MAGETAN
Kebakaran
Hutan Lawu Kian Meluas
KOBARAN api yang membakar hutan
di kawasan jalur pendakian Gunung Lawu masih sulit dijinakkan. Ratusan petugas
dibuat kewalahan. Lahan yang terbakar semakin meluas lantaran angin bertiup
kencang hingga menjilat semak-belukar.
Informasi petugas gabungan dari Perhutani,
TNI dan masyarakat saat ditemui Haryana dari FAKTA di pintu pendakian Cemoro
Sewu, bahwa api sudah masuk Pos II jalur pendakian. Sementara asap meluas
hingga mencapai pos I. Kondisi itu memaksa tim evakuasi sempat turun menunggu
situasi memungkinkan. Sedianya mereka hendak mengevakuasi sekitar 50 pendaki
yang masih tertahan di puncak dan Pos V. Lebih dari 100 petugas gabungan dari
Polri, TNI, Basarnas, BPBD Magetan dan relawan langsung dikerahkan ke sekitar
jalur pendakian Gunung Lawu pasca insiden kebakaran hutan yang menewaskan tujuh
pendaki. Mereka berupaya mengevakuasi para pendaki sekaligus melakukan
penyisiran di sekitar jalur pendakian.
“Sampai sekarang belum ada korban lain ditemukan,”
ujar Kapolres Magetan, AKBP Johanson Ronald Simanora, Senin (19/10).
Bersamaan dengan langkah evakuasi
dan penyisiran, puluhan petugas gabungan lainnya fokus melakukan upaya
pemadaman. “Luas lahan yang terbakar belum bisa diprediksi karena api belum
padam,” kata Administratur Perhutani KPH Lawu, D S Nanang Sugiharto.
Nanang menjelaskan, upaya pemadaman dilakukan
dengan dua cara yang dapat dijangkau. Metode lainnya adalah membuat ilaran
untuk melokalisasi api yang membakar semak-belukar.
Ia menduga sumber api berasal dari
api unggun yang dibuat pendaki di luar lokasi yang telah ditentukan. Api yang
belum sepenuhnya padam tertiup angin dan menyambar semak dan ranting kering
sebelum akhirnya melahap petak 73 KPH Lawu DS. “Kami sudah tidak kurang-kurang
memberikan himbauan agar tidak sembarangan membuat api unggun,” tegasnya.
Sebenarnya, lanjutnya, pos pendakian
Cemoro Sewu, Magetan, sudah ditutup sejak Jumat (16/10 ). Diduga para pendaki berangkat
melalui Cemoro Kandang di wilayah Karanganyar dan turun melalui Cemoro Sewu. “Kami
berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Komandan Korem 081/Dhirotsahajaya,
Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi, menuturkan, sebanyak 100 personel Kodim
Magetan ditugaskan memback up pemadaman sekaligus mengevakuasi pendaki yang
terjebak di puncak Lawu. “Mereka bertugas tanpa batas waktu. Pokoknya, sampai
api benar-benar padam, dan tidak ada pendaki yang terjebak di sana,” ungkapnya.
Luka bakar serang
jaringan syaraf dan otak. Pasien bernama Eko Nurhadi, 45, warga Dusun Punthuk,
Mbrangol, Karangjati, Ngawi, itu sebelumnya rujukan dari RSUD dr Sayidiman
Magetan. Tim medis RSUD dr Soedono Madiun tak mau ambil resiko karena kondisinya
sudah sangat memprihatinkan. “Fasilitas perawatan luka bakar di sini belum
lengkap,” kata Sjaiful Anwar, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Soedono
Madiun, Senin (19/10), sehingga langsung dirujuk langsung ke RSU Dr Soetomo
Surabaya. (F.976) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment