Saturday, May 31, 2014

UNTAIAN PERISTIWA : GO GREEN CALVIN EVENT

PENANAMAN secara simbolik pohon penghijauan yang digelar Yayasan Go Green Calvin lintas agama bekerja sama dengan sejumlah seniman di Banyumili Resto Sleman akhir bulan lalu berlangsung sukses. Pelukis Bob Sick serta sejumlah seniman lainnya pada kesempatan tersebut mengaku senang diberi kesempatan berkiprah dalam upaya pencanangan penghijauan, utamanya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Bob Sick, banyak seniman dari berbagai aliran hadir dalam acara tersebut. Dirinya juga mengaku untuk pertama kalinya diberi kepercayaan dan kewenangan penuh mengemas acara seperti itu.
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam ke-IX, yang hadir dan berkenan menyambut acara, atas nama Pemda DIY bersyukur dengan masih adanya pihak yang peduli akan lingkungan.
Berbagai perwakilan elemen masyarakat, baik seniman, tokoh masyarakat, pengusaha maupun beberapa pejabat terlihat hadir di tempat tersebut, di antaranya Dandim Kota Yogyakarta, Letkol (Arh) Ananta Wira, Owner Banyumili Resto, Ir Ziput Lokasari, mantan Bupati Sleman, Drs Ibnu Subianto, serta Ketua Ikadin Sleman, Sinto Ariwibowo SH MKn.
Pihak penyelenggara, Calvin Cristian, di sela-sela acara kepada FAKTA mengatakan bahwa dalam acara seniman tanam pohon selain penanaman secara simbolik yang dilakukan oleh Wagub DIY, dirinya serta perwakilan seniman di lokasi tersebut. Nantinya kembali akan dilakukan penanaman pohon di lereng Gunung Merapi baik di  DIY maupun wilayah Jawa Tengah meliputi Sleman, Klaten, Boyolali maupun Magelang. Yayasan Go Green Calvin sendiri, imbuh Calvin, telah bergerak sejak tahun 2009 lalu. “Banyak kegiatan yang telah kita lakukan, utamanya terkait persoalan sosial dan kemanusiaan,” pungkas anak pengusaha sekaligus aktivis dari Yogyakarta, Sam Sianata, ini menutup keterangannya. (F.883) majalah fakta online
Calvin Cristian (bawa pot) secara simbolik menyerahkan pohon
pada Bob Sicks (berjaket) disaksikan Wakil Gubernur DIY,
Sri Paduka Paku Alam ke-IX (nomor 2 dari kanan) 

UNTAIAN PERISTIWA : PEMKAB MOJOKERTO GELAR DZIKIR BERSAMA ULAMA DAN UMARO’

DEMI menjaga ukhuwah islamiyah sekaligus meningkatkan iman kepada Sang Pencipta, Pemkab Mojokerto menyelenggarakan acara dzikir bersama bertempat di halaman makam Syech Jumadil Kubro (Troloya) Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kamis malam (10/4).
Acara tersebut dihadiri kurang lebih 2.000 jama’ah dzikir dari berbagai lapisan, termasuk di antaranya Ibu Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten, SKPD, Camat, dan segenap masyarakat. Hubungan yang terajut antar manusia (hablumminannas) memang sarat dengan hal-hal yang bersifat merugikan bagi yang lain. Sedangkan hubungan manusia dengan Allah Swt (hablumminallah) begitu indah apabila dilaksanakan dengan tulus dan ikhlas. Jiwa akan tenteram dan damai apabila kita tidak menelantarkan kalimat-kalimat dzikir.
Mengawali sambutannya, Bupati Mojokerto, H Mustofa Kamal Pasa SE, menyampaikan, sesungguhnya kegiatan semacam ini adalah sebagai alat pembersih diri dari segala rasa salah. Apalagi dengan dzikir bareng seperti ini akan menambah keharmonisan kita baik di mata sesama ataupun di mata Allah Swt. Dan tentunya kita patut bersyukur bahwa hadirnya beberapa ulama di acara seperti ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang agama. Karena agama merupakan ageman hidup yang harus dilaksanakan perintahnya dan dijauhi larangannya. Semoga agenda kegiatan dzikir taubatan nasukha yang digelar Pemkab Mojokerto dua bulan sekali ini akan menjadikan kita semakin mawas diri dalam segala tindakan, utamanya dalam pekerjaan kita.
           Dzikir dipimpin oleh K H Mahfud dari Dawar Blandong, yang selanjutnya digelar maudhotulhasanah yang disampaikan oleh K H Muslikhuddin Abbas. Dalam fatwanya dikatakan,“Ketahuilah, sebetulnya dzikir dapat menerangkan dan menenangkan hati. Di saat kita diselimuti dengan persoalan-persoalan, apakah itu masalah keluarga, pekerjaan ataupun yang lain, maka obat yang paling mujarab untuk menjaga kestabilan pikiran adalah dengan berdzikir, mohon ampun kepada Allah Swt agar segala yang kita jalani akan selalu diberi kemudahan-kemudahan. Sekecil apa pun dosa kita, kalau terus-terusan akan menjadi besar. Jangan sepelekan hal-ahal yang kecil, dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi besar. Nah di sinilah peran dzikir bagi kita untuk mensterilkan jiwa dan hati”. (F.325) majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA : BUPATI MOJOKERTO BERHALANGAN, SIDAK UNAS DILAKUKAN SEKDA

KEPALA Daerah biasanya melakukan sidak di berbagai sekolah di wilayahnya untuk mengetahui kesiapan dan kelancaran pelaksanaan UNAS. Namun di Kabupaten Mojokerto yang melakukan sidak UNAS (14/4) adalah Sekda beserta jajaran terkait dikarenakan Bupati Mojokerto saat itu ada kegiatan lain.
Hari pertama UNAS jenjang SMA, Sekda Kabupaten Mojokerto beserta dinas terkait melakukan sidak. Sidak dilaksanakan untuk memantau kesiapan pelaksanaan UNAS di Kabupaten Mojokerto, Senin 14 April 2014. Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kapolresta, Kapolres, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Bagian Kesra, Kepala Kementerian Agama, mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SMA di Kabupaten Mojokerto. Antara lain SMKN Sooko, SMAN Sooko, MAN Sooko, SMAN Mojosari dan SMK Pungging.
“Pemantauan dilaksanakan di luar kelas agar tidak mengganggu konsentrasi siswa,” ujar Herry Suwito saat kunjungan. Hal ini juga merupakan himbauan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) agar semua pejabat mulai tingkat nasional hingga daerah seperti gubernur, bupati dan walikota tidak masuk ruang kelas ketika sedang berlangsung ujian nasional (UNAS).
Berdasarkan sidak, peserta di SMK Sooko berjumlah 388 orang terdiri dari 372 orang dari SMK Sooko dan gabungan sekolah dari SMK Patriot Gedeg 16 orang, di SMAN Sooko berjumlah 380 orang terdiri dari 353 orang dari SMAN Sooko dan sekolah gabungan dari SMA Islam Mojopahit Trowulan 7 orang, di SMA Islam Walisongo Brangkal 20 orang, di MAN Sooko berjumlah 317 orang terdiri dari MAN 269 orang dan sekolah gabungan dari MAS (Madrasah Aliyah Swasta) Unggulan Darul Falah (IPS) 10 orang, MAS Raoudlotul Ulum (IPA) 13 orang, MAS Al-Ikhlas (IPS) 14 orang, MAS Miftahul Ulum (IPA) 11 orang, di SMK Pungging 731 orang terdiri dari SMK Pungging 592 orang dan sekolah gabungan dari SMK Darul Hikmah 10 orang, SMK Islam Walisongo 8 orang, SMK Persada Jetis 9 orang, SMK Al-Istiqomah 18 orang, SMK Asy Syifa 19 orang, SMK Babrurohmah 26 orang, SMK Pemuda Kutorejo 49 orang, dan dilanjutkan di SMAN I Mojosari berjumlah 366 orang terdiri dari SMAN 1 Mojosari 316 orang dan sekolah gabungan dari SMA Muhammadiyah II 20 orang, SMA PGRI Mojosari, 30 orang.
            “Hasil pemantauan di lapangan hari ini dipastikan berjalan lancar tanpa ada kendala dan semua peserta UNAS hadir,” ungkap Sekretaris Daerah di sela-sela sidak di SMAN Sooko. “Panitia penyelenggara sudah melakukan persiapan dan bekerja cukup baik, mudah-mudahan hingga hari terakhir nanti UNAS berlangsung lancar,” harapnya. (F.325) majalah fakta online

