JEMBATAN Sungai Buaya yang melintasi jalur
trans Kalimantan putus diterjang arus deras Selasa pagi (18/3). Jembatan Sungai
Buaya Kilometer 76 Jalan Ahmad Yani di Desa Amin Jaya, Kecematan Pangkalan Lada,
Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, merupakan jalur utama transportasi yang menghubungkan wilayah
Kabupaten Kotawaringin Barat dengan wilayah kabupaten dan provinsi yang ada di
Kalimantan.
Tidak
ada korban jiwa ataupun luka-luka saat detik-detik runtuhnya jembatan tersebut
melainkan satu unuit truk tangki CPO yang
sempat tercebur dan terseret arus sungai setelah gagal melintasi jembatan
tersebut. Suwandi beriringan dengan rekannya sopir truk tangki CPO naas itu
mengaku tidak sempat menghindar saat jembatan sepanjang 6 meter yang
sehari-hari dilewati itu runtuh. “Saya panik dan melompat keluar truk. Kabin
depan truk saya sempat menggantung beberapa saat sebelum terseret arus deras, sedangkan
teman saya sempat lolos”.
Kapolres
Kotawaringin Barat, AKBP Ma’num, beserta sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas
dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi tiba di lokasi tiga jam setelah
kejadian runtuhnya Jembatan Sungai Buaya tersebut dan langsung memerintahkan
Satlantas untuk mencari jalur alternatif di wilayah perkebunan sawit. Karena
terputusnya jalan utama transportasi ini sangat mengganggu jalur perekonomian
masyarakat Kotawaringin Barat dan wilayah-wilayah yang ada di Kalimantan.
Pantauan
FAKTA di lapangan, sejumlah truk ekspedisi maupun truk Puso (tronton) berbaris
menunggu kepastian jalur alternative. Sedaangkan mobil pribadi ataupun kendaraan
travel memilih jalan di perkebunan sawit yang telah disurvei Satlantas dan
Dishubminfo meski harus melintasi banjir hingga setinggi lutut. Jalur alternatif
ini satu-satunya yang bisa dilalui dan untuk mengurangi antrian panjang.
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S Ampung,
mengatakan, terputusnya jalan ruas trans Kalimantan yang menghubungkan Sampit -
Palangkaraya ini difokuskan pada jalan alternatif yang akan dibantu oleh
perusahaan di sekitar lokasi kejadian. Seperti PT Koren Tiga dan berkordinasi
dengan Pemkab Kotawaringin Barat untuk bersama-sama pihak PPK Satuan Kerja
Wilayah Jalan Nasional Kalimantan Tengah.
Leonard
menambahkan, terputusnya jembatan di Desa Amin Jaya itu disebabkan karena arus
air deras yang menghantam jembatan yang dibangun pada tahun 1990 tersebut.
Gubernur
Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, telah memerintahkan pihaknya untuk segera
menangani agar tidak terjadi antrian
panjang dan meresahkan masyarakat. Leonard mengakui bahwa ada jalan
altrenatif melalui jalan sawit PT
Indotrubo dan PT Wana Sawit Subur Lestari. “Namun sementara masih banjir juga,”
jelasnya. (F.651)R.26
Jembatan Sungai Buaya yang runtuh |
No comments:
Post a Comment