Gelar Rakor Demi
Antisipasi Gangguan Kamtibmas
Danrem 084 Bhaskara
Jaya, Kol Inf Nur Rahmad, dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah |
WALIKOTA Surabaya, Tri Rismaharini, langsung
menggelar rapat koordinasi (rakor) di Graha Sawunggaling pada hari pertama pasKa
libur lebaran. Adapun tema utama rakor tersebut yakni membahas antisipasi
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Pahlawan.
Selain
dihadiri sejumlah pejabat pemkot termasuk para camat dan lurah, rapat itu juga
mengundang jajaran samping meliputi kepolisian dan TNI. Turut hadir, Danrem 084
Bhaskara Jaya, Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Tanjung Perak.
Pada
kesempatan itu, Bu Risma - sapaan Tri Rismaharini - mengatakan, tujuan
diselenggarakannya rakor adalah untuk menjaga situasi Surabaya tetap kondusif.
Utamanya setelah kejadian kerusuhan di Tolikara, Papua. Pasalnya, sudah terjadi
tindakan perusakan di empat daerah di Indonesia. Rinciannya, dua kejadian di
pulau Jawa dan dua lainnya di wilayah Sulawesi dan Ternate. Menurut laporan,
peristiwa itu diduga imbas masyarakat yang terprovokasi atas kerusuhan di
Tolikara.
“Saya
berharap di Surabaya tidak ada kejadian seperti itu. Surabaya harus tetap aman
dan kondusif sebab kota ini merupakan barometer keamanan nasional. Karena itu,
wajib hukumnya menjaga persatuan bangsa ini,” kata Bu Risma, Rabu (22/7).
Bu
Risma menyatakan, rakor ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan
antartokoh lintas agama di level kecamatan. Harapannya, melalui pertemuan
tersebut, para tokoh agama dapat memberikan penjelasan agar masyarakat tidak
mudah terprovokasi.
Ditanya
soal strategi pengamanan kota, Bu Risma enggan berkomentar lebih jauh. “Saya
tidak bisa jelaskan secara detail karena itu sudah ranahnya intel di kepolisian
dan TNI. Yang jelas, di Surabaya tidak boleh ada gangguan kebebasan beribadah.
Semua dijamin dan dilindungi,” terang walikota terbaik ketiga versi World Mayor
Project ini.
Waspadai Perang Proxi
Sementara
itu, Danrem 084 Bhaskara Jaya, Kol Inf Nur Rahmad, menghimbau masyarakat
menyikapi kejadian di Tolikara dengan arif dan bijaksana. Menurut dia, yang terpenting
saat ini adalah bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme sehingga negara ini
bisa kokoh.
Nur
Rahmad yang sempat bertugas di Sorong dan Manokwari ini lantas menceritakan
bahwa sejatinya tidak ada masalah toleransi antarumat beragama di Papua. “Saat
perayaan Natal, warga muslim ikut membantu pelaksanaannya. Begitu pula saat
Idul Fitri, warga yang beragama Kristen ikut mengucapkan selamat dari rumah ke
rumah,” ungkapnya.
Nur
Rahmad menilai kerusuhan di Tolikara bukan merupakan konflik antara agama satu
dan lainnya, sebab korban tidak hanya dari pihak beragama muslim saja.
Kios-kios milik warga Kristen juga turut hangus saat peristiwa pembakaran.
Lebih
jauh, Nur Rahmad menekankan akan bahaya proxy
war atau perang proksi. Konsep proxy
war, kata Nur Rahmad, yakni perang dengan mengandalkan kepandaian. Strategi
yang digunakan bisa saja politik adu domba atau dengan sengaja menciptakan
kondisi yang memperkeruh suasana.
“Oleh
karenanya, kita tidak perlu terpancing sebab di Tolikara sendiri, masalah sudah
selesai. Bangunan masjid/mushola dan kios-kios yang terbakar juga sudah
dibangun kembali,” imbuhnya.
Senada
dengan Nur Rahmad, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah,
menambahkan, tujuan perang proksi adalah membentuk gelombang kejahatan baru.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Yan Fitri menegaskan pihaknya mengintensifkan
patroli yang selama ini memang sudