Tuesday, April 1, 2014

MAKASSAR RAYA : SOPIR PETE-PETE ANCAM BLOKIR BUSWAY



RENCANA Uji Coba Busway atau Bus Rapid Trans (BRT) di Kota Makassar mulai ditentang oleh para sopir Angkutan Kota (Angkot) Petepete di daerah ini. Jika sebelumnya penolakan hanya dilakukan lewat pernyataan semata pada akhir Januari, tapi sekarang sejumlah sopir angkot mulai menggelar aksi nyata. Mereka melakukan demo di Jalan Perintis Kemerdekaan, depan RS Daya Makassar. Dari situ mereka kemudian bergerak menuju pintu satu Unhas, selanjutnya beraksi di bawah jembatan fly over. Bahkan dalam aksi ini, mereka sempat memaksa menurunkan penumpang petepete yang lewat di jalur tersebut, Jalan Andi Pangerang Pettarani, sehingga kemacetan sempat terjadi berjam-jam lamanya.
Kelompok lainnya beraksi di depan RS Daya. Sekitar ratusan sopir angkot petepete trayek Daya yang tergabung dalam Aliansi Sopir Petepete se-Kota Makassar turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan diadakannya BRT atau busway di Kota Makassar. Koordinator Aliansi Sopir Petepete se-Kota Makassar, Sahabuddin, mengancam akan memblokir busway apabila benar-benar beroperasi di Kota Makassar. “Kami akan melakukan pemblokiran,” ancam Sahabuddin diamini sejumlah sopir lainnya.
Menurut Sahabuddin, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Dinas Perhubungan terkait dengan moda transportasi di Sulsel, khususnya di Kota Makassar. “Selesaikan dulu itu bentor-bentor liar yang ambil penumpang, baru diadakan busway,” katanya.
Ia juga mengaku kehadiran busway akan menghambat jalanan, apalagi kondisi ruas jalan di Kota Makassar sangat sempit. Selain itu busway juga akan mengurangi pendapatan sopir petepete jalanan di Makassar. “Kalau ada busway pasti tambah macet  jalanan ini. Selain itu juga pasti mengurangi pendapatan kami tiap harinya”.
Selain mengecam pengoperasian busway di Kota Makassar, Aliansi Sopir Petepete juga mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, bahkan akan bergabung dengan seluruh sopir petepete dengan semua trayek yang ada di kota Makassar. “Kalau busway tetap beroperasi, kami akan bergabung dengan semua sopir petepete trayek lainnya yang ada di Kota Makassar untuk memblokir busway,” kata Sahabuddin didampingi sejumlah rekannya. Ia juga mengancam akan memboikot Pemilu 9 April 2014. “Kami juga tidak akan memberikan suara kepada para caleg yang bersangkutan dengan pandangan busway ini. Pengadaan busway cenderung dipaksakan oleh pemerintah. Sedangkan pemerintah belum bisa mengatur semua angkutan umum yang ada di Kota Makassar, terutama Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar tidak becus karena bukan bidangnya di Perhubungan”.
            Koordinator Lapangan (Korlap), Muhiddin, mengatakan, sebenarnya busway sangat diharapkan sebagai angkutan masal tapi kondisi jalanannya masih sangat sempit dalam Kota Makassar, kecuali kalau beroperasi dari terminal Kota Makassar ke tujuan Pare-Pare, Palopo dan lain-lain. “Busway belum layak beroperasi di Makassar. Apa yang dilaksanakan oleh instansi-instansi terkait tentang kebijakan busway masih memiliki kekurangan”.
Sementara itu Kasatlantas Polrestabes Makassar, Kompol Yayat, menjelaskan, aspirasi para sopir angkot sementara ditampung karena saat ini sejumlah pejabat tidak berada di tempat, seperti Dinas Perhubungan, Perum Damri dan Gubernur Sulsel. (Tim)R.26

No comments:

Post a Comment