HAL itu terungkap melalui Rapat Koordinasi
Komisi A dan Komisi B DPRK Lhokseumawe. Rapat Koordinasi Komisi A dan Komisi B
Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe bersama dengan para peserta K2
Guru Honorer yang tidak lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014,
di ruang Sidang Dewan Selasa (18/3) Maret berlangsung sukses. Demikian kata
Iskandar SSos, Kabag Hukum dan Humas DPRK Lhokseumawe, kepada Abbas Gani dari
FAKTA di sela-sela kegiatan rapat tersebut.
Hadir
selain para guru honorer peserta K2 di jajaran Pemko Lhokseumawe yang tidak
lulus CPNS per tanggal 18 Februari 2014, juga beberapa kepala intansi dan dinas
terkait dari jajaran Pemko Lhokseumawe. Dalam rapat tersebut, Miswar, Kepala
BKPP Kota Lhokseumawe, mengatakan,”Kita menghendaki agar semua guru honorer
yang ikut tes CPNS yang lalu itu lulus. Tapi keadaanlah yang menentukan itu
semua dibarengi oleh kemampuan para peserta tes itu sendiri”.
“Sumber
dari pihak kementerian terkait menjelaskan, tenaga honorer yang terdiri dari
honorer guru K2 seluruhnya akan diangkat menjadi PNS secara bertahap. Mereka
yang punya nilai tertinggi yang direkrut lebih dulu secara bergiliran, baru kemudian
nilai-nilai yang di bawahnya direkrut. Pokoknya, semua akan dipanggil untuk jadi
PNS,” sebut Kepala BKPP Kota Lhokseumawe.
Selain
itu semua guru honorer K2 yang tidak lulus tersebut supaya melengkapi
berkas-berkas dan identitasnya untuk dikirimkan kembali kepada intansi
pemrosesan CPNS terkait guna didata ulang. “Dalam hal pengangkatan bertahap itu
pihak Kepala SKPD Lhokseumawe diminta supaya mengumpulkan berkas data mereka
masing-masing,” pinta Miswar.
Rapat
Koordinasi Komisi A dan Komisi B DPRK Lhokseumawe yang dipimpin oleh Suryadi SE
MM, Wakil Ketua Dewan, tersebut dibahas oleh pakar-pakar terkait dari DPRK
Lhokseumawe dan dari jajaran Pemko Lhokseumwe, termasuk Drs Muzakkir Sulaiman,
Asisten III Pemko Lhokseumawe. (F.434)R.26
Para pembahas dalam Rapat Koordinasi DPRK Lhokseumawe |
No comments:
Post a Comment