UNTAIAN PERISTIWA : WALIKOTA MOJOKERTO SIDAK UNAS DI 4 SEKOLAH

HARI pertama Ujian Nasional (UNAS) tingkat SMA/SMK, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, didampingi dinas terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) di empat sekolah di Kota Mojokerto, Senin pagi (14/4). Sekolah yang dikunjungi yaitu  pertama di SMAN 2, dilanjutkan ke SMAN 1, SMK Akhmad Yani dan MAN 1 Kota Mojokerto yang berlokasi di Jalan Cinde, Kecamatan Prajuritkulon. Selama sidak, Walikota didampingi Kapolresta Mojokerto, Kepala Kementerian Agama Kota Mojokerto, dan jajaran Dinas P dan K Kota Mojokerto.
Di masing-masing sekolah tersebut, Walikota tidak memasuki ruang ujian nasional dan berdialog dengan para murid, melainkan meninjau pelaksanaan UNAS dengan berdialog dengan Kepala Sekolah setempat, para guru dan pengawas ujian di kantornya selama sekitar 15 menit. Selain itu Walikota juga melihat maket sekolah. “Sidak ini bertujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan UNAS tahun ini benar-benar berjalan lancar atau tidak. Dan, hingga saat ini semua berjalan lancar dan belum ada laporan ada kendala," kata Walikota.
Walikota menambahkan, persiapan yang dilakukan panitia cukup matang, sehingga belum menemukan kendala. Mulai dari pihak sekolah dan petugas keamanan dari polresta telah siap bertugas. UNAS untuk SMA/MA/SMK akan berlangsung selama tiga hari, mulai 14-16 April 2014. (F.325) majalah fakta online
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, saat sidak UNAS 2014

UNTAIAN PERISTIWA :549 CABA OKI DIKIRIM KE POLDA SUMSEL

SETELAH dibukanya pendaftaran Sekolah Calon Bintara Polisi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sejak tanggal 26 Maret hingga 19 April 2014, sebanyak 549 calon bintara dikirim ke Polda Sumsel untuk mengikuti tes.
Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachamat SIK, saat ditemui Supriadi dari FAKTA mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran calon bintara polisi, ada sebanyak 549 calon bintara yang daftar, terdiri dari 415 calon bintara laki-laki dan 134 calon bintara wanita. Itu artinya di Kabupaten OKI cukup banyak peminatnya.
“Saya bangga sebab di Kabupaten OKI banyak peminatnya untuk menjadi polisi dan itu harapan kita bersama,” ujarnya.
Para Calon Bintara Polisi itu dikirim ke Polda Sumsel pada hari Selasa (22/4/2014) dan akan mengikuti tes di Polda Sumsel. ”Para calon bintara ini besok langsung ke Palembang bersama orangtuanya dan berkumpul di Lapangan Garuda Palembang di Simpang Bandara Sultan Mahmud Badarudin II,” imbuh Kapolres.
Dikatakannya juga, calon bintara inilah calon polisi masa depan dan diharapkan kepada para calon bintara polisi untuk bisa mejaga kesehatan agar bisa mengikuti tes yang akan dilaksanakan di Polda Sumsel. ”Saya berharap untuk para calon bintara baik laki-laki maupun perempuan bisa lolos semua, namun bila ada yang tidak lolos agar tidak putus asa, jadikan ini semua awal keberhasilan dan kita harus terima. Dan, jika sudah menjadi polisi hendaknya jadilah polisi yang baik dan bisa mengayomi masyarakat,” pesannya.
Menurutnya, seorang polisi merupakan bagian dari masyarakat yang mendapat tugas dari negara, maka dengan itu bagi para calon bintara yang nantinya berhasil mengikuti tes dan pendidikan akan ditugaskan ke daerah asal. Maka dengan itu agar bisa menjaga keamanan masyarakat dan bisa mengayomi masyarakat,” jelasnya.
            Sementara salah seorang calon bintara polisi yang lulus seleksi bernama Romadhon mengaku cukup bangga karena bisa lulus seleksi di Mapolres OKI dan berjanji apabila terpilih menjadi polisi ia akan melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar, terutama dalam menjaga keamanan di daerah OKI dan mengayomi masyarakat. “Karena saya adalah masyarakat jadi saya harus bisa berbagi dan bergaul dengan masyarakat,” ucapnya senang. (F.949) majalah fakta online
Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachamat SIK

UNTAIAN PERISTIWA : PEMKAB TANBU GELAR PAMERAN PEMBANGUNAN

PAMERAN pembangunan daerah yang digelar Pemkab Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel, dalam rangka HUT Tanbu ke-11 tak lain merupakan media daerah dalam mempromosikan potensi dan progres pembangunan daerah kepada publik. Demikian diungkapkan Bupati Tanbu, Mardani H Maming, di sela-sela kunjunganannya ke stan-stan pameran pembangunan daerah Tanbu, Selasa malam (15/4), di Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir.
Dipaparkannya, melalui pameran pembangunan yang digelar pemerintah daerah selama 16 hari dari tanggal 12 April hingga 27 April 2014, pemerintah daerah tak hanya berkepentingan mempromosikan beragam potensi yang dimiliki oleh Tanbu. Namun, lebih dari itu, dengan pameran pembangunan yang juga dirangkai dengan pelaksanaan puncak pesta adat Mappanretasi pada penutupan pameran tanggal 27 April 2014, pemerintah daerah sekaligus juga menyampaikan data dan informasi terkait progres pembangunan daerah kepada masyarakat secara luas selama kurun waktu satu tahun terakhir.
Dengan begitu, sambung Mardani lagi, baik publik Tanbu maupun di luar Tanbu akan mengetahui sejauh mana capaian program pembangunan daerah Kabupaten Tanbu mampu bergerak dinamis dalam rangka memenuhi sasaran program peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraan masyarakat Bumi Bersujud.
            “Meskipun pameran ini kita langsungkan tiap tahun dalam rangka memeriahkan HUT Tanah Bumbu dan terkesan merupakan kegiatan seremonial tahunan dalam rangka HUT Tanah Bumbu, namun esensi utama dari dilaksanakannya pameran pembangunan ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat secara luas, baik masyarakat Tanah Bumbu sendiri maupun dari luar Tanah Bumbu terkait capaian program atau progres pembangunan daerah yang sudah kita realisasikan selama ini, setidaknya di masa kepemimpinan saya,” sebut Mardani. (F.611) majalah fakta online
Bupati Tanbu, Mardani H Maming,
saat meninjau salah satu stan di pameran pembangunan daerah

UNTAIAN PERISTIWA : KUNJUNGAN KETUA PERSID KARTIKA CANDRA KIRANA NGAWI KE PONPES ASYFA

DALAM menyambut Hari Ulang Tahunnya yang ke-68, Persid Kartika Candra Kirana Ngawi menyelenggarakan Bhakti Sosial ke Pondok Pesantren Rehabilitasi Jiwa di Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jatim, dengan menyerahkan bantuan sembako dan pakaian layak pakai pada 27 Maret 2014.
Rombongan yang dipimpin Nyonya Erika Zulkarnain yang juga isteri Komandan Kodim 0805 Ngawi, Letkol Dedy Zulkarnain, saat ditemui Kasmiyanto dari FAKTA di lokasi ponpes mengatakan bahwa kegiatan semacam itu sudah rutin dilaksanakan setiap tahun. Ditambahkan bahwa kunjungan ke Panti Rehabilitasi Jiwa Ponpes Assyfa untuk yang pertama kalinya namun kegiatan sosial sebelumnya sudah dilaksanakan, misal donor darah, kunjungan dan memberikan bantuan ke panti asuhan serta mengunjungi yang sedang menderita sakit. Diharapkan dengan kunjungan ke Ponpes Assyfa atau yang dikenal Pondok Stres ini akan bisa memberikan rasa empati kepada Ibu-Ibu Persid Kartika Candra Kirana setelah mengetahui kondisi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa.
Masih menurut Ny Erika, kunjungan ke Ponpes Assyfa juga sudah dilakukan Bapak-Bapak Kodim 0805 Ngawi dalam rangka pembinaan wilayah di mana keberadaan Ponpes Assyfa menjadi bagian pembinaan dari Kodim 0805.
Rombongan Persid Kartika Candra Kirana Ngawi juga melakukan peninjauan langsung ke tempat-tempat kegiatan di lokasi Ponpes Assyfa, di antaranya ruang perawatan pasen stres yang berada di bagian belakang kantor ponpes. Saat kunjungan itu tercatat ada 151 orang gangguan jiwa yang dirawat di Ponpes Assyfa dengan rincian pasen perempuan 33 orang dan laki-laki 118 orang yang berasal dari berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.
Di ruang perawatan itu dengan tidak merasa takut Nyonya Erika menyapa pasien-pasen stres baik yang sudah tahap sembuh maupun yang masih dalam ruangan khusus. Bahkan salah satu pasien wanita diajak bicara layaknya terhadap orang sempurna. Kunjungan kemudian dilanjutkan ke blok tempat pasien stres yang sudah sembuh yang berada di luar ponpes dengan kegiatan merawat dan beternak lembu. Ada sekitar 15 ekor di mana perawatannya dilakukan mantan pasen stres. Selain beternak lembu, pasien stres juga dididik untuk mengolah tanah persawahan dengan menanam padi serta mengelola kolam ikan lele dan berkebun. Semua lokasi itu juga menjadi tempat kunjungan rombongan Ibu-Ibu Persid. Kunjungan terakhir adalah dengan melihat kolam pemandian yang jaraknya sekitar 1,5 km dari lokasi ponpes, di mana kolam itu dipergunakan untuk mandi para pasien penderita gangguan jiwa. Ponpes Assyfa yang khusus merawat serta mengobati pasien gangguan jiwa berdiri sekitar lima tahun lalu dengan pimpinan pondok, Kyai Jumari. (F.219) majalah fakta online
Nyonya Erika saat menyerahkan bantuan dan sebagian orang stres penghuni
Ponpes Assyfa di Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jatim

UNTAIAN PERISTIWA : SILATURAHMI KAPOLRES NGAWI DENGAN WARTAWAN BERJALAN LANCAR

MENGAKHIRI bulan Maret 2014, yaitu tanggal 28 Maret 2014, Kapolres Ngawi menyelenggarakan acara silaturahmi dengan para wartawan yang ada di wilayah kerjanya, baik itu wartawan media cetak maupun eloktronik, bertempat di Aula Mapolres Ngawi. Hadir pula dalam acara “Silaturahmi Kapolres Ngawi Dengan Media Massa” itu adalah Wakapolres, Kabag dan Kasat.
Acara tersebut merupakan acara rutin tahunan yang tujuannya untuk lebih mempererat jalinan kemitraan antara jajaran Polres Ngawi dengan insan pers di Ngawi. Di samping itu juga sebagai wahana untuk saling bertukar pikiran dalam menyikapi kondisi kamtibmas sehingga pemberitaan dapat seimbang dan dapat menjaga kondusifitas masyarakat di wilayah Ngawi.
Sebagai pembuka sambutannya, Kapolres Ngawi, AKBP Valentino Alfa Tatareda SH SIK, mengakui bahwa pertemuan semacam ini perlu selalu diselenggarakan karena untuk ajang mengemukakan pendapat sehingga terjalin komunikasi yang baik antara jajaran Polres Ngawi dengan semua insan pers yang ada di wilayah Kota Kripik, Ngawi.
Dalam kurun waktu sampai dengan Maret 2014, situasi kamtibmas di Ngawi cukup kondusif dan satu kejadian yang menonjol adalah peristiwa pencurian kayu di hutan kawasan Sumberbening yang memakan korban jiwa. Menyinggung soal pengamanan pada pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Presiden 2014, pihaknya sudah menyiapkan 600 petugas untuk mengamankan sekitar 2.000 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Ngawi. Dan harapannya, pelaksanaan Pileg dan Pilpres nanti bisa berjalan aman serta lancar.
Tentang kasus laka lantas, sementara kejadiannya tidak terlalu signifikan. Pesan Kapolres, agar selalu berhati-hati dalam berkendaraan karena kecelakaan lalin bisa menimpa siapa saja. Mengenai kasus narkoba, juga tidak terlalu menonjol dan hanya ada satu-dua saja. Sedangkan kasus-kasus yang lain sementara yang menonjol belum terjadi dan pihaknya berharap semuanya bisa terkendali, aman.
Acara dilanjutkan dengan sesi ramah tamah berupa tanya jawab dari masing-masing wartawan yang hadir. Ada sekitar 15 orang yang mengajukan pertanyaan, kebanyakan masalah pemilu, lalulintas serta siskamling.
Termasuk keberadaan mesin keliling huler, bentor, kereta mini serta odong-odong dan usulan untuk dapatnya ditertibkan karena keberadaannya saat ini semakin semrawut.
Masalah Pos Polisi yang ada di dekat Jembatan Timbang Kauman menjadi sorotan para wartawan karena di tempat itu diduga terjadi pungli oleh oknum petugas Lantas dan seolah-olah adanya garis marka jalan menjadi senjata untuk menilang pengguna jalan. Jawaban Kapolres bahwa sebetulnya menurut pemantauan, pihaknya mempermasalahkan keberadaan jembatan timbang dan itu sebaiknya posisinya ditempatkan di sebelah kiri dan berada di luar kota. Di sinilah permasalahan itu terjadi karena petugas harus mengamankan kendaraan yang datang dari sebelah barat dan terjadi pemotongan marka jalan oleh pengguna jalan serta mengarah ke kanan.
Tentang jabatan Kabag Humas di Polres Ngawi yang sampai saat ini masih kosong, Kapolres juga sudah mengajukan ke Polda Jawa Timur untuk dapatnya segera diisi karena jabatan Humas di Polres adalah wewenang dari Polda.
Masih banyak lagi permasalahan yang diajukan para wartawan yang hadir dan semua bisa dijelaskan Kapolres Ngawi, AKBP Valentino Alfa Tatareda, sehingga acara silaturahmi kali ini bisa memuaskan para wartawan.
Sebagai pamungkas acara adalah makan siang bersama Kapolres Ngawi dengan semua undangan yang hadir. Bahkan di sela-sela makan siang bersama itu masih terjadi dialog antara wartawan dengan Kapolres.
Para wartawan yang hadir mengaku cukup puas dan berharap acara semacam ini bisa diselenggarakan lagi, namun untuk waktu acaranya agar diperpanjang. (F.219) majalah fakta online
Kapolres Ngawi, AKBP Valentino Alfa Tatareda SH SIK (kiri),
dalam acara silaturahmi dengan media massa di Polres Ngawi

Friday, May 30, 2014

LINTAS ACEH : SMP NEGERI 7 BAKTIYA MENANTI PERESMIAN

SATU unit sekolah tingkat SMP rampung dibangun, hasil kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia, fasilitas Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia (AID), di Gampong Babussalam Unit 5 Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, dibangun komplit 100 persen selesai sejak 28 Februari 2014. Sekolah tersebut dibangun dengan partisipasi masyarakat di atas areal tanah seluas 2 Ha, atas inisiatif bersama antara pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan melibatkan Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Kabupaten Aceh Utara.
SMP Negeri 7 Baktiya yang telah rampung dibangun tersebut terletak di Jalan Inpres No.5 Desa Babussalam, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, tidak terlalu jauh dengan SD Inpres Babuassalam. SMP itu dibangun melalui program Block Grant Tahun Anggaran 2013, yang selesai dibangun pada 28 Februari 2014, dengan biaya pembangunan dari Sumber Dana Hibah Pemerintah Australia, berkisar sekitar Rp 2.114.530.000. Pembagunan sekolah baru USB SMP Negeri 7 Baktiya ini diawasi oleh Konsultan PT SUPER NOVA JAYA MANDIRI, yang merajut sekitar 7 unit bangunan, yaitu 6 Ruang Kamar Belajar, 1 unit MCK, 1 unit ruang Mushalla, 1 unit ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), 1 unit ruang BP dan 1 unit Kantin Sekolah, serta 1 unit Lapangan Voli dan dilengkapi dengan pagar kawat sekeliling sekolah.
Ngalimun, Geuchik Gampong Babussalam, menyambut positif kehadiran SMP Negeri 7 Baktiya di kampungnya. “Dengan dibangunnnya sekolah SMP di desa kami, insya Allah tahun ini anak-anak yang menamatkan pendidikan SD di Babussalam, tidak perlu jauh-jauh lagi harus masuk SMP ke Bukit Hagu, Kecamatan Lhoksukon,” kata Ngalimun.
Miko, tokoh masayarakat Babussalam selaku Badan Pengawas pada Koperasi Perkebunan di kampung itu, yang juga ikut serta dalam pengawasan lapangan pembangunan SMP Negeri 7 Baktiya, mengatakan bahwa dalam waktu dekat SMP yang baru dibangun itu akan diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
Abdurrahman SSos, Camat  Baktiya, membenarkan bahwa SMP Negeri 7 Baktiya telah rampung dibangun dan segera akan menerima murid baru Tahun Pelajaran 2014-2015. 
Ruslan, guru olahraga pada SMA Negeri 1 Baktiya, akan ditempatkan menjadi Kepala SMP Negeri 7 Baktiya. Ruslan yang dinilai sudah berpengalaman di bidang pendidikan diharapkan dapat memotivasi seluruh kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 7 Baktiya. (F.434) majalah fakta online
Bangunan SMP Negeri 7 Baktiya dilihat dari depan dan belakang

