Wednesday, April 16, 2014

SURABAYA RAYA : PANWASLU KOTA SURABAYA “SERBU” POLDA JATIM

SUHU politik jelang pemilu legislatif 2014 kian memanas, hal ini terkait dengan sejumlah teror yang diterima petugas Panwaslu Kabupaten Sumenep, Jatim. Akibatnya, sebagai rasa solidaritas, ratusan anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya menyerbu gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Jatim, Senin (24/3).
Sambil membawa poster kecaman dan tuntutan seperti,"Kami Siap Mati Demi Suksesnya Pemilu," "Bapak Kapolda Berantas Premanisme Terhadap Penyelenggara Pemilu," "Tolak Premanisme Sekarang Juga," dan poster-poster kecaman yang lain. Ratusan pengawas pemilu tersebut meminta kepada polisi agar memberikan perlindungan hukum dan jaminan keselamatan dalam  menjalankan tugasnya sebagai pengawas pemilu.
Aksi itu dilakukan pasca adanya peristiwa pemukulan, teror dan ancaman terhadap anggota PPL setempat yang dilakukan oleh salah seorang tim sukses caleg incumbent di Desa Paliat, Kecamatan Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, beberapa hari lalu.
Wahyu Hariadi, Ketua Panwaslu Kota Surabaya, mengatakan, tindakan penganiayaan itu harus diusut polisi, sebab tindakan brutal tersebut dapat berdampak kepada keselamatan petugas panwaslu dalam mengawal pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini. "Polda harus menjaga keamanan dan keselamatan kami. Tindakan premanisme itu harus diusut tuntas," katanya di sela-sela aksinya.
Sedangkan menurut Ketua Divisi Penegakan dan Advokasi Bawaslu Jawa Timur, Sri Sugeng Pujiatmiko, yang turut hadir dalam aksi solidaritas tersebut, panwas adalah alat kelengkapan negara yang sudah diatur dalam undang-undang untuk mengawal proses pemilu. "Karena itu polisi sebagai pihak keamanan, wajib menjamin keselamatan petugas panwas. Ini sudah diatur dalam Undang-Undang No.15 Tahun 2011, serta Undang-Undang No.8 Tahun 2012," tegas Sri Sugeng.

Sementara Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes Pol Bambang Priambada, kepada sejumlah perwakilan Panwas Surabaya, berjanji akan mengusut kasus penganiayaan di Sumenep tersebut hingga tuntas. Selain itu, pihaknya juga berjanji untuk menindaklanjuti dan merespon cepat laporan dari anggota panwas yang mendapat ancaman keamanan bahkan teror. "Anggota panwas yang mendapat ancaman dan teror diharapkan segera melapor ke polisi. Supaya bisa cepat direspon dan ditangani," katanya. (F.568)R.26
Anggota Panwaslu Kota Surabaya saat demo di Mapolda Jatim

No comments:

Post a Comment