Friday, April 25, 2014

LINTAS ACEH : MENSOS SERAHKAN BANTUAN RP 2,95 M DI ACEH UTARA

Kedatangan Mensos RI dan rombongan di Aceh Utara
disambut masyarakat dengan penuh kehormatan

KEAMANAN dan kenyamanan harus dijaga dengan baik, sama dengan menjaga kerukunan berkeluarga, kerukunan bertetangga, agar selalu nyaman dan tidak menimbulkan konflik maupun kekacauan. Hal itu dikatakan Menteri Sosial RI, DR Salim Sagaf Aljufri MA, ketika memberi sambutan dalam kunjungannya ke Aceh Utara, untuk menyerahkan bantuan kepada 200-an rumah tidak layak huni dan 40 kelompok usaha bersama di Aceh Utara, serta peletakan batu pertama RT-LH di Gampong Ceubrek Baroh, Kecamatan Syamtalira Aron, Rabu sore (5/3).
Kegiatan tersebut dinamakan Program Bedah Kampung sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya melalui Kementerian Sosial. Saat itu Mensos menyerahkan bantuan Rp 2,950 miliar yang rinciannya untuk merehab 200-an Rumah Tidak Layak Huni Rp 2 milyar, untuk 40 Kelompok Usaha Bersama Rp 800 juta dan untuk Sarana Lingkungan Rp 150 juta. Bantuan yang diserahkan itu diterima langsung oleh para penerima manfaat dengan didampingi Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, dan Camat Syamtalira Aron, Hanif Zaputra.
“Masyarakat penerima bantuan tentunya tahu kalau kegiatan Bedah Kampung ini tidak semudah yang dibayangkan orang banyak atau tidak seperti membalik telapak tangan langsung jadi, tetapi perlu proses, kegiatannya dilakukan secara bertahap. Untuk Kelompok Usaha Bersama kita berdayakan dengan modal usaha yang sederhana. Sedangkan Kelompok-Kelompok Miskin yang masih belum beruntung, atas dasar skala nasional, sebanyak 3.400.000 unit rumah yang tidak layak huni pada tahun 2014 ini dibantu untuk direhab rumahnya,” ungkap Mensos.
Mensos pun mengaku optimis masalah kemiskinan di Aceh bisa ditangani dengan baik. Saat Mensos beserta rombongan tiba di Gampong Ceurek Baroh disambut masyarakat dan para pejabat serta ulama. Tak ketinggalan dimeriahkan pula oleh Group Rapa I Pase “Pusaka Aceh” Tualang Tuha, sicumeh Raja Sagou Simpang Mulieng Aceh Utara. Group Tarian Ranup Lampuan “Putrou Banna” Muara Batu Aceh Utara, yang menyambut kedatangan Mensos dan rombongan dengan tarian Preh Jamei.

Mensos RI, Dr Salim Sagaf Al-Jufri MA, ketika ditepung tawar
oleh tokoh masyarakat di Aceh Utara

Mensos diberi pakaian adat Aceh berupa pemakaian “Kopyah Meukeutop” dan Rencong Aceh oleh Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib. Kemudian Mensos “dipeusijuek” (ditepung tawar) oleh ulama setempat, yaitu Tgk Abdul Gani Rasyid, Pimpinan Dayah “Bustanus Sa’adah” Glok Aron. Seusai beramah tamah dengan masyarakat dan pejabat serta ulama, Mensos melangsungkan peletakan batu pertama pembangunan Rehab Rumah Tidak Layak Huni di Gampong Ceubrek. Hari sebelumnya, Selasa (4/3), Mensos dan rombongan berkunjung ke Kabupaten Bireuen untuk melakukan kegiatan yang sama, Program Bedah Kampung.
“Dengan kebersamaan kita pada hari ini izinkanlah kami menyampaikan sekilas bahwa Kabupaten Aceh Utara meliputi 27 kecamatan dan 287 gampong. Program Bedah Kampung ini merupakan solusi memotong mata rantai kemiskinan menuju Indonsia sejahtera. Pada hakekatnya Bedah Kampung yang dicetuskan Bapak Mensos RI sangat selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan permasalahan sosial masyararakat,” kata Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, melalui sambutannya.
Bedah kampung yang digagas Kementerian Sosial RI ini merupakan model pengembangan pemberdayaan fakir miskin melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH), yang pada kesempatan itu digelar di Aceh Utara, oleh Bupati dinilai cukup strategis dan tepat sekali sasarannya. Bupati yakin kalau Bedah Kampung yang dilaksanakan tersebut akan dapat menurunkan angka kemiskinan masyarakat setempat dan akan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial mereka, di samping juga akan berpengaruh pada semangat bekerja para penerima manfaat.
Berdasarkan data PPLS oleh BPS menujukkan bahwa jumlah penyandang masalah sosial di Aceh Utara semakin meningkat. Hal tersebut terutama sekali disebabkan oleh terjadinya konflik Aceh yang berkepanjangan, ditambah pula dengan terjadinya tsunami beberapa waktu lalu. Sedangkan penanganan masalah kesejahteraan sosial di Aceh Utara masih sangat jauh dari yang diharapkan, akibat minim dan terbatasnya anggaran APBK Aceh Utara yang tersedia. Justru itu Bupati Aceh Utara meminta dukungan dan bantuan Mensos RI dalam masalah PMKS (Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di Aceh Utara.

Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, saat memberikan sambutan
pada penyambutan Mensos RI di Ceubrek Baroh

Bersamaan dengan kegiatan Bedah Kampung tersebut Pemkab Aceh Utara telah pula mengusulkan beberapa program kegiatan bidang kesejahteraan social kepada Mensos RI antara lain berupa program pemberdayaan sosial melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) dan Sarana Lingkungan (Sarling) sebanyak 400 unit. Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Pedesaan sebanyak 52 KUBE (520 KK). Program Pembangunan Keserasian Sosial (KS) berbasis masyarakat. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana. Program Pembangunan Rehab Rumah Tidak Layak Huni bagi penyandang penyakit kusta sebanyak 150 unit. Program Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial bagi penyandang cacat. Program Pembangunan Rumah Singgah Tempat Pelayanan Penyandang Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebanyak 1 unit.

Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, terutama dari Mensos ini, diharapkan permasalahan sosial di Kabupaten Aceh Utara akan lebih cepat tertanggulangi secara baik dan layak, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berbudaya, sejahtera, mandiri dan Islami, (BERSEMI). Program Bupati Aceh Utara tersebut merupakan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang tertuang dalam pidato sambutan Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, pada acara penyambutan Mensos RI dan rombongan di Ceubrek Baroh, Rabu (5/3). (F.434)R.26

No comments:

Post a Comment