LINTAS ACEH : SMP NEGERI 1 SYAMTALIRA ARON PERINGATI MAULID DAN PERPISAHAN

SABTU (29/3) bertempat di halaman sekolah, para guru dan pelajar SMP Negeri 1 Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, memperingati dan merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1435 Hijriah. Jafar SPd selaku Pengawas dan Pembina dari Disdikpora Aceh Utara dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan maulid di sekolah merupakan pelajaran agama bagi anak-anak (pelajar) sekolah yang bersangkutan. Dengan peringatan maulid di sekolah, anak-anak akan lebih mengenang perjuangan Rasulullah Muhammad SAW. “Bersama peringatan maulid, kita doakan semoga anak-anak SMP Negeri 1 Syamtalira Aron dapat lebih pandai dan pintar dalam menerima pelajaran, serta bagi pelajar kelas IX kita doakan pula supaya mereka dapat lulus semuanya dalam Ujian Nasional tahun 2014 ini,” sebut Jafaruddin SPd. 
Hampir seluruh rangkaian acara maulid diselenggarakan oleh para pelajar SMPN 1 Syamtalira Aron, mulai dari paparan ceramah maulid oleh para pelajar SMP itu sendiri yang terdiri dari 3 penceramah maulid putra dan putri. Begitu juga qasidah dan zikir serta doa langsung dilakukan oleh para murid dengan sangat mahir dan lincah serta ulet, bagaikan ustaz dan ustazah yang sudah sangat terkemuka dalam berdakwah. Pendek cerita, seluruh rangkaian acara di SMP itu, tidak perlu mengundang orang luar tetapi semua dilakukan oleh para pelajar sekolah itu sendiri dengan penuh keterampilan.
Abdul Kifli, Kepala SMP Negeri 1 Syamtalira Aron, membenarkan bahwa para pelajar SMP ini masing-masing punya bakat tersendiri dalam bidang dakwah dan bidang lainnya, yang perlu terus dibina. Misalnya saja Zanna Fauzan, ustazd cilik pelajar kelas VII SMP Negeri 1 Syamtalira Aron, dengan gigih meriwayatkan kisah Nabi Muhammad, yang lahirnya pada tahun 751 Masehi, dan atas kelahiran Muhammad telah terangkat harkat dan martabat kaum wanita. Semasa zaman jahiliah sebelum Nabi Muhammad lahir, kaum wanita dihina, dipermainkan bahkan dibunuh secara gampang. Tetapi setelah Muhammad lahir, kaum wanita disanjung, dihormati serta diberikan hak yang sempurna. Selanjutnya tampil pula penceramah wanita, Ustazah Maqfirah, pelajar kelas IX SMP Negeri 1 Syamtalira Aron, dengan judul dakwahnya,“Peringatan Maulid dan Sanggahan Para Remaja”. “Peringatan Maulid pada hakikatnya untuk melimpahkan cinta kita kepada Muhammad Rasulullah SAW. Tetapi para remaja sekarang menyanggahnya dengan mengatakan bahwa peringatan maulid adalah bid’ah. Sehingga para remaja masa kini lebih bergairah menyambut Tahun Baru Masehi ketimbang mengikuti peringatan Maulid,” sebut Ustazah Maqfirah.
Zulkhairi, pelajar SMP Negeri 1 Syamtalira Aron, menyajikan qasidah dengan syairnya yang menyedihkkan. “Betapa pedih dan melaratnya aku, setelah ayahku meninggal dunia dan aku menjadi yatim. Dengan pakaian kumuhku compang dan camping, setiap hari menderita, makanku tak menentu, aku selalu lapar dan dahaga. Seandainya Muhammad Rasulullah masih ada di bumi ini, pastilah aku bisa berlidungkan diri kepadanya,” ungkapan pilu dari kalbu Zulkhairi lewat syair qasidahnya. 
Sedangkan Ustazd Zulqiran, pelajar kelas VIII SMP Negeri 1 Syamtalira Aron, saat mengumandangkan dakwahnya menyebutkan bahwa Maulid merupakan peradaban umat Islam akan rasa cinta kasih kepada Rasulullah Muhammad SAW. Menggiatkan perayaan Maulid untuk lebih menyayangi dan lebih mencintai Rasulullah dan perjuangannya. “Sosok Muhammad adalah penuntun bagi seluruh ummat, Muhammad Saiyidul Mursalin yang tak henti-hentinya memperbaiki sikap dan moral para kaumnya umat Muhammad,” kata Ustazd Zulqiran.
Dan Fajar Maqfirah melantunkan lagu dan syairnya dengan judul “Selembut Sutra, Sebening Kaca” mengisahkan tentang lunak dan lugunya para pelajar, supaya berkenan diayomi dengan perasaan halus, jangan dikasari dan dikerasi, supaya mereka dapat belajar dan membekali diri dengan perasaan yang terayomi, menuju masa depan.
Ibu Aniza SPdI tampil pula di podium maulid, dengan suara emasnya membawakan lagu yang bersyairkan Rasulullah Muhammad SAW ketika suatu waktu pulang dari shalad ‘Id di jalan bertemu dengan seorang anak yatim yang orangtuanya telah meninggal dunia ketika melawan kafir musuh agama bersama Rasullah. Lantas Muhammad Rasulullah membawa anak yatim itu ke rumahnya, dan mengangkat menjadi keluarganya, dinobatkan sebagai anak kandung Muhammad.
            Sebagai penutup, Fajar Maqfirah, pelajar SMP Negeri 1 Syamtalira Aron maju menuju depan corong membacakan doa disertai tadahan tangan dan sahutan amin dari para pengunjung maulid. Acara berikutnya adalah kegiatan perpisahan dengan para pelajar kelas IX SMP itu, yang juga perpisahan dengan kepindahan Sardani SPd sebagai Kepala SMP Negeri 1 Syamtalira Aron yang lama, menyambut masuknya Abdul Kifli SPd sebagai Kepala SMP Negeri 1 Syamtalira Aron yang baru. (F.864) majalah fakta online
Zanna Fauzan dan Zulqiran saat berdakwah maulid

LINTAS ACEH : WABUP ACEH UTARA TERIMA BANTUAN INFRASTRUKTUR DARI EXXON MOBIL

DRS H Muhammad Jamil MKes, Wakil Bupati Aceh Utara, pada Rabu (19/3), menindaklanjuti proses serah terima perbaikan infrastruktur dan program ekonomi melalui sektor usaha berbasis gampong dan budidaya cokelat (kakao) di Kabupaten Aceh Utara, yang berlangsung di Kantor Camat Nibong. Perbaikan infrastruktur dari kemitraan SKK Migas Exxon Mobil Indonesia Inc, Yayasan Dompet Dhu’afa dan Yayasan Agro Bina Usaha Mandiri, diberdayakan bagi kepentingan masyarakat desa yang berbasis menghidupkan ekonomi masyarakat.
Camat Nibong, T Bustamam SSos, jauh-jauh sebelumnya sudah mempersiapkan tata kegiatan menyambut kedatangan Tim Serah Terima Perbaikan Infrastruktur itu dengan berbagai persiapan, yang melibatkan seluruh tokoh masayarakat dalam Kecamatan Nibong dan para personil yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Para undangan dihibur oleh tarian dan syair langgam “Likok Pulo” Sanggar MAHARAJA Kota Lhokseumawe.
Wakil Bupati Aceh Utara, Drs H Muhammad Jamil MKes, dalam sambutannya mengatakan, program yang didanai oleh Exxon Mobil ini sangat baik dan bermakna bagi penerima manfaat, yaitu masyarakat tani di Aceh Utara. Exxon Mobil merupakan penggerak pemberdayaan pembangunan untuk Aceh, termasuk untuk Aceh Utara. “Sangat luas areal pertanian masyarakat yang telah dilaksanakan di Aceh Utara, salah satunya adalah tanaman kakao. Tanaman kakao milik masyarakat dengan hasil yang melimpah, tetapi hanya dengan  menjual biji mentah saja, belum dapat diolah secara jadi siap kemas, karena masih belum dilengkapi dengan peralatan yang modern. Sehingga masyarakat Aceh Utara yang memberdayakan tanaman kakao masih bisa dikelabuhi oleh agen (para pembeli), yang membeli kakao dengan harga terlalu rendah,” kata Wakil Bupati yang berbicara atas nama H Muhammad Thaib, Bupati Aceh Utara.
Sebelumnya, Yuli Puji Hardi, petugas dari Yayasan Dompet Dhu’afa Jakarta, dalam sambutannya mengatakan bahwa Exxon Mobil membangun fasilitas warga di mana-mana di Indonesia. Antara lain sudah pernah membangun fasilitas penduduk di Papua dan juga membangun perumahan bagi masyarakat di Padang, Sumatera Barat. Sekarang Exxon Mobil sudah membangun dalam skala besar mencapai milyaran rupiah dari sebelumnya yang hanya ratusan juta rupiah.
Dr Ir H Hukrizal MPi dari Yayasan Agro Bina Mandiri mengatakan, program infrastruktur dan ekonomi berbasis gampong ini adalah untuk membina masyarakat tani dengan pemanfaatan lahan kosong, membudidayakan kakao pada lahan tidur (lahan telantar). Seperti yang telah dilakukan di Kecamatan Tanah Luas, 72 hektar sudah menghasilkan. Sedangkan di Kecamatan Matang Kuli, 20 hektar kakao sudah ditanam dan juga sudah menghasilkan. Agro Bina Mendiri selain memfasilitasi bibit, pupuk dan obat-obatan pertanian, juga membekali ilmu pengetahuan tentang budidaya tanaman kakao bagi masyarakat hingga mencapai hasil panennya.
           Sedangkan Indra Sakti  yang mengatakan dirinya mewakili Manajemen Exxon Mobil menerangkan bahwa  program tersebut merupakan binaan Exxon Mobil. Indra Sakti pun meyakini kalau mitranya, Dompet Dhu’afa, mampu memberdayakan masyarakat dalam beberapa hal, termasuk memberdayakan petani dengan pola tanam kakao hingga menghasilkan panen. Sepuluh fasilitas yang telah dilakuklan Exxon Mobil terhadap pembangunan masyarakat. Antara lain ikut membantu pembangunan meunasah, masjid, dayah/pesantren, sekolah  dan lainnya. Dan kali ini Exxon juga membantu pemberdayaan masyarakat dengan program penanaman kakao, Program ini kami harapkan dapat bermanfaat dan mitra kami, Dompet Dhu’afa, hendaknya dapat melakukan opsinya yang membantu masyarakat,” pinta Indra Sakti. (F.434) majalah fakta online
(kiri) Drs H Muhammad Jamil MKes, Wakil Bupati Aceh Utara,
bersama tim infrastrukstur

