Saturday, February 13, 2016

UNTAIAN PERISTIWA

MAGETAN
Kebakaran Hutan Lawu Kian Meluas

KOBARAN api yang membakar hutan di kawasan jalur pendakian Gunung Lawu masih sulit dijinakkan. Ratusan petugas dibuat kewalahan. Lahan yang terbakar semakin meluas lantaran angin bertiup kencang hingga menjilat semak-belukar.
            Informasi petugas gabungan dari Perhutani, TNI dan masyarakat saat ditemui Haryana dari FAKTA di pintu pendakian Cemoro Sewu, bahwa api sudah masuk Pos II jalur pendakian. Sementara asap meluas hingga mencapai pos I. Kondisi itu memaksa tim evakuasi sempat turun menunggu situasi memungkinkan. Sedianya mereka hendak mengevakuasi sekitar 50 pendaki yang masih tertahan di puncak dan Pos V. Lebih dari 100 petugas gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD Magetan dan relawan langsung dikerahkan ke sekitar jalur pendakian Gunung Lawu pasca insiden kebakaran hutan yang menewaskan tujuh pendaki. Mereka berupaya mengevakuasi para pendaki sekaligus melakukan penyisiran di sekitar jalur pendakian.
“Sampai sekarang belum ada korban lain ditemukan,” ujar Kapolres Magetan, AKBP Johanson Ronald Simanora, Senin (19/10).
            Bersamaan dengan langkah evakuasi dan penyisiran, puluhan petugas gabungan lainnya fokus melakukan upaya pemadaman. “Luas lahan yang terbakar belum bisa diprediksi karena api belum padam,” kata Administratur Perhutani KPH Lawu, D S Nanang Sugiharto.
Nanang menjelaskan, upaya pemadaman dilakukan dengan dua cara yang dapat dijangkau. Metode lainnya adalah membuat ilaran untuk melokalisasi api yang membakar semak-belukar.
            Ia menduga sumber api berasal dari api unggun yang dibuat pendaki di luar lokasi yang telah ditentukan. Api yang belum sepenuhnya padam tertiup angin dan menyambar semak dan ranting kering sebelum akhirnya melahap petak 73 KPH Lawu DS. “Kami sudah tidak kurang-kurang memberikan himbauan agar tidak sembarangan membuat api unggun,” tegasnya.
            Sebenarnya, lanjutnya, pos pendakian Cemoro Sewu, Magetan, sudah ditutup sejak Jumat (16/10 ). Diduga para pendaki berangkat melalui Cemoro Kandang di wilayah Karanganyar dan turun melalui Cemoro Sewu. “Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
            Sementara itu, Komandan Korem 081/Dhirotsahajaya, Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi, menuturkan, sebanyak 100 personel Kodim Magetan ditugaskan memback up pemadaman sekaligus mengevakuasi pendaki yang terjebak di puncak Lawu. “Mereka bertugas tanpa batas waktu. Pokoknya, sampai api benar-benar padam, dan tidak ada pendaki yang terjebak di sana,” ungkapnya.
            Luka bakar serang jaringan syaraf dan otak. Pasien bernama Eko Nurhadi, 45, warga Dusun Punthuk, Mbrangol, Karangjati, Ngawi, itu sebelumnya rujukan dari RSUD dr Sayidiman Magetan. Tim medis RSUD dr Soedono Madiun tak mau ambil resiko karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. “Fasilitas perawatan luka bakar di sini belum lengkap,” kata Sjaiful Anwar, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Soedono Madiun, Senin (19/10), sehingga langsung dirujuk langsung ke RSU Dr Soetomo Surabaya. (F.976) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment