BANGLI
Kemarau Ekstrem, Bangli Rawan Kebakaran
Ketua BPBD Bangli, I Wayan Karmawan |
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Bangli menyatakan bahwa BMKG III Denpasar memperkirakan kemarau ekstrem masih
berpotensi terjadi hingga awal Januari 2016. Dampaknya, tingkat kerawanan
kebakaran hutan dan pemukiman semakin tinggi. Terlebih selama kemarau ekstrem
melanda di Kintamani, Bangli, telah terjadi kebakaran kawasan hutan
berkali-kali, termasuk kebakaran lahan perkebunan hingga pemukiman.
Karena itu, BPBD Bangli
terus menghimbau masyarakat untuk mengurangi bahkan tidak mengadakan aktivitas
pembakaran di dalam hutan/lahan perkebunan yang kering. “BMKG telah
memperkirakan kemarau akan terjadi hingga awal bulan Januari. Oleh sebab itu,
masyarakat terus kita himbau untuk mengurangi aktivitas yang bisa menyebabkan
resiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan perkebunan,” ungkap Ketua BPBD
Bangli, I Wayan Karmawan, didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli,
I Ketut Agus Sutapa, Minggu (18/10).
Bagi warga masyakarakat
yang kebetulan penikmat rokok, kata dia, kalau lewat di sekitar hutan, utamanya
hutan sepanjang wilayah Kintamani, agar tidak membuang puntung rokoknya secara
sembarangan.
“Sementara khusus untuk mencegah
terjadinya kebakaran di jalur pemukiman, kami himbau warga untuk secara berkala
mengecek jaringan/instalasi listriknya, ketika meninggalkan rumah supaya
terlebih dahulu memastikan bahwa tidak ada sumber api yang masih menyala,
seperti kompor gas, tungku api dapur, dupa dan sebagainya,” pintanya.
Selain itu, alotnya
penempatan sejumlah unit damkar di Kintamani, Bangli, yang selama ini menjadi
sorotan banyak pihak karena daerah paling rawan terjadi kebakaran, pihak BPBD
Bangli mengaku masih melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. “Memang
kendala penempatannya lantaran belum adanya garasi, namun kita tengah berkoordinasi
supaya penempatan damkar di Kintamani bisa dipercepat,” pungkasnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment