MENDEKATI pelaksanaan Pemilu 2014, di antaranya
pemilihan Calon Legislatif pada 9 April 2014 dan Pilpres pada Juli 2014, kesiapsiagaan
Polri dalam pengamanan pemilu semakin dimantapkan. Seperti gelar Latihan Pra
Operasi Mantap Brata Agung Polda Bali yang ditutup berbarengan acara simulasi
pengamanan Pemilu 2014 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, pada Jum'at
(7/3).
Menurut
Kapolda Bali, Irjen Pol Drs Benny Mokalu SH, gelar simulasi itu merupakan
bentuk latihan dalam meningkatkan dan mensinergitaskan kemampuan anggota. Melatih
prosedur, koordinasi dan kerja sama antarsatuan fungsi guna mempersiapkan tugas
pengamanan pada pemilu tahun ini. “Yang paling terpenting, anggota harus tahu
tugas sesuai prosedurnya. Utamakan tindakan preventif,” ujar Kapolda Benny
Mokalu, kepada wartawan.
Pada
simulasi itu, digambarkan Kantor KPU Bali dengan beberapa anggota peraganya
tengah melakukan penghitungan suara. Dijaga ketat personil polisi guna
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, di antaranya keamanan yang dapat
menggangu kegiatan KPU. Pengamanan polisi juga diterapkan mulai masa kampanye
terbuka, pengawalan logistik pemilu, memasuki masa tenang hingga penghitungan
suara seperti tergambar pada gelar simulasi itu.
Siaga
menjaga keamanan Bali dalam Pemilu 2014 tidak hanya diterapkan Polda Bali
terhadap jajarannya. Siaga keamanan juga diterapkan terhadap tenaga kesatuan
pengamanan (satpam) di beberapa perusahaan. Salah satunya seperti digelar di PT
Indonesia Power UBPOH (Unit Bisnis Pembangkitan dan Operasi Pemeliharaan) Bali,
oleh internal satpam kantor setempat, pada Jum’at (28/2).
Sedikitnya
terdapat 80 orang tenaga satpam PT Indonesia Power UBPOH Bali terlibat dalam
gelar pelatihan Pengamanan Pemilu dan Pengamanan Terpadu. Kegiatannya berupa pengarahan
yang dikemas dalam dialog bersama narasumber dari Polda Bali, AKBP I GD Artha,
Kabag Ops Poda Bali. “Inti dalam acara tersebut, pengarahan terhadap satpam
kami supaya turut menjaga keamanan pemilu di internal dan lingkungan sekitar kantor.
Serta menghimbau supaya satpam bersikap independen, tidak terlibat langsung
dalam kampanye,” jelas IGAN Subawa Putra, General Manager PT Indonesia Power
UBPOH Bali, didampingi I Made Sumanta, SP Keamanan, serta I Made Sukarma, Humas
kantor setempat.
Sigap
menjaga keamanan Bali juga ditunjukkan Polda Bali, salah satunya dalam
pengungkapan kasus spanduk jempol darah bertuliskan "Penggal Kepala Mangku
P" yang diduga dibuat aktivis salah satu LSM di Bali. Pada kasus itu Polda
Bali berhasil mengamankan Wayan Tirtayasa, tersangka kasus spanduk bernada
provokatif yang sempat diwarnai insiden pemukulan terhadap wartawan salah satu
surat kabar harian lokal. Ketua DPD IPJI Bali, Vidi SM Simanjuntak, pun
menyayangkan terjadinya tindak kekerasan terhadap jurnalis padahal penyelesaian
lantaran pemberitaan media dapat ditempuh melalui jalur seperti diatur
Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hariadi, saat
jumpa pers di Mapolda Bali, pada Senin (3/3) menjelaskan bahwa pengungkapan
kasus bernada ancaman itu berawal dari laporan yang dilakukan Gubernur Bali, Mangku
Pastika. Ia melaporkan terkait kasus spanduk itu yang dianggap mengancam
keselamatannya. Dari hasil pemeriksaan, kata Hariadi, ditetapkan satu orang
tersangka yakni Tirtayasa. Karena dianggap telah memenuhi unsur pasal 336 KUHP
yakni pengancaman. (F.915)R.26 Simulasi pengamanan Pemilu 2014 |
No comments:
Post a Comment