PEMKAB Mojokerto terus berusaha memajukan budaya
dan pariwisata. Ini terlihat dari begitu banyaknya even yang digelar pemerintah
daerah bertemakan pariwisata dan budaya. “Tahun ini pemerintah daerah akan
melaksanakan 100 kali pagelaran wayang kulit, yang pelaksanaannya berbarengan
dengan sambang desa serta even rutin 2 bulan sekali yang digelar oleh Dinas Pariwisata,”
ujar Mustofa Kamal Pasa (MKP), Bupati Mojokerto, saat pengukuhan pengurus
Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Mojokerto.
Ini
merupakan tindak lanjut dari penunjukan wilayah Trowulan sebagai destinasi
budaya internasional, namun saat ini seni budaya tersebut mulai dilupakan
kalangan pemuda. “Pengakuan dunia internasional merupakan potensi pariwisata
yang sangat strategis. Atas dasar ini pelestarian budaya harus dikembangkan dan
dikenalkan kembali agar generasi muda tidak kehilangan identitas budayanya,”
tambah MKP.
Pernyataan
MKP itu terwujud dalam program pengembangan nilai budaya yang pada APBD 2014
ini disediakan dana Rp 2,315 M yang digunakan untuk kegiatan pagelaran seni dan
budaya, pagelaran bulan purnama, Haul Syech Jumadil Kubro, serta Ruwat Agung Nuswantoro.
Sementara untuk memasyarakatkan olahraga, kegiatan lomba dayung perahu Mojopahit
tahun ini disiapkan dana Rp 450 juta.
“Pengembangan
wayang kulit di samping merupakan sarana hiburan masyarakat, juga bagian dari
usaha uri-uri budaya yang sarat akan petuah bijak nenek-moyang,” kata Bupati MKP
dalam sambutannya.
Kisah
pewayangan dapat dijadikan cermin bagi pemimpin bangsa dan masyarakat untuk
membangun suatu wilayah agar tercipta masyarakat yang adil, makmur dan
sejahtera. Pesan tersebut tersampaikan dalam pagelaran wayang kulit yang
didalangi oleh Ki Sugilar Kondo Bawono. Dia mengambil lakon “Mbangun Kayangan
Suroloyo” pada pagelaran wayang kulit di
Ekawisata Waduk Tanjungan Kecamatan Kemlagi setelah acara pengukuhan pengurus
Pepadi. Ketua Pepadi Kabupaten Mojokerto periode 2013-2018 adalah Ki Sugilar
Kondo Bawono dari Kecamatan Pungging.
Pada
kesempatan itu, Bupati MKP berpesan kepada para dalang lokal agar melaksanakan
tugas sesuai bidang profesi. Serta berlaku jujur, adil dan cermat demi
pelestarian budaya dan pengembangan wayang kulit. Juga menjalin komunikasi
sosial dalam mengelola dan meningkatkan kinerja organisasi. “Semoga berbagai
even budaya yang dilaksanakan tahun ini dapat lebih memacu para dalang lokal
untuk mengembangkan diri dan menambah kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten
Mojokerto,” pesan MKP. (F.325)R.26
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), saat pengukuhan pengurus Pepadi Kabupaten Mojokerto 2013-2018 |
No comments:
Post a Comment