BEGAL
BERTATO MATA DAJJAL ANAK DOKTER
RS
BHAYANGKARA MAKASSAR
ANUGERAH Reza, 19, warga
Aspol Toddopuli Blok A Jalan Toddopuli Raya, Makassar, telah dilumpuhkan. Asrama
Polisi Toddopuli ini umumnya dihuni oleh perwira polisi, termasuk keluarga
Reza. Reza bukan sembarang begal. Menurut pengakuannya, ia sudah 60 kali
melakukan begal di beberapa tempat di Kota Makassar. Salah satu yang dirampok
adalah Circle K (CK) di Jalan Pengayoman. Ia juga mengakui bapaknya adalah
seorang dokter yang bertugas di RS Bhayangkara Makassar. Reza pun menjerit saat
timah panas bersarang di kakinya. Ketika bajunya dibuka ternyata sekujur badannya
dipenuhi dengan tato. Dan yang paling jelas kelihatan adalah tato komunitas
begal yang dipimpinnya yaitu bergambar Mata Dajjal.
Selain tato Mata Dajjal, juga ada tali sepatu
sebagai lambang umum geng motor. Misalnya saja yang dikenakan oleh seorang
pemuda berinisial AC yang memiliki keahlian mencuri motor. Dalam catatan
polisi, AC tercatat memiliki reputasi buruk karena sering terlibat dalam
berbagai kasus pencurian motor di Makassar.
Dalam beraksi, kelompok ini biasanya berjumlah
belasan orang dan selalu dilengkapi dengan senjata berupa panah alias ketapel
dan senjata tajam lainnya. Tali sepatu sebagai penanda geng motor dan begal
awalnya ditemui di Komplotan MAPPAKEO. Geng tersebut dipimpin oleh ASRI KATOMPO.
Dia memiliki keahlian mencuri sepeda motor. Geng Mappakeo memiliki akun
twiter@Pappakeoe-Geng dan blog, ada juga akun Facebook-nya.
Kembali pada Reza. Ia memang sudah menjadi
target operasi pihak berwajib. Dalam catatan polisi, Reza sudah pernah
ditangkap dan dipenjara. Saat polisi hendak melakukan pengembangan dengan
mengirim Reza ke tempat biasanya mereka kumpul, Reza berusaha kabur sehingga
polisi terpaksa menembak pergelangan kakinya. Ia sempat dirawat di RS
Bhayangkara, tempat bapaknya bekerja. Polrestabes Makassar kini serius
membongkar komplotan Mata Dajjal. Keterangan Reza sangat berarti untuk
mengungkap peneror warga Kota Makassar selama ini.
Andi
Husnaeni menjelaskan bahwa pelaku akan diperiksa dan diproses sesuai dengan
hukum. “Kami tetap akan memprosesnya dan kami juga tidak peduli dia anak siapa
karena perbuatannya yang sudah sangat meresahkan masyarakat Kota Makassar selama
ini”. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment