PROSES pengadaan busway patut dipertanyakan.
Pasalnya, baru dua hari beroperasi model transportasi masal ini sudah mogok di
jalan sehingga diragukan kwalitasnya. Biasanya kalau kendaraan bergerak sering
rusak, ada kemungkinan bukan asli alias asli tapi palsu. Sehingga masyarakt Makassar
mengatakan bahwa mobil tersebut adalah mobil mitasi. Bagaimana tidak, baru dua
hari diuji coba sudah sering mogok di jalan.
Salah satu busway atau bus rapid trans BRT yang mogok
tersebut adalah yang melayani rute di depan Mall Panakukang Jalan Boulevard
hingga Mall GTC di Jalan Metro Tanjung Bunga. Busway itu dikemudikan oleh Idris
bernomor polisi DD 7600 AC. Busway ini mengalami gangguan pada tali pambel yang
putus sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanannya dan penumpangnya pun
keluar menunggu angkutan kota lainnya, seperti taxi dan mikrolet alias “pete-pete”.
Ibu Ririn, salah seorang penumpang busway tersebut
mengatakan kepada FAKTA bahwa pemerintah akal-akalan dalam membeli kendaraan
angkutan massal ini. “Masa’
pemerintah tidak tahu mana mobil yang benar-benar baik dan yang mitasi ? Kalau
mobil itu baik dan masih baru pasti tidak mogok ! Mobil angkot alias pete-pete yang
sudah puluhan tahun beroperasi saja sangat jarang ditemukan mogok di jalan. Ini
mobil baru diuji coba sudah mogok,” ujarnya penuh kecewa.
FAKTA sengaja mengikuti rute busway yang pertama diuji
coba pada hari kedua untuk membuktikan kenyamanannya. Namun belum jauh
tiba-tiba busway yang baru diresmikan penggunaannya pada Selasa (11/3) itu
mogok sehingga membuat para penumpangnya sangat kecawa. “Baru dioperasikan masa’ mogok,” ujar Fatma, salah satu
penumpang busway.
(12/3) pengoperasian busway di Kota Makassar memasuki
hari kedua, namun belum ada tanda-tanda bahwa moda transportasi baru pengganti
Bus Damri ini diminati atau bahkan diburu oleh warga untuk dinaiki. Padahal
saat ini masih gratis karena tahap sosialisasi. Buktinya, salah satu armada
yang dinaiki oleh FAKTA selama 6 jam, hanya tujuh orang penumpang umum yang
naik, selebihnya diisi oleh awak busway dan wartawan. Pada pengoperasian hari
kedua armada busway mengambil rute jalur perjalanan yang dimulai dari arah
Makassar bagian timur di depan Mall Panakukang menuju Makassar bagian barat
hingga ke Mall GTC Jalan Metro Tanjung Bunga. Busway start di halte Mall
Panakukang lalu melewati jalur Jalan AP Pettarani - Urip Sumoharjo -
Bawakaraeng Jenderal Sudirman - Ratulangi – Kakatua – Gagak – Rajawali –
Jalan Metro Tanjung Bunga, kemudian transit di Mall Trans Studio dan lanjut
hingga mall GTC.
Sebaliknya, jika masyarakat yang berdomisili di
wilayah Makassar bagian barat bisa menunggu dan naik di halte yang terletak di
Mall GTC Jalan Penghibur dan Jalan Ahmad Yani. Fasilitas busway itu memang sangat
bagus dan cukup nyaman, ada televise, radio dan full AC. “Hanya saja belum
banyak warga yang mau naik busway ini,” ujar Endang, salah seorang penumpang
yang naik di halte Jalan Penghibur.
Sementara itu penumpang lainnya yang naik di Jalan Penghibur,
Ibu Meli, mengaku bahwa di atas busway ini ada keakraban antar penumpang.
“Kita saling menyapa di atas,” katanya.
Dari sejumlah
halte busway yang ada di Kota Makassar, halte yang berada di Mall GTC yang
cukup lengkap sehingga calon penumpang tidak merasa jenuh. “Ini baru tahap
sosialisasi dan pemerintah masih menggratiskan, tapi kami belum tahu sampai
kapan pemerintah menggratiskan busway ini,” ujar Dg Maming, salah seorang sopir
busway. (Tim)R.26
No comments:
Post a Comment