MENJELANG pemilihan legislatif
(pileg) di daerah pemilihan Grogol, masyarakatnya dalam suasana kondusif,
tenang seperti tenangnya pengusaha di bidang tekstil yang bergerak di
perusahaan printing/sablon yang terang-terangan membuang limbah tanpa peduli siang
maupun malam, cuaca terang maupun hujan. Seperti yang dilakukan Arto Guna
Textil dan Garuda Mas yang berlokasi di JI Raya Solo Saki di Dlopo, Gedangan,
Grogol, Sukoharjo. Air yang mengalir berasal dari dua perusahaan tersebut
menuju pemukiman warga Danyung, Kwarasan, berwarna keruh dan berbusa, baunya
pun menyengat sangat tidak sedap.
FAKTA menemui Ketua RT 02/02, Pardo,
mendapatkan pengakuan bahwa limbah yang mengalir ke wilayahnya itu sudah berlangsung
lama. Kelihatannya ada pembiaran dari institusi terkait, bahkan dari anggota
DPRD Sukoharjo. Pardo menyampaikan rasa kekecewaannya pada caleg (calon legislatif)
yang melakukan sosialisasi di wilayahnya, tidak ada satu pun program yang
ditawarkan pada masyarakat mengenai penanganan limbah di wilayahnya tersebut.
Tidak berbeda dengan komentar Ketua RT
07/06 Tanjung Anom, Kwarasan, Agus, yang ditemui FAKTA mengungkapkan bahwa
banyak caleg (caton legislatif) baik yang baru mencalonkan maupun yang sudah
jadi anggota DPRD (incumbent) kurang
responsif terhadap lingkungan karena di wilayah Agus juga tidak lepas dari
pencemaran limbah perusahaan plastik, perusahaan printing dan limbah oli dari
perusahaan otobus yang ada di wilayah Cemani. Selain pencemaran, praktek
koperasi simpan pinjam yang sangat mencekik leher masyarakat dengan bunga pinjaman
20 % hingga 30 % pun tidak pernah disampaikan kecuali janji-janji yang muluk
tapi omong kosong. (F.876)R.26
No comments:
Post a Comment