LINTAS ACEH : SMA NEGERI 1 TANAH LUAS DIBEKALI SOSIALIASI PEMBAURAN

SOSIALISASI Pembauran Kebangsaan yang menyangkut tentang agama, wawasan, sudut pandang dan jati diri bagi para pelajar, berlangsung di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, pada Selasa (5/2). Sosialiasasi yang disajikan oleh tim dari jajaran Pemerintah Provinsi Aceh tersebut melibatkan unsur kepolisian dari Polda Aceh, unsur TNI dari Kodam Iskandar Muda, unsur Departeman Agama, unsur Kesbang Linmas dan unsur Dinas Pendidikan Provinsi Aceh. Sosialisanya diberikan seluas-luasnya kepada seluruh pelajar SMA itu yang juga melibatkan para Dewan Guru.
Tujuh personil dari Provinsi Aceh diturunkan ke daerah untuk menyampaikan sosialisasi pembauran, antara lain Dra Numalis dari Kesbang Linmas, Cut Razali dari Dinas PK, Mayor Inf A Rahman dari Kodam Iskandar Muda, Kompol Rasyidin dan Saldi MM dari Polda Aceh, Rahmawati dari Kesbang dan Drs Juneazi MPd dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. Selain itu ada dua personil lainnya sebagai pendamping Tim Sosialisasi, yaitu Azhar dan Sugiarta dari Kesbang Linmas Kabupaten Aceh Utara.
Ibrahim Abdurrahman SPd, Kepala SMA Negeri 1 Tanah Luas, dalam sambutannya mengatakan,”Anak-anak kami para pelajar, hari ini kita menerima penghormatan atas kedatangan Tim Sosialisasi Pembauran dari Provinsi Aceh ke sekolah kita, yang menyajikan berbagai masukan penting untuk bekal persiapan diri bagi para pelajar. Justru itu kalian semua silakan ambil intisari dan cermati masukan-masukan penting ini dari para penyaji yang sangat berguna bagi kepentingan hidup kalian di masa mendatang”.
Dra Nurmalis, Kabid Pemb Ideologi Kesbang Linmas Provinsi Aceh, mengatakan, disosialisasikannya sistem pembauran kebangsaan itu ke sekolah-sekolah adalah dikarenakan anak-anak sekolah masih sangat perlu akan pengetahuan tentang pembauaran secara nasional yang positif, serta perlu mengetahui efek negatifnya dari semua ekses pembauran dan lain sebagainya. Tujuannya, supaya para pelajar dapat berbaur seluas mungkin dan dapat menjaga jati dirinya sebagai orang yang beragama yang perlu mempertahankan jati diri sebagai orang-orang Islam yang beriman, serta punya ‘aqidah tersendiri dan patut dipertahankan. “Di samping itu, kita juga patut menghormati dan menghargai agama lainnya yang ada dan yang telah disahkan oleh pemerintah. Kerukunan warga di Aceh tak terlepas dari agama, adat dan budaya,” kata Dra Nurmalis melalui sambutannya.
Cut Razali dari Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, yang juga memberi sambutan, mengatakan bahwa pendidikan sangat penting. Majunya suatu bangsa tergantung pada pendidikan masyarakatnya. Hal itu mengacu pada Undang Undang No.20 Tahun 2003 yang mencetuskan agar peserta didik menggiatkan dan mengembangkan dirinya dengan pendidikan, berpotensi diri, berakhlak mulia dan dapat menentukan anutan agama yang lebih tepat bagi dirinya serta keluarganya. “Potensi diri kita sebenarnya ada pada psikologi kita masing-masing, maka kembangkanlah psikologi, agar kita bisa lebih menguasai diri. Para pelajar perlu banyak berusaha, kerja keras, kerja sama dengan pihak lain, yang perlu pula memegang teguh nilai-nilai moral. Hal itu merupakan tuntutan global yang unggul. Sesungguhnya Allah tidak akan merobah keadaan suatu kaum, kecuali mereka berupaya merobahnya sendiri”.
Mayor Inf A Rahman dari Kodam Iskandar Muda menyampaikan sambutan tentang kesatuan dan persatuan berbangsa dan bernegara atas dasar Undang Undang Dasar 1945 dan Sumpah Pemuda 1928. “Cinta tanah air, budaya, bahasa dan adat-istiadat merupakan kewajiban bagi bangsa Indonesia. Setiap warga negara Indonesia masing-masing mempunyai hak dan tanggung jawab, yaitu hak yang berimbang, mampu menguasai diri, dengan tidak ada permasalahan”.
Drs Juneazi MPd dari Kanwil Kementerian Agama RI Provinsi Aceh, mengatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah lebar dan luas. Berbagai etnis atau suku bangsa hidup beraktifitas, berpartisipasi, berbaur dengan penuh persatuan dan kesatuan. Generasi muda Indonesia berada pada garis depan selaku penjaga kerukunan berdasarkan azas dari Panca Sila dan UU.1945, serta Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada tahun 1928. “Para pemuda Indonesia juga memprotes persoalan rezim Soeharto setelah lebih dari 32 tahun berkuasa memegang tampuk pimpinan, yang pada akhirnya menjurus kepada pribadi dan kelompok. Ekses tersebut dinamai Rezim Orde baru di bawah koordinator Rezim Soeharto, yang kemudian diberantas oleh para pemuda Indonesia”.
Soal kerukunan beragama di Indonesia, masyarakatnya saling menghormati agama yang satu dengan agama yang lainnya. Orang-orang Aceh yang rata-rata beragama Islam ditetapkan peraturan Islam hanya kepada pemeluk agama Islam. “Orang-orang Kristen, Budha dan agama lainnya yang juga dianut oleh penduduk yang berdomisili di Aceh tentunya bebas melakukan kegiatan agamanya sendiri-sendiri dengan peraturan agamanya, tetap dihormati,” ungkap Drs Juneazi dari Kanwil Agama RI Provinsi Aceh.  
Sedangkan Kompol Rasyidin dari Polda Aceh membicarakan soal wawasan dan sudut pandang jiwa pembauran yang solid dan berfundamental, penuh dengan sistematik jati diri sebagai remaja Aceh. Penuh silidaritas serta toleransi. Solidaritas beragama, solidaritas dalam berwawasan dan pergaulan serta solidaritas dalam berbangsa dan bernegara.                              “Sekalipun kita hidup dengan saling bertoleransi di tengah-tengah banyaknya agama yang ada di Indonesia dan di Aceh, tentunya kita tetap pada pendirian kita Islam dan tidak mungkin kita meniru beraktifitas dengan anutan agama lainnya. Kita punya jati diri yang tak mudah tergoyahkan. Ibarat pohon asam, pohon cabe, pohon mangga dan pohon nira yang tumbuh dan hidup sekumpulan berbeda jenis tetap mempertahankan rasanya masing-masing, tidak akan berobah, meski hidup bersama dengan lain jenis. Si cabe tetap pada pedasnya, si jeruk asam tetap pada asamnya dan si nira tetap pada manisnya, tidak akan menyusup dan tidak akan menerima rasa buah lainnya, kecuali tetap pada jati dirinya, dengan habitat pembawaannya yang ampuh. 
              Demikian pula halnya kita yang beragama Islam, tak mungkin menerima susupan ajaran Kristen, begitu pula sebaliknya. Kata Allah,’Lakum dinukum waliadin. Untukku agamaku dan untukmu agamamu’. Selain itu para remaja ciptakanlah perdamaian yang positif dan persatuan yang harmonis agar kita tidak merasakan adanya konflik,” sebut Kompol Rasyidin. (F.654) majalah fakta online
Abdurrahman SPd (Kepala SMA Negeri 1 Tanah Luas), Dra Nurmalis (Kabid Pem Ideologi Kesbang Linmas Provinsi Aceh), para pelajar SMA  Negeri 1 Tanah Luas
saat mendengarkan Sosialisasi Pembauran

