SATUAN Anggota Koramil 11 Kecamatan Biringkanaya, Kota Makasssar,
turun ke Jalan Perintis Kemerdakaan untuk membubarkan balapan liar yang sangat
mengganggu pengendara lainnya yang melintas di jalan poros tersebut. Balapan
liar ini sangat meresahkan para pengemudi lainnya termasuk mengganggu warga di sekitarnya,
karena sangat bising suara knalpotnya sehingga pihak Koramil mengambil tindakan
spontan untuk menghindari terjadinya korban kecelakaan.
Serma H Karim, Anggota Koramil 11
Biringkanaya, yang memimpin pembubaran aksi balapan liar tersebut mengatakan
bahwa pada setiap malam minggu anak baru gede (ABG) selalu menguji nyalinya di
jalanan ini. Pembubaran balapan liar ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya
kecelakaan lalu lintas baik bagi penonton, pengguna jalan lainnya maupun bagi
pembalap sendiri. Aksi balapan liar yang dilakukan setiap malam minggu ini
pasti ada korban kecelakaannya hingga merenggut nyawa para pelaku balapan liar
sehingga Tim Anggota Koramil setempat membubarkannya lebih awal sebelum ada
jatuh korban. Aksi mereka ini juga sudah sangat meresahkan masyarakat di
sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.
Wandi dan Ahmad, peserta balap liar,
mengatakan kepada FAKTA bahwa balapan motor yang mereka lakukan ini hanya
sekedar hobi. “Kalau kita bisa menang dapat uang jutaan rupiah,” aku mereka. Bagaimana
dengan resikonya ? Menurut mereka, itu biasa saja. Kalau uang balapan yang
dimenangkannya, biasanya digunakan untuk makan dengan teman-teman dan ongkos
servis motor. “Kami sudah berkali-kali berurusan dengan polisi, ditangkap,
ditilang. Kalau motor kami disita ya pakai motor teman, nanti kalau beruntung
baru tebus tilangnya di polisi, biasanya 15 sampai 30 hari baru bisa diambil di
polisi,” kata Wandi.
Kedua remaja itu masih berstatus pelajar
SMU dan sering memenangkan jutaan rupiah di arena balap liar Jalan Perintis
Kemerdekaan. “Kita lakukan balapan di sini karena tidak ada tempat atau
lapangan yang tersedia untuk arena balapan sehingga banyak yang menguji nyali
di jalan bebas ini. Kalau ada petugas ya lari, main kucing-kucingan”.
Kehadiran Koramil 11 membubarkan balapan
liar sudah sekitar 3 bulan berjalan dengan lancar tanpa ada dari pihak kepolisian
yang terlibat, padahal lokasi balapannya tidak jauh dari Markas Polda Sulselbar.
Serma H Karim yang memimpin pembubaran aksi balapan liar saat ditemui FAKTA di lapangan
mengatakan bahwa ini semata-mata pengamanan dan penertiban di wilayah kerjanya
di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Biringkanaya. ”Danramil
Biringkanaya, Kapten Infantri Samsu mengatakan bahwa anggota kami dilibatkan
dalam pengamanan di lingkup wilayah kami, utamanya yang paling meresahkan masyarakat
pengguna jalan yang merasa sangat terganggu dan mengantisipasi adanya perang
antar geng motor.
Adapun pembalapnya kami tangkap dan
kami serahkan ke pihak kepolisian dalam wilayah Polsek Biringkanaya. Kami terus
berkoordinasi dengan Polsek-Polsek yang lainnya apabila ada balap liar, dan
bukan cuma ini yang kami lakukan tetapi semua penyakit masyarakat yang menjurus
ke kriminal kami tangani”. (Tim)R.26
No comments:
Post a Comment