Sunday, April 20, 2014

ADVETORIAL : WAMEN PAN RB APRESIASI PROGRAM INOVATIF PEMKAB BADUNG

WAKIL Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Wamen PAN RB) Republik Indonesia, Prof Dr Eko Prasojo SIP, mengapresiasi program-program inovatif yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Badung. Beliau menyambut positif inovasi daerah Pemkab Badung yang berpedoman pada prinsip-prinsip result oriented government (pemerintah berorientasi pada hasil) dalam meningkatkan harkat dan martabat masyarakatnya.
“Kami bangga terhadap inovasi Badung. Program inovasi yang dilakukan Badung seperti Gelatik dan Tanimas menjadi wujud nyata dari keberhasilan otonomi daerah serta komitmen Bupati Badung dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Wamen PAN RB, Eko Prasojo, saat berkunjung ke Pemkab Badung, didampingi Deputi Pelayanan Publik Kemen PAN RB, Mirawati Soejono, yang mengajak serta Bupati Kulonprogo, Wabup Luwu Utara, juga rombongan delegasi kerja sama internasional yakni OECD dan delegasi GIZ, yang diterima Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung, didampingi Sekda Badung, Kompyang R Swandika, di Puspem Badung, pada Selasa (25/2).
Menurut Eko Prasojo, program Gelatik (Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik) dan Tanimas (Petani Mandiri Sejahtera) yang dicanangkan Pemkab Badung merupakan program unggulan. Tidak saja dalam rangka mengurangi sampah plastik, melainkan juga bagaimana mengubah sampah plastik menjadi energi terbarukan. Demikian pula melalui Tanimas, bagaimana kotoran hewan diolah menjadi pupuk dan produk-produk organik lainnya. “Jadi, ini merupakan wujud nyata dari aspek desentralisasi otonomi daerah yang telah kita lakukan tahun 2001. Pengembangan konten lokal termasuk konsep Tri Hita Karana yang dilakukan Kabupaten Badung ini, diharapkan dapat dijadikan inspirasi bagi daerah-daerah yang lain untuk meningkatkan pelayanan publik. Sekaligus dapat menekan praktek KKN,” jelasnya seraya memperkenalkan kepada para delegasi bahwa sosok Bupati Gde Agung merupakan salah satu alumnus Harvard University yang terus mendorong agar Bupati/Walikota di Indonesia terus menghasilkan inovasi di daerahnya.
Di bagian lain, Eko Prasojo menekankan bahwa reformasi birokrasi yang berhasil, salah satu indikatornya menghasilkan produk-produk inovasi yang membanggakan. Maka pihaknya berupaya bahwa reformasi birokrasi ini harus terus didorong untuk melahirkan budaya inovasi birokrasi yang efektif dan efesien sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan tidak mustahil Indonesia menjadi negara yang memiliki kekuatan ekonomi ke-7 terbesar di dunia.
Sementara itu Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung, memaparkan secara umum kondisi Badung dan pembangunan Puspem Badung yang menjadi pusat pelayanan publik sekaligus tempat rekreasi dan olahraga. Dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, kata Bupati Gde Agung, Badung telah melakukan program-program inovatif dengan prinsip-prinsip pemerintah yang berorientasi pada hasil.
“Saat ini Badung telah memiliki Badan Pelayanan Perijinan Terpadu. Juga telah mulai dibangun jaringan e-Gov, bahkan pajak parkir dan PHR sudah ditetapkan secara online,” ujar Gde Agung.
Ia membenarkan bahwa Badung telah meluncurkan dua program inovasi yakni Program Gelatik yang telah mampu mengoptimalkan penanganan sampah plastik, dan program Tanimas. Guna mengoptimalkan program Gelatik, Pemkab Badung melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari sekolah-sekolah, pasar tradisional, serta kelompok masyarakat maupun PKK. Komponen pendukung Gelatik yang telah dideklarasikan pada 7 April 2011 lalu terdiri dari 118 sekolah, 132 unit pasar, kelompok masyarakat 24 unit, 6 kelompok PKK serta dukungan TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) 3R (Reduce, Reuse, Reecycle).
Dijelaskan Bupati Gde Agung, Gelatik telah menghasilkan sebuah reaktor pirolisis  gelatik yang mampu mengolah sampah plastik menjadi sumber energi alternatif terbarukan, di mana manfaat gelatik power project tahap I telah menghasilkan BBM, selain itu sampah plastik juga didaur ulang menjadi tas. Dalam mendukung program itu, pada 2014 ini Pemkab Badung telah menganggarkan dana sebesar Rp 5,4 M untuk pembangunan 16 TPST. “Melalui program Gelatik ini, kami harapkan menjadi solusi pemkab berskala lokal tetapi berdampak global,” tandas Gde Agung.
Untuk program Tanimas, merupakan program optimalisasi potensi pertanian yang berintegrasi tanaman-ternak dengan sentuhan inovasi teknis sosial ekonomi dan kelembagaan. Program ini telah dimulai sejak 2012, dan kini telah terdapat 12 unit Tanimas di Badung. Tanimas telah menghasilkan produk-produk organik yang ramah lingkungan seperti pupuk organik dan limbah ternak (limbah bio-urine) mampu mengusir hama tikus dan dari kotoran ternak menghasilkan biogas. Untuk tahun ini dana yang dikucurkan untuk Tanimas mencapai Rp 4,3 M.

Sementara itu, usai diterima di Puspem Badung, Wamen PAN RB RI bersama rombongan didampingi Bupati Gde Agung, mengunjungi Kelompok Tanimas Sumber Sari Nadi dan TPST di Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi. (F.915)R.26
Wamen PAN RB RI, Prof Dr Eko Prasojo SIP, bersama Deputi Pelayanan Publik Kemen PAN RB, Mirawati Soejono, dan Bupati Badung, A A Gde Agung, launching pupuk organik saat kunjungan ke Kabupaten Badung, Selasa (25/2)

No comments:

Post a Comment