordinasi dan Supervisi Sektor Energi tahun 2016 di Gedung KPK Jakarta, Senin (15/2).
Ia mengatakan, pergub tersebut nantinya akan mengatur terhadap semua peraturan perundang-undangan untuk pertambangan mineral (logam, non logam, dan batu-batuan) antara pertambangan skala besar (ribuan hektar) dengan pertambangan skala kecil sampai dengan 5 hektar.
Sementara itu, Menteri ESDM, Sudirman Said, mengapresiasi usulan Pakde Karwo. Ia mempersilahkan pemerintah daerah untuk menerbitkan peraturan daerah seperti pergub. "Sangat baik jika Pak Gubernur menyiapkan aturan, sehingga seorang yang sebelumnya melaksanakan kegiatan pertambangan tanpa aturan bisa dikendalikan. Dengan adanya pergub tersebut seseorang bisa melaksanakannya sesuai aturan," ujarnya.
Mendagri, Tjahjo Kumolo, menanggapi senada. Menurutnya, pergub diperlukan karena aturan sebelumnya soal proses perijinan tambang, mineral, dan pasir masih melalui bupati maupun walikota. “Dengan adanya aturan yang akan dibuat Pakde Karwo itu maka proses perijinan akan lebih tertata, sehingga masyarakat sekitar bisa memperoleh manfaat dari adanya aturan tersebut,” tegasnya.
Ketua KPK, Agus Raharjo, mengajak para kepala daerah untuk menerapkan sistem e-budgeting dalam setiap penggunaan anggaran, terutama di sektor energi dan mineral. Hal tersebut bertujuan agar proses yang terjadi bisa dilakukan secara transparan sehingga masyarakat percaya.
Ia juga minta para gubernur untuk mengawasi proses perijinan pertambangan yang ada. Proses tersebut sebelumnya menjadi wewenang bupati/walikota, dan saat ini diambil alih  provinsi. "Dari catatan dan data kami terdapat 5.000 ijin bermasalah, dan baru sekitar 1.100 yang dicabut. Jika dulu KPK yang mencabut, sekarang giliran gubernur yang mencabut perizinan yang telah dikeluarkan oleh kabupaten/kota," ungkapnya.
Kepala Dinas Enegi Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim, Dewi J Putriani, mengatakan, rakor ini merupakan kelanjutan dari koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK dan dilaporkan setiap enam bulan. Laporan yang diserahkan terkait ijin yang dikeluarkan, pajak maupun retribusi pemegang ijin. Kemudian, melaporkan tindak lanjut terhadap ijin yang non CNC (Clear And Clean), artinya tidak bermasalah, tumpang tindih, prosesnya sudah betul.
Ia menjelaskan, dengan adanya UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, gubernur memiliki kewenangan melakukan evaluasi dan mencabut yang non CNC. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online

