Wednesday, April 16, 2014

SURABAYA RAYA : MENENGOK WISUDA SARJANA HUKUM PERDANA DI UNESA

UNIVERSITAS Negeri Surabaya (Unesa) yang sebelumnya disebut Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP), tidak hanya mencetak sarjana-sarjana di bidang Ilmu Pendidikan Keguruan saja. Unesa juga membuka program baru di bidang hukum. Persisnya, pada tahun 2010 program tersebut dibuka dan pada tahun 2014 ini mewisuda para mahasiswanya bergelar Sarjana Hukum yang perdana.
Wisuda pertama kali tersebut sebanyak 12 orang  dari 67 mahasiswa.  Salah satu wisudawati terbaik diraih oleh Nurul Karimah SH, warga Perumahan Kemiri Indah Sidoarjo. Puteri H Zainuddin SH MH, advokat senior yang menjabat Sekretaris Peradi Sidoarjo, itu memperoleh predikat “Cumlaude”. Mendengar puterinya dinyatakan Cumlaude oleh Prof Dr Moechlis SH MHum, Rektor Unesa, terlihat H Zainuddin dan isterinya meneteskan air mata tanda haru dan bahagia. “Syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah Swt,” ungkapnya singkat  di tengah acara Wisuda Unesa ke-79 yang diikuti wisudawan/wati berjumlah ratusan orang.
Rinciannya, 8 mahasiswa S3 bergelar Doktor, 216 mahasiswa S2 bergelar Magister dan 1.354 mahasiswa S1 bergelar Sarjana dari berbagai disiplin ilmu dan 12 mahasiswa S1 bergelar Sarjana Hukum.  Acara wisuda di Aula Utama Unesa yang berlokasi di Lidah Wetan, Surabaya, pada 8-9 Maret 2014 tersebut berlangsung sederhana namun hidmat.
Prof Dr Moechlis SH MHum dalam sambutannya sempat berpesan pada wisudawan/wati bahwa bagi mahasiswa/siswi yang bergelar Sarjana Hukum bisa memilih profesi menjadi hakim, jaksa, advokat/pengacara ataupun pekerjaan lainnya dengan tetap membawa nama baik Unesa. “Kalian jangan sampai mencoreng Unesa. Kalau sudah menjadi orang besar dan atau pejabat juga jangan sampai lupa Unesa,” tuturnya sambil menambahkan bahwa hingga saat ini nama Unesa tetap solid sehingga harus dijaga keberadaannya. Demikian pula pesannya kepada mahasiswa/siswi yang bergelar SPd dan lainnya.
Nurul Karimah SH yang kelihatan sumringah mengatakan bahwa ia ingin mengikuti jejak ayahnya yang menjadi advokat.  Akan tetapi tidak ada salahnya bila mahasiwi yang berpredikat lulus Cumlaude ini melirik menjadi jaksa maupun hakim. Itu sesuai dengan pesan sang ayah, H Zainuddin SH MH, bahwa silakan saja menjadi advokat, jaksa maupun hakim, tetapi  yang sholeh/sholehah. Bagaimana advokat, jaksa dan hakim yang sholeh/sholehah itu?  “Wah, panjang itu ceritanya,” kata Nurul yang enggan menjelaskannya.

Yang jelas, ia ingin menjadi salah satu penegak hukum yang bisa memberikan sumbangsih dalam penegakan hukum, yang semakin lama nampak semakin amburadul. “Amburadulnya penegakan hukum saat ini bukan lagi karena sistemnya tetapi pemahaman para penegak hukum hanya sebatas formal. Seharusnya secara komprehensif juga,” tegas Nurul yang berterus terang bahwa selama ini, sambil menunggu wisuda, ia sudah magang pada Advokat Zainuddin & Partners yang notabene ayahnya sendiri. (Tim)R.26
Suasana wisuda di Unesa pada 8-9 Maret 2014 dan Nurul Karimah SH yang lulus Cumlaude bersama orangtuanya
-

No comments:

Post a Comment