UNIVERSITAS Negeri Surabaya (Unesa) yang
sebelumnya disebut Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP), tidak hanya
mencetak sarjana-sarjana di bidang Ilmu Pendidikan Keguruan saja. Unesa juga
membuka program baru di bidang hukum. Persisnya, pada tahun 2010 program
tersebut dibuka dan pada tahun 2014 ini mewisuda para mahasiswanya bergelar
Sarjana Hukum yang perdana.
Wisuda
pertama kali tersebut sebanyak 12 orang
dari 67 mahasiswa. Salah satu
wisudawati terbaik diraih oleh Nurul Karimah SH, warga Perumahan Kemiri Indah
Sidoarjo. Puteri H Zainuddin SH MH, advokat senior yang menjabat Sekretaris
Peradi Sidoarjo, itu memperoleh predikat “Cumlaude”. Mendengar puterinya
dinyatakan Cumlaude oleh Prof Dr Moechlis SH MHum, Rektor Unesa, terlihat H Zainuddin
dan isterinya meneteskan air mata tanda haru dan bahagia. “Syukur Alhamdulillah
saya panjatkan ke hadirat Allah Swt,” ungkapnya singkat di tengah acara Wisuda Unesa ke-79 yang
diikuti wisudawan/wati berjumlah ratusan orang.
Rinciannya,
8 mahasiswa S3 bergelar Doktor, 216 mahasiswa S2 bergelar Magister dan 1.354
mahasiswa S1 bergelar Sarjana dari berbagai disiplin ilmu dan 12 mahasiswa S1 bergelar
Sarjana Hukum. Acara wisuda di Aula
Utama Unesa yang berlokasi di Lidah Wetan, Surabaya, pada 8-9 Maret 2014
tersebut berlangsung sederhana namun hidmat.
Prof
Dr Moechlis SH MHum dalam sambutannya sempat berpesan pada wisudawan/wati bahwa
bagi mahasiswa/siswi yang bergelar Sarjana Hukum bisa memilih profesi menjadi
hakim, jaksa, advokat/pengacara ataupun pekerjaan lainnya dengan tetap membawa
nama baik Unesa. “Kalian jangan sampai mencoreng Unesa. Kalau sudah menjadi
orang besar dan atau pejabat juga jangan sampai lupa Unesa,” tuturnya sambil
menambahkan bahwa hingga saat ini nama Unesa tetap solid sehingga harus dijaga
keberadaannya. Demikian pula pesannya kepada mahasiswa/siswi yang bergelar SPd
dan lainnya.
Nurul
Karimah SH yang kelihatan sumringah mengatakan bahwa ia ingin mengikuti jejak
ayahnya yang menjadi advokat. Akan
tetapi tidak ada salahnya bila mahasiwi yang berpredikat lulus Cumlaude ini
melirik menjadi jaksa maupun hakim. Itu sesuai dengan pesan sang ayah, H
Zainuddin SH MH, bahwa silakan saja menjadi advokat, jaksa maupun hakim,
tetapi yang sholeh/sholehah. Bagaimana
advokat, jaksa dan hakim yang sholeh/sholehah itu? “Wah, panjang itu ceritanya,” kata Nurul yang
enggan menjelaskannya.
Yang
jelas, ia ingin menjadi salah satu penegak hukum yang bisa memberikan
sumbangsih dalam penegakan hukum, yang semakin lama nampak semakin amburadul.
“Amburadulnya penegakan hukum saat ini bukan lagi karena sistemnya tetapi
pemahaman para penegak hukum hanya sebatas formal. Seharusnya secara komprehensif
juga,” tegas Nurul yang berterus terang bahwa selama ini, sambil menunggu wisuda,
ia sudah magang pada Advokat Zainuddin & Partners yang notabene ayahnya sendiri. (Tim)R.26
Suasana
wisuda di Unesa pada 8-9 Maret 2014 dan Nurul Karimah SH yang lulus Cumlaude
bersama orangtuanya
-
|
No comments:
Post a Comment