LINTAS ACEH : RAT KUD TANI JAYA BABUSSALAM

KOPERASI Unit Desa (KUD) Tani Jaya Babussalam, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, bertempat di halaman kantor utamanya di Jalan Inpres, Gampong Babussalam, Kamis (27/2) mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tentang Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Badan Pengawas (BP) Tahun Buku 2013 yang dilaksanakan pada tahun 2014. Hadir seluruh Pengurus, Badan Pengawas, serta anggota KUD Tani Jaya, yang tercatat sebagai petani kelapa sawit. H Sudariyadi selaku Ketua KUD Tani Jaya berhalangan hadir karena sakit. Namun RAT berjalan lancar dan sukses dipimpin oleh Ketua Panitia dan Sudiarmawan, Bendahara KUD Tani Jaya.
Sayuti selaku anggota menyampaikan saran agar pohon sawit yang dikelola koperasi sebaiknya diberikan pupuk kompos (pupuk tradisional) sebagai langkah penghematan dan untuk mengurangi resiko. Sedangkan anggota lainnya, Semangat Tarigan, menyampaikan saran agar areal pertanian di wilayah Unit Lima Babussalam sebaiknya tetap ditanami dengan pohon kelapa sawit sebagaimana biasanya. Jangan diganti dengan tanaman jabon seperti yang diprogramkan Pimpinan Utama KUD Tani Jaya. Karena, menurut Semangat Tarigan, tanaman jabon belum tentu akan menghasilkan devisa yang memuaskan selagi masih pada tahap perdana (uji coba). Anggota yang lainnya, M Ikhsan, menyarankan agar jika mungkin, pemupukan sawit untuk KUD Tani Jaya dipupuk dengan pupuk subsidi agar lebih hemat karena harganya lebih murah dari pupuk non subsidi. 
Semua saran dan pertanyaan dari anggota, dijawab dan dijelaskan satu per satu oleh Sudiarmawan, Bendahara KUD, mewakili Ketua KUD, H Sudariyadi. Seluruh jawaban dan penjelasannya pun dapat diterima oleh para anggota.
Syahnan Nst selaku Kepala Penyuluh Pertanian Kecamatan Cot Girek atas undangan dan permintaan pihak KUD Tani Jaya menyampaikan kriteria serta tata cara mendapatkan pupuk subsidi secara sah dan benar bagi para petani. Menurutnya, KUD tidak berhak menggunakan pupuk subsidi kecuali petani yang mempunyai lahan paling luas 2 hektar dan harus melalui Ketua Kelompok Tani (KKT)-nya, serta berkoordinasi dengan Kepala Desa dan pihak Pemerintah Kecamatan setempat.
Sedangkan Saifullah, orang yang sudah banyak berkecimpung dengan tata cara dan studi banding penanaman pohon jabon di Pulau Jawa, memberikan sosialisasi tentang penanaman jabon dan hasil yang diperoleh pada masa panen selama budidaya hingga 5 tahun.
            Adapun kesimpulan RAT KUD Tani Jaya antara lain neraca tahun 2013 berhasil disahkan, sebagian Sisa Hasil Usaha (SHU) tahun 2013 dibagikan kepada anggota. Sedangkan Rencana Anggaran Tahun 2014, bangunan kantor KUD Tani Jaya terus dilanjutkan, selain itu dinaikkannya Jasa PBS dari Rp 25.000,- menjadi Rp 75.000. (F.434) majalah fakta online
Sudiarmawan

LINTAS ACEH : MAULID AKBAR KELUARGA BESAR PTPN I ACEH MERIAH

MEMPERINGATI hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW 1435 Hijriah/2014 Masehi, kalangan keluarga besar PT Perkebunan Nusantara I Aceh mengadakan Kenduri Maulid Akbar yang dilaksanakan di halaman Masjid Syuhada, Pondok Kelapa (Kebun Baru) Langsa, Kamis (7/2), dengan mendatangkan penceramah Ustadz Drs H Amhar Nasution MA dari Medan.
Kenduri Maulid Akbar ini, menurut Wargani, Direktur Utama PTPN I, merupakan kenduri dari segenap karyawan PTPN I. Sebanyak 32 unit hidangan “Dulang Peurakan” yang berisikan 3.200 porsi makanan Bu Kulah dan lauk-pauk, disediakan dan diantarkan oleh karyawan PTPN I ke arena acara tempat berlangsungnya kenduri maulid. Dana kenduri ini adalah swadaya dari semua karyawan. Sedangkan santunan untuk anak yatim adalah sumbangan dari karyawan yang dikumpulkan setiap bulannya melalui Badan Dakwah Islamiyah (BDI) PTPN I. Uang yang dikumpulkan itu mampu menyantuni sebanyak 236 anak yatim, berikut pendampingnya mendapat santuanan, yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama beserta para Direksi dan Komisaris Direksi.
Pada sambutannya, Direktur Utama PTPN I mengatakan bahwa memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW sudah merupakan kebiasaan kita umat Islam untuk mengenang sejarah dan perjuangan nabi kita Muhammd SAW. Tentu semua yang dilakukan nabi kita menjadi suritauladan bagi kita semua, dalam menjalani aktivitas, baik dalam keluarga, perusahaan dan dalam bermasyarakat. Kita ini selaku warga negara Indonesia yang baik”.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PTPN I, Sulaiman Ahmad Basjir, memberi apresiasi atas dilaksanakannya Maulid Akbar ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan, sifatnya sangat strategis dalam kehidupan beragama. “Acara kenduri Maulid seperti ini, dengan “hidangan berlapis” yang disusun dalam ‘dulang berpeurakan’ sangat jarang kita temui di luar Aceh. Halnya sangat bermanfaat bagi kita semua, juga termasuk masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan,” kata Sulaiman Ahmad Basyir.
Usman Abdullah, Walikota Langsa, yang diwakili oleh Sekda Kota Langsa, Muhammad Syahril MAP, mengatakan, sangat berbahagia dapat berkumpul dan bersilaturrahmi dengan keluarga besar PTPN I. Sekda Kota Langsa menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik dan hendaknya dapat terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang.
             Maulid Akbar Keluarga Besar PT Perkebunan Nusantara I ini selain dihadiri oleh karyawan PTPN I dan anak-anak perusahaan, juga dihadiri oleh Muspida Kota Langsa, Muspida Aceh Timur dan Muspida Aceh Tamiang. Perwakilan dari masyarakat kampung di sekitar perusahaan, ormas dan OKP, Kepala BUMN dan BUMD serta anak-anak yatim, dengan jumlah undangan dan tamu sekitar 2.000 orang, menyemarakkan Maulid Akbar di PTPN I Langsa, Aceh. (F.434) majalah fakta online

