Wednesday, April 2, 2014

ANEKA BERITA : BUPATI MOJOKERTO COBA HIDUPKAN BUDAYA DEMI KEMAJUAN PARIWISATA

PEMKAB Mojokerto terus berusaha memajukan budaya dan pariwisata. Ini terlihat dari begitu banyaknya even yang digelar pemerintah daerah bertemakan pariwisata dan budaya. “Tahun ini pemerintah daerah akan melaksanakan 100 kali pagelaran wayang kulit, yang pelaksanaannya berbarengan dengan sambang desa serta even rutin 2 bulan sekali yang digelar oleh Dinas Pariwisata,” ujar Mustofa Kamal Pasa (MKP), Bupati Mojokerto, saat pengukuhan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Mojokerto.
Ini merupakan tindak lanjut dari penunjukan wilayah Trowulan sebagai destinasi budaya internasional, namun saat ini seni budaya tersebut mulai dilupakan kalangan pemuda. “Pengakuan dunia internasional merupakan potensi pariwisata yang sangat strategis. Atas dasar ini pelestarian budaya harus dikembangkan dan dikenalkan kembali agar generasi muda tidak kehilangan identitas budayanya,” tambah MKP.
Pernyataan MKP itu terwujud dalam program pengembangan nilai budaya yang pada APBD 2014 ini disediakan dana Rp 2,315 M yang digunakan untuk kegiatan pagelaran seni dan budaya, pagelaran bulan purnama, Haul Syech Jumadil Kubro, serta Ruwat Agung Nuswantoro. Sementara untuk memasyarakatkan olahraga, kegiatan lomba dayung perahu Mojopahit tahun ini disiapkan dana Rp 450 juta.
“Pengembangan wayang kulit di samping merupakan sarana hiburan masyarakat, juga bagian dari usaha uri-uri budaya yang sarat akan petuah bijak nenek-moyang,” kata Bupati MKP dalam sambutannya.
Kisah pewayangan dapat dijadikan cermin bagi pemimpin bangsa dan masyarakat untuk membangun suatu wilayah agar tercipta masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Pesan tersebut tersampaikan dalam pagelaran wayang kulit yang didalangi oleh Ki Sugilar Kondo Bawono. Dia mengambil lakon “Mbangun Kayangan Suroloyo” pada pagelaran wayang kulit  di Ekawisata Waduk Tanjungan Kecamatan Kemlagi setelah acara pengukuhan pengurus Pepadi. Ketua Pepadi Kabupaten Mojokerto periode 2013-2018 adalah Ki Sugilar Kondo Bawono dari Kecamatan Pungging.

Pada kesempatan itu, Bupati MKP berpesan kepada para dalang lokal agar melaksanakan tugas sesuai bidang profesi. Serta berlaku jujur, adil dan cermat demi pelestarian budaya dan pengembangan wayang kulit. Juga menjalin komunikasi sosial dalam mengelola dan meningkatkan kinerja organisasi. “Semoga berbagai even budaya yang dilaksanakan tahun ini dapat lebih memacu para dalang lokal untuk mengembangkan diri dan menambah kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten Mojokerto,” pesan MKP. (F.325)R.26
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), saat pengukuhan pengurus Pepadi Kabupaten Mojokerto 2013-2018

No comments:

Post a Comment