INFO JATIM

Saatnya Bupati Dan Walikota Tanggap Banjir

Hamy Wahyunianto, Anggota DPRD Provinsi Jatim
BADAN Metereologi dan Geofisika (BMG) menyatakan, hingga akhir Februari sampai awal Maret 2016 hujan dengan kapasitas tinggi disertai dengan angin kencang diperkirakan akan mewarnai wilayah-wilayah di Indonesia. Di Jawa Timur (Jatim) hujan deras dengan cuaca sangat ekstrim terlihat hampir setiap hari. Tak pelak pasca hujan deras, terpantau banjir menggenangi wilayah kabupaten/kota. Melihat kenyataan tersebut, sudah saatnya walikota/bupati lebih peduli dengan genangan air hujan atau banjir. Di antaranya dengan memperbaiki infrastruktur air agar air tetap berada di tempatnya dan dapat bermanfaat bagi manusia baik saat musim penghujan atau musim kemarau.
Tidak banyak kabupaten/kota di Jatim yang memiliki kepedulian dalam menuntaskan genangan air hujan atau banjir di wilayahnya. Tak pelak, saat musim hujan datang selalu menjadi momok bagi daerah tersebut karena bencana banjir selalu menghantui. Tapi tidak dengan Kota Surabaya yang selalu tuntas dalam menyelesaikan genangan air hujan, meski tidak 100 persen. Karenanya wilayah Surabaya ‘jarang’ terendam air.
Semua ini, tandas Anggota DPRD Provinsi Jatim, Hamy Wahyunianto, kuncinya ada pada  perbaikan drainase dan  perbanyak pompa air. ‘’Dan itu semua sudah dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Di mana saat ini telah dibangun gorong-gorong dengan ukuran raksasa. Demikian juga dengan dibangunnya sejumlah rumah pompa. Hal ini sebagai antisipasi turunnya air hujan yang memiliki intensitas tinggi,tegas politisi yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim ini.
Karenanya, ia berharap seluruh kabupaten/kota meniru konsep yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Selain itu, lahan serapan tetap harus  dijaga keberadaannya, karena dianggap mampu untuk menyerap air. Sesuai data yang ada, mengapa Sidoarjo setiap musim hujan selalu diwarnai persoalan banjir, dikarenakan sistem drainasenya yang ada sangat jelek termasuk sedikitnya keberadaan rumah pompa. ‘’Dan yang tak kalah penting adalah habisnya lahan serapan, karena dibangun perumahan,’’ lanjut politisi asal PKS ini dengan mimik serius.
Di sisi lain, sebanyak enam perjalanan kereta api (KA) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya dibatalkan dari total 30 perjalanan yang sebelumnya terganggu akibat banjir Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto, mengatakan, pada awal terjadinya banjir Daop 8 Surabaya sudah membatalkan beberapa perjalanan, khususnya relasi pendek Surabaya - Porong -Tanggulangin. Sisanya, sebanyak 30 perjalanan terganggu dan telah diantisipasi menggunakan skema penyediaan armada bus saat melewati kawasan porong.
Namun banjir yang terjadi di kilometer 32+5 sampai 33+2 hingga Rabu belum surut, sehingga membuat Daop 8 Surabaya terpaksa kembali membatalkan perjalanan, khususnya KA relasi jarak jauh.
Suprapto mengatakan, 6 perjalanan KA relasi jarak jauh yang dibatalkan antara lain KA Mutiara Timur relasi Surabaya - Banyuwangi/sebaliknya dengan total 4 perjalanan. Selain itu, KA Probowangi relasi Surabaya - Banyuwangi/sebaliknya dengan total sebanyak 2 perjalanan. "Sisanya, sebanyak 24 perjalanan menggunakan skema dialihkan, yakni tanpa melewati kawasan Porong dan Tanggulangin," katanya, Rabu (17/2).
Seperti KA Bima nomor perjalanan 45 dan 46 yang dialihkan dari rute awal Malang Surabaya - Jakarta/sebaliknya menjadi Surabaya - Jakarta/sebaliknya, tanpa dari dan ke Malang.
Selain itu KA Jayabaya dengan nomor perjalanan 153/154 yang awalnya mempunyai relasi Malang Surabaya - Jakarta/sebaliknya, diubah tanpa dari dan ke Malang, dan hanya Surabaya - Jakarta/sebaliknya.
Ditambah KA Penataran nomor perjalanan 459, 460, 461, 462, 463, 464, 465, 466, 467, dan 468 yang awal relasinya Surabaya Malang - Blitar/sebaliknya diubah menjadi Bangil Malang - Blitar, tanpa dari dan ke Surabaya.
Kemudian KA Sri Tanjung dengan nomor perjalanan 195 dan 196 yang awalnya relasi Leumpuyangan Surabaya - Banyuwangi/sebaliknya, rutenya diubah menjadi Leumpuyangan - Surabaya/sebaliknya, tanpa dari dan ke Banyuwangi.
Ditambah KA Logawa dengan nomor perjalanan 189 dan 190 yang awal relasinya Purwokerto Surabaya - Jember/sebaliknya, diubah menjadi Purwoerto - Surabaya, tanpa dari dan ke Jember.
"Kita harapkan banjir akan segera surut, sebab saat ini sudah menginjak hari ke 7, sejak kejadian pada Kamis (11/2)," katanya.
Banjir yang melanda perbatasan Jombang - Mojokerto di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, tak kunjung surut, meski sudah tujuh hari daerah tersebut tergenang air. Akibat banjir tersebut, aktivitas warga lumpuh.
Sudah tujuh hari jalan raya tergenang air dengan ketinggian setengah hingga 1 meter. Hal ini mengakibatkan jalur menuju Kabupaten Mojokerto maupun Jombang tertutup total. Kendaraaan yang nekat melintasi jalur yang tergenang banjir pun mogok karena terendam air. Lumpuhnya jalan tersebut membuat warga tak bisa bepergian ke luar untuk berangkat kerja.
Selain itu, banjir juga masih merendam ratusan rumah warga di Desa Jombok. Warga juga waspada menjaga barang-barang di rumahnya untuk mengantisipasi banjir yang kian parah. Bahkan, sudah sepekan terakhir sekolah di daerah tersebut meliburkan siswanya dari aktivitas belajar-mengajar karena bangunan sekolah terendam air.

Salah seorang warga, Purwo, mengatakan, banjir ini terjadi akibat hujan deras di daerah lereng Gunung Anjasmoro pekan lalu. Dirinya bingung karena banjir di desa lainnya surut, tetapi di jalur alternatif antara Kabupaten Jombang dan Mojokerto genangan airnya masih tetap tinggi. Ia berharap pemerintah segera melakukan upaya agar banjir di desa mereka cepat surut. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online