HARI pertama ujian nasional
tercederai oleh penggunaan naskah soal fotokopian. Sekitar 40 siswa di Sekolah
Menengah Kejuruan I Jalan Bonto Manai tidak kebagian soal sehingga mereka harus
dibuatkan soal salinan. Hal itu terjadi lantaran naskah soal untuk sekolah
tersebut tertukar dengan naskah soal untuk SMK 1 Jalan Andi Mangerangi. “Ini
kesalahan pendistribusian. Ketika akan dijemput lagi, ternyata sampulnya sudah
tidak cukup. Terpaksa semua soal kami fotokopi,” kata Kepala SMK 1 Jalan Bonto
Manai, Abdul Malik.
Malik menjelaskan, pihaknya hanya menerima empat
naskah asli dari jatah 10 sampul. Akhirnya 40 dari 191 siswa terpaksa
menggunakan soal fotokopian. “Pelaksanaan ujian di 10 ruangan sempat tertunda.
Petugas terpaksa menggandakan naskah ujian,” katanya.
Dari pantauan FAKTA selama 3 hari ujian, kondisi
serupa terjadi di Madrasah Aliyah Negeri II Model Makassar. Sekitar 355 siswa
sekolah tersebut juga menggunakan naskah soal fotokopian. Sekolah tersebut
hanya memperoleh delapan naskah asli, dan sisanya fotokopian.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Syamsul Bachri, yang
tengah berada di Makassar, mengatakan, ia akan membawa kasus tersebut sebagai
bahan evaluasi UN tahun ini. Menurutnya, kesiapan pelaksanaan ujian nasional
2014 belum maksimal. “Janji Pak Nuh (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) akan
kami pertanyakan soal jaminan pelaksanaan UNAS berjalan lancar. Ternyata masih
ada masalah di sana-sini,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan,
Abdullah Djabar, menyalahkan Dinas Pendidikan Kota Makassar yang tidak beres dalam
mendistribusikan naskah soal. Naskah ujian, menurut Djabar, sudah diserahkan jauh
hari sebelum pelaksanaan. Sebelum pendistribusian juga telah dilakukan
penyortiran ulang untuk setiap kardus naskah. “Naskah sudah diterima sejak 6
April lalu. Mereka juga sudah menghitung ulang. Jadi, ini kesalahan mereka,”
katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhmud B M,
membenarkan ihwal tertukarnya naskah karena kedua sekolah itu memiliki nama yang
sama. Namun pihak Dinas sudah mengambil kembali naskah tersebut. “Ya, namanya
manusia ada kesalahan teknis, namun bisa ditangani. Ini bukan unsur
kesengajaan. Ujian berlangsung aman di Makassar”.
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul
Yasin Limpo, juga mengevaluasi kejadian kekurangan naskah tersebut. Namun
Syahrul menilai secara umum ujian berlangsung lancar dan aman. Dia meminta
kepala satuan kerja perangkat daerah segera memberikan laporan. (Tim) majalah fakta online
No comments:
Post a Comment