DEMI menjaga ukhuwah
islamiyah sekaligus meningkatkan iman kepada Sang Pencipta, Pemkab Mojokerto menyelenggarakan
acara dzikir bersama bertempat di halaman makam Syech Jumadil Kubro (Troloya)
Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kamis malam (10/4).
Acara tersebut dihadiri kurang lebih 2.000
jama’ah dzikir dari berbagai lapisan, termasuk di antaranya Ibu Wakil Bupati,
Sekretaris Daerah, Asisten, SKPD, Camat, dan segenap masyarakat. Hubungan yang
terajut antar manusia (hablumminannas) memang sarat dengan hal-hal yang
bersifat merugikan bagi yang lain. Sedangkan hubungan manusia dengan Allah Swt
(hablumminallah) begitu indah apabila dilaksanakan dengan tulus dan ikhlas.
Jiwa akan tenteram dan damai apabila kita tidak menelantarkan kalimat-kalimat
dzikir.
Mengawali sambutannya, Bupati Mojokerto, H
Mustofa Kamal Pasa SE, menyampaikan, sesungguhnya kegiatan semacam ini adalah sebagai
alat pembersih diri dari segala rasa salah. Apalagi dengan dzikir bareng seperti
ini akan menambah keharmonisan kita baik di mata sesama ataupun di mata Allah Swt.
Dan tentunya kita patut bersyukur bahwa hadirnya beberapa ulama di acara seperti
ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang agama. Karena agama merupakan
ageman hidup yang harus dilaksanakan perintahnya dan dijauhi larangannya. Semoga
agenda kegiatan dzikir taubatan nasukha yang digelar Pemkab Mojokerto dua bulan
sekali ini akan menjadikan kita semakin mawas diri dalam segala tindakan, utamanya
dalam pekerjaan kita.
Dzikir dipimpin oleh K H Mahfud dari Dawar Blandong,
yang selanjutnya digelar maudhotulhasanah yang disampaikan oleh K H Muslikhuddin
Abbas. Dalam fatwanya dikatakan,“Ketahuilah, sebetulnya dzikir dapat menerangkan
dan menenangkan hati. Di saat kita diselimuti dengan persoalan-persoalan,
apakah itu masalah keluarga, pekerjaan ataupun yang lain, maka obat yang paling
mujarab untuk menjaga kestabilan pikiran adalah dengan berdzikir, mohon ampun
kepada Allah Swt agar segala yang kita jalani akan selalu diberi kemudahan-kemudahan.
Sekecil apa pun dosa kita, kalau terus-terusan akan menjadi besar. Jangan sepelekan
hal-ahal yang kecil, dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi besar. Nah di
sinilah peran dzikir bagi kita untuk mensterilkan jiwa dan hati”. (F.325) majalah fakta online
No comments:
Post a Comment