SEMPAT molor karena
pembengkakan anggaran, kini perencanaan pembangunan jalur Kereta Api (KA) Trans
Sulawesi dipastikan molor lagi sampai bulan Juni mendatang. Pasalnya,
Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI masih
menjadwalkan pertemuan dengan Menteri Perhubungan RI. Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informasi (Dishubko) Provinsi Sulsel sudah mengajukan permohonan
agar graund breaking KA Trans Sulawesi bisa dilakukan bulan Mei mendatang. Tapi
masih ditunda oleh Dirjen Perhubungan Darat.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan,
akhir-akhir ini dirinya sering melakukan komunikasi dengan Menteri Perhubungan
guna menentukan jadwal. “Belum ada kepastian dari Menteri. Kita sedang
sesuaikan jadwal,” ucap Syahrul. Sampai saat ini, lanjut Syahrul, realisasi
pembangunan KA sudah berjalan dengan maksimal.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Masykur A
Sulthan, saat ditemui FAKTA mengatakan, pihaknya sudah mengajukan rencana
pembangunan kepada Menteri Perhubungan dengan harapn pembangunannya bisa
terlaksana bulan Mei 2014. “Kita tunggu kesiapan Pak Menteri saja. Kita harapkan
tidak ada perubahan jadwal lagi”.
Shultan juga menjelaskan, pembangunan jalur KA Trans
Sulawesi yang panjangnya mencapai 144 km tersebut rencananya akan dibangun
secara bertahap. “Tahap pertama direncanakan tahun ini adalah pembebasan lahan,
tahap kedua pembangunan rel kereta api,” jelasnya kepada wartawan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengoperasian awal KA-nya
sendiri akan diprioritaskan ke angkutan barang/kargo. Dengan beroperasinya KA
itu nanti maka akan membantu mobilitas barang maupun orang. Pembangunan jalur KA
di Sulsel ini menggunakan lahan 40 meter untuk disiapkan dengan double track.
Tidak hanya itu, KA yang mampu menarik hingga 20 gerbong ini memiliki fasilitas
yang canggih.
Masih kata Sulthan, tahap
pertama Makassar–Parepare akan menelan anggaran Rp 10 triliun yang semula diperkirakan
Rp 7,1 triliun karena berubah dalam hal kemampuan kecepatan KA-nya menjadi maksimal
200 kilometer per jam. Tahap awal yang dilakukan adalah pembebasan lahan,
pembangunan stasiun, dan pada 2015 dilanjutkan dengan pembangunan rel keretanya
dari tiga daerah kabupaten yang melintang. (Tim) majalah fakta online
No comments:
Post a Comment