LINTAS ACEH : KOPBUN CUT MEUTIA KUKUHKAN KEMBALI KEPENGURUSAN LAMANYA

MELALUI Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2013 dan pembubaran kepengurusan lama periode 2011-2013 Rabu, 26 Maret 2014, Koperasi Perkebunan (Kop-Bun) “CUT MEUTIA” Mandiri Unit VI Cinta Makmur Bukit Hagu – Baktiya, Aceh Utara, atas kesepakatan seluruh anggota yang hadir, memutuskan mengukuhkan kembali kepengurusan lamanya menuju periode 2014-2016.
RAT diselenggarakan di halaman kantor Kop-Bun Cut Meutia Mandiri di Jalan Cut Meutia, Gampong Cinta Makmur, yang dihadiri oleh sejumlah besar para anggota dan pengurus koperasi, Muspika Baktiya, Dinas Koperasi dan UKM Kaupaten Aceh Utara, berserta para undangan lainnya.
RAT dimulai dengan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Badan Pengawas lama Tahun Buku 2013, rincian penyusunan Neraca per 31 Desember 2013, rincian perhitungan Sisa Hasil Usaha dan lain sebagainya. Setelah lebih dulu diterima oleh seluruh anggota peserta RAT, maka disahkan dan ditandatangani oleh kepengurusan periode 2011-2013. Yang menandatangani pengesahan itu adalah para pengurus Kop-Bun Cut Meutia Mandiri yaitu Ketua, Sudarto, Sekretaris, Jumadi Syarif Hdyt, Bendahara, Darsono. Sedangkan Badan Pengawas (BP) lama yang juga turut mengetahui akan rincian dan pengesahan itu, juga ikut tanda tangan yaitu H Syahril Basyah, Ketua BP, Ratimin, Anggota BP, dan Abdul Karim, Anggota BP.
Kemudian RAT dilanjutkan dengan pembubaran kepengususan lama dan pembubaran Badan Pengawas lama periode 2011-2013. Seketika itu juga dibentuk kembali kepanitiaan baru pemilihan Pengurus dan Badan Pengawas Periode 2014-2016. Pada saat merumuskan pembentukan dan pemihan kembali kepengurusan baru periode 2014-2016, seketika itu muncul pula ide cemerlang dari sebagian anggota RAT yang hadir, yakni menawarkan pendapat agar kepengurusan lama dikukuhkan kembali. Mengingat kepengurusan yang lama masih tetap tegar dan kondusif dalam bekerja, dan tidak ada kekurangan suatu apa pun selama ini.
Usulan itu pun disambut hangat oleh seluruh peserta RAT dan jadilah pengukuhan kembali kepengurusan Kop-Bun Cut Meutia Mandiri periode 2014-2016 melaui RAT 26 Maret 2014. Mereka yang dikukuhkan kembali itu adalah Sudarto sebagai Ketua, Jumadi Syarif Hdyt sebagai Sekretaris, Darsono sebagai Bendahara, H Syahril Basyah sebagai Ketua Badan Pengawas, Ratimin sebagai Anggota Badan Pengawas dan Abdul Karim sebagai Anggota Badan Pengawas.
             Zulkhairi SH atas nama Kadiskop UKM Aceh Utara langsung melantik mereka sebagai kepegurusan baru Kop-Bun Cut Meutia periode 2014-2016. Sudarto selaku Ketua Kop-Bun Cut Meutia Mandiri periode 2014-2016 mengucapkan terima kasih kepada Mas Bejo selaku Ketua Panitia RAT Kop-Bun Cut Meutia Mandiri, yang telah bekerja keras menyukseskan seluruh rangkaian acara RAT Kop-Bun Cut Metia tersebut. (F.434) majalah fakta online

Sudarto

LINTAS ACEH : BUPATI ACEH UTARA MANTU

BUPATI Aceh Utara, H Muhammad Thaib, dan Ibu Hj Cut Ratna Irawati,SE (Almh), pada hari Sabtu, 19 April 2014, ambil mantu. Yaitu, meresmikan pernikahan putrinya yang pertama, Yunita Keusuma SS, dengan Feri Firmansyah SST, putra dari H Kosim dan Hj Murnah.
Akad nikah keduanya, Yunita Keusuma & Feri Firmansyah, dilakukan Jum’at, 18 April 2014, di Masjid Al-Munthaha Komplek PT PIM Krueng Geukueh Aceh Utara. Sedangkan pesta resepsi mereka berlangsung pada hari Sabtu, 19 April 2014, di Gedung Pertemuan Komplek Perumahan PT PIM Kueng Geukueh Aceh Utara.
            Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, beserta seluruh keluarga besar  Dara Baro, dan H Kosim beserta keluarga besar Linto Baro, memohon doa restu dari para pengunjung, para sahabat, handai-taulan dan undangan lainnya. Semoga Yunita Keusuma dan Feri Firmansyah selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam menempuh bahtera kehidupan rumah tangga yang menjurus kepada keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Semoga juga diberi keturunan anak-anak yang soleh dan soleha, yang berguna bagi agama, bangsa, negara dan keluarga. Amiin… (F.434) majalah fakta online
Yunita Keusuma dan Feri Firmansyah ketika bersanding di pelaminan

Wednesday, May 28, 2014

LINTAS JOGJA : SIAPKAN TIM TELUSURI PROYEK MSMHP

MENINDAKLANJUTI pengamatan sebelumnya terhadap proyek pengerjaan perpipaan MSMHP (Metropolitan Sanitation Management and Health Project/Pengelolaan Sanitasi dan Kesehatan Perkotaan) di bawah kendali Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Dinas PUP dan ESDM Provinsi DIY di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ketua Umum LSM Korek (Komunitas Rakyat Ekonomi Kecil), Alex Santosa (ralat: sebelumnya di tulis Alek) pada FAKTA mengungkapkan langkah-langkah yang akan dilakukan lembaganya. “Kita siapkan tim untuk melihat sejauh mana perkembangan pada program tersebut. Dari situ kita akan mengkaji dan kalau perlu bahkan mensikapi,” ujarnya. 
            Menurut Alex, timya sudah kredibel di bidangnya. “Mereka sebagian ahli-ahli teknik juga jebolan universitas ternama yang peduli pada bangsa ini,” ujarnya. Selain sebagai kontrol sosial, lembaga yang dipimpinnya selama ini juga berupaya mencarikan jalan keluar terhadap permasalahan yang ada. “Kita tidak hanya bisa menyoroti dan seterusnya, namun kita juga berupaya mencarikan solusi demi jalannya roda pembangunan di negeri tercinta ini,” tegasnya kemudian.
Lebih jauh, kata Alex, dirinya sangat mendukung pembangunan berdasarkan azas manfaat, namun jangan sampai adanya pembangunan itu justru merusak insfrastruktur yang telah ada. Alex kembali mengaku prihatin uang anggaran puluhan miliar rupiah namun hasilnya saat ini masih demikian adanya. Seperti diketahui sebelumnya bahwa Alex sempat mengajak FAKTA turun ke lapangan melihat proyek ini. Juga mengkonfirmasikan pada Drajat Widjunarso selaku Kepala Satuan Kerja PPLP DIY serta pihak dua BUMN bidang kontruksi yang mengerjakannya. Saat itu Ery Arsyanto, Wakil Manager Lapangan dari PT Adhi Karya,  mengatakan bahwa pihaknya mengerjakan sepanjang 22,3 km dengan pagu Rp 23 miliar yang terletak di sebelas lokasi. Saat itu Ery berdalih pengaspalan baru dilakukan satu lapis, karena dananya memang hanya untuk pengerjaan demikian. Masih ada masa pemeliharaan dan pihaknya punya orang yang selama ini mengawasi sehingga daerah mana yang rusak dengan cepat akan diperbaiki. “Ada pengawas, ada konsultan, sehingga kita tidak bekerja sendiri,” pungkasnya.
            Secara terpisah, Sapto didampingi Tri dari PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp 39 miliar mengaku dapat bagian pengerjaan lebih banyak daripada Adhi Karya dengan adendum sepanjang 32 km. Pihaknya tidak menampik berbagai kendala yang muncul dan berharap pengerjaan dapat berjalan sesuai target. (F.883) majalah fakta online
Pengaspalan terlihat tidak rata pada salah satu titik proyek MSMHP dan jalan yang belum ditutup aspal tapi sudah pindah titik lokasi pengerjaan lainnya

LINTAS JOGJA : PIMPIN AKSI DEMO DI KEJATI, DIANCAM KASATPOL PP BANTUL

BUNTUT memimpin aksi demonstrasi Masyarakat Pemantau Kejaksaan (MPK) di Kejati DIY terkait penanganan perkara dugaan Tidak Pidana Korupsi (TPK) Persiba yang melibatkan salah satu tersangka mantan Bupati Bantul sebelumnya, Drs Idham Samawi, aktivis penggiat anti korupsi, Tri Wahyu KH, mendapat ancaman. Aksi yang berlangsung pertengahan bulan lalu itu dimaksudkan sebagai upaya agar jajaran Kejaksaan Tinggi DIY tidak masuk angin serta segera menuntaskan penanganan dugaan TPK Persiba. Selain orasi sekitar sepuluh orang, peserta demo ini juga melakukan aksi teatrikal berupa kerokan menggunakan balsem. Kegiatan itu, kata Wahyu, juga sebagai bentuk keprihatinan karena pihaknya menganggap Kejati DIY telah dilecehkan. Di mana Idham Samawi sebelumnya beralasan sakit dan tidak memenuhi panggilan Kejati namun ternyata muncul di siaran live salah satu stasiun televisi.
                  Aksi mereka berlangsung damai. Baru beberapa saat kemudian Tri Wahyu mendapat ancaman melalui SMS dari Kandiawan yang notabene Kepala Satpol PP Kabupaten Bantul saat ini. Tidak gentar diancam, dirinya balik mengeluarkan sikap dan mendesak Bupati Bantul, Sri Surya Widati (istri tersangka Idham Samawi), untuk segera mencopot posisi Kandiawan karena telah keluar dari tupoksi dan kirim SMS intimidasi. Kalau tidak ada tindakan berarti telah merestui ulah Kandiawan ini dan segera akan dilaporkan kepada Ombudsman RI, KPK serta Komnas HAM.  “Kalau sampai terjadi tindakan kekerasan dan kejadian yang menimpa para aktivis MPK, kami minta Polda DIY segera tangkap dan hukum Kandiawan”.
            Di satu sisi, meski tidak mengatakan maksud dan tujuannya, Kandiawan kepada sejumlah wartawan mengakui tindakannya itu dan menganggap apa yang dilakukan Wahyu sebagai tindakan cengeng. “Sedikit-sedikit lapor,” seloroh Kandiawan membela diri. (F.883majalah fakta online
Bukti SMS ancaman dari Kandiawan kepada Tri Wahyu KH

LINTAS JOGJA : KABID BINA MARGA DIY PRIHATIN PERILAKU PEMAKAI JALAN

KEPALA Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Provinsi DI Yogyakarta, Mahendra Dwiputra, kepada FAKTA belum lama ini mengakui soal cepat rusaknya beberapa ruas jalan aspal yang ada di wilayah DIY. Menurutnya, hal tersebut tak lepas dari peran para pemakainya sehingga banyak jalan yang umurnya tidak sesuai harapan dan segera butuh upaya perbaikan. “Terus terang saya prihatin atas keadaan seperti ini, karena dampaknya akan mengganggu ketidaknyamanan para pemakai jalan juga. Namun coba kita lihat kembali bagaimana para pemakai jalan mengoperasikan kendaraannya ketika  melintasi jalanan,” tuturnya.
                  Dewasa ini, lanjut Mahendra, para pengguna jalan cenderung makin nekat. Banyak di antara mereka yang tidak mempedulikan lagi soal beban yang boleh diangkut kendaraannya. Sehingga kini banyak kendaraan yang melintasi jalanan dengan beban melebihi tonase yang diijinkan. Bahkan dengan seenaknya melintasi jalan yang sebetulnya bukan kelasnya untuk dilalui kendaraan yang dikemudikannya. Mahendra memberi contoh jalur truk pengangkut pasir, di mana banyak truk yang baknya sudah diberi tambahan papan dengan maksud supaya bisa membawa muatan yang lebih banyak. Hampir tiap hari tiada henti truk bermuatan pasir hilir-mudik melalui jalanan ini. Pihaknya bahkan mengaku pernah menghitung di kawasan Cangkringan, Sleman, selama 24 jam. Hasilnya, tak kurang seribu lebih truk melalui jalan yang dipantaunya dengan taksiran beban angkut melebihi tonase yang diijinkan. Dalihnya sama, kalau tidak dilebihi dari batas muatan pasirnya tidak laku dijual. Belum lagi yang mengambil pasir dari Sungai Progo, mereka membawa muatannya dalam kondisi basah (pasir bercampur air), sehingga ketika jalan air bertetesan di jalan yang dilaluinya. Namun ketika dilakukan upaya penertiban dari instasi terkait (Dinas Perhubungan), hasilnya hanya satu atau dua truk yang tertangkap, lainnya menghilang. “Mereka ternyata saling menelepon dan memperingatkan para sopir lainnya,” ungkapnya.
            Menutup keterangannya, Mahendra mengatakan, butuh kesadaran perilaku serta peran serta semua pihak, karena selain masih kurangnya kesadaran masyarakat pemakai jalan tadi, faktor kondisi alam juga pegang peranan penting terkait usia keawetan jalan raya. (F.883) majalah fakta online
Kantor Dinas PU-ESDM Provinsi DI Yogyakarta

LINTAS JOGJA : BUPATI SLEMAN DIGUGAT WARGANYA

MERASA tanah pekarangan dan sawah warisan kakeknya letter C No.193/Kld atas nama Atmorejo yang terletak di Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, dikuasai PT SURYA UTAMA KALAKA karena mendapat hak pengelolaan dan penguasaan lahan dari Bupati Sleman berdasarkan SK Bupati Sleman, Sri Purnomo, No. 01.OL/Kep.KDH/A/2013 tanggal 07 Januari 2013 untuk Perkantoran dan Sarana Perdagangan Jasa seluas 15.565 m2 dengan pemohon Agus Wibowo Dwi Santoso.
Dari kiri : Bupati Sleman, Sri Purnomo, dan Agus Santoso
             Ahmad Atori, ahli waris (cucu Atmorejo), warga Sleman, yang memberikan kuasa pada Advokat Hillarius Ng Merro SH, Agustinus Y SH, Gunarso Nurbagyo SH dan Hartanto SH kemudian mengambil langkah hukum mem-PTUN-kan Bupati Sleman dan terdaftar dengan nomor perkara 05/G/2014/PTUN untuk membatalkan SK tersebut. Dalam keterangan persnya Hillarius Ng Merro SH antara lain mengatakan bahwa SK Bupati menyalahi prosedur karena dianggap tidak memperhatikan hak milik tanah masyarakat. Dirinya juga menuding adanya konspirasi beberapa pihak dalam proses perijinan tersebut sehingga tanpa verifikasi keluarlah SK Bupati. Meski begitu Hillarius menduga Bupati belum tentu tahu secara pasti permasalahan tersebut, namun SK-nya tetap ditandatangani. “Digugatnya Bupati Sleman melalui PTUN itu karena mewakili lembaga pemerintahan, yang menandatangani dan mengeluarkan SK tersebut,” jelasnya.
               Kliennya sendiri, papar Hillarius, baru tahu tanggal 20 Februari 2014 lalu saat bertemu dengan salah satu notaris di kawasan Colombo, Sleman, dan merasa tanahnya yang diperkirakan seharga (minimal) Rp 5 juta per meter perseginya tersebut dirampas dan dikuasai secara melawan hukum oleh Pemkab Sleman yang berkolusi dengan pengusaha atau PT Surya Utama Kalaka. Tanah yang diklaim milik kliennya sendiri seluas 6.600 m2 terdiri dari tiga bagian masing-masing seluas 2.200 m2 yang terletak di selatan Shangrila Karaoke, berbatasan dengan Tanah Kas Desa (TKD). Soal itu, menurutnya, pernah diutarakan ke Pemerintah Desa Caturtunggal dan dijawab sebagai bagian dari TKD. Padahal pihaknya mengantongi bukti-bukti penerbitan letter C namun petikan letter C tersebut tidak diakui oleh pihak desa.
               Secara terpisah, Kepala Desa Caturtunggal, Agus Santosa SPsi, didampingi Kabag Pemerintahan, Andi Sofyan, antara lain mengatakan bahwa lokasi obyek (tanah) yang diklaim Ahmad Atori hingga berujung timbulnya gugatan ke PTUN Yogyakarta itu keliru. Menurut keduanya, ijin tersebut untuk Persil 68 yang sangat luas. Di mana sebelum berstatus TKD lahan itu diakuinya memang milik warga (perseorangan) yang kebetulan juga bernama Atmorejo dan letaknya di belakang kantor pos. “Namun meski namanya sama, orang yang dimaksud bukannya kakek Ahmad Fatori,” tegas Andi sembari mengungkapkan adanya saksi bekas pemilik tanah tersebut.
               Sedangkan Agus Santosa dalam kesempatan tersebut tidak menampik tudingan kalau Persil 68 belum bersertifikat. Namun kepada FAKTA, dirinya menegaskan tidak ada tanah milik warga yang digunakan. “Kalau memang milik warga pasti kami kembalikan ke pemiliknya,” jelas Agus.
               Selain adanya bukti sewa dari petani penggarap lahan sebelumnya pada pihak desa, pernyataan Agus tersebut juga dibuktikan dengan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) yang selama ini menjadi tanggungan pemerintah desa. Sedangkan terkait ijin pemanfaatan TKD sendiri prosesnya melalui berbagai tahapan dan harus seizin gubernur. Dimulai dari adanya permohonan dari pihak pemohon melalui pemerintah desa, lalu pihak desa akan membuat rekomendasi ke kecamatan, dari kecamatan akan diteruskan kepada bupati. Barulah setelah semua persyaratan terpenuhi diajukan pada Gubernur DIY. Karena telah melalui berbagai tahapan tadi, baik Agus maupun Andy sangat yakin jika Gubernur DIY telah mengijinkan, berarti secara administratif tidak ada persoalan terkait penggunaan TKD tersebut.
            Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo, terlihat siap menghadapi gugatan warganya ini. Terbukti saat agenda sidang yang pertama (22/4), dari Pemkab Sleman selaku tergugat hadir diwakili Kasubag Hukum, Dedi Widianto, serta stafnya, Arif Yuli Kurniawan. Dalam kesempatan tersebut, menurut Agustinus Y SH selaku salah satu kuasa penggugat, masing-masing pihak diberi kesempatan oleh majelis hakim untuk melengkapi syarat-syarat administrasi sebelum memasuki persidangan yang akan digelar selanjutnya. (F.883) majalah fakta online
Advokat Hillarius Ng Merro SH