BENTANGAN spanduk anti-calo
bahkan dilengkapi kamera CCTV untuk menghindari adanya praktek-praktek calo yang
tidak diinginkan sehingga terciptanya kenyamanan bersama antara penguji kir dan
petugas, ternyata tidak cukup menyelesaikan persoalan percaloan yang terjadi di
pusat pengujian kendaraan Margomulyo
Tandes, Surabaya. Karena tindakan yang dilakukan tersebut ternyata hanya bualan
semata, karena praktek percaloan masih berjalan dan kerap terjadi, seolah hal
itu dilakukan untuk menutupi praktek percaloan yang sengaja diorganisir. Bahkan,
adanya 'Kepala Uji Kir Bayangan' di
sekitar tempat pengujian kendaraan bermotor milik Pemkot Surabaya tersebut
ditengarai menjadi faktor penyebab utamanya.
Nur Sholihin (40), pengguna layanan
Dishub Surabaya di Uji Kir Margomulyo Tandes, mengatakan, meski sudah
dibentangkan spanduk besar bertuliskan anti calo di Uji Kir Margomulyo,
ternyata prakteknya tidak berkurang sama sekali. Penertiban calo yang
digadang-gadang akan bisa menyelesaikan persoalan pungli di Uji Kir
Margomulyo itu ternyata tak terbukti. Menurut
dia, keberadaan calo dan makelar yang mangkal bahkan terkoordinir dan punya
posko di samping kanan gedung Uji Kir Margomulyo justru kini semakin menjamur. "Meski
calo liar ditertibkan, tapi kalau koordinator calonya dibiarkan ya sama saja.
Praktek punglinya nggak berubah," ujarnya saat diwawancara FAKTA, Senin
(24/3).
Sholihin yang sedang mengurus buku kir
kendaraanya ini berpendapat, penertiban
calo yang telah dilakukan Dishub Kota Surabaya beberapa bulan silam, harus
dibarengi dengan penangkapan koordinator calonya. "Kepala Dinas Perhubungan
Surabaya dan pengambil keputusan di Uji Kir Margomulyo harus bertanggung jawab.
Kenapa koordinator calonya dibiarkan berkeliaran ? Ini pembohogan public !"
katanya.
Dikonfirmasi melalui selularnya,
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Edy, enggan menjawab. Sementara menurut
petugas pengujian Dishub Tandes yang namanya enggan dipublikasikan, pihak
Dishub telah berusaha menertibkan praktek percaloan atau pungli yang ada di Uji
Kir Margomulyo. Dia menilai, tudingan adanya koordinator calo tersebut hanya
rumor yang sengaja dihembuskan para sopir truk yang kerap bandel dan tidak mentaati
peraturan laik jalan bagi armada yang diurusnya. "Sudah kita lakukan
sterilisasi dari percaloan, itu hanya rumor dari para sopir truk yang
bandel," katanya. Meskipun dia tak menampik saat ditanya adanya kepala uji
kir bayangan yang sengaja dibentuk oleh Kepala Dinas Perhubungan Surabaya. “Iya
Mas memang ada, sebetulnya saya gak enak mengatakannya, tapi tolong nama saya
jangan disebutkan ya,” jelasnya.
Dari pengamatan FAKTA di lapangan,
arus lalu lintas pungli di Uji Kir Margomulyo masih tampak terjadi. Di gedung
samping kanan area Uji Kir Margomulyo, banyak terlihat sopir truk dan bus umum
yang keluar-masuk dari ruangan kecil yang sengaja disewa tersebut. Kondisi ini
disebabkan akibat kelengkapan laik jalan bagi armada kendaraan yang diurusnya gagal
dan ditolak untuk mendapatkan rekomendasi lulus uji. Parahnya kondisi tersebut
diakibatkan adanya main mata antara petugas Uji Kir Margomulyo yang sengaja mencari-cari kesalahan agar
armada kendaraan yang diurus uji petiknya tidak diluluskan, sehingga para sopir
terpaksa minta bantuan kepada calo dengan menyerahkan uang tambahan yang nantinya
bisa diluluskan. (F.568)R.26
Gedung Uji Kir Margomulyo Surabaya |
No comments:
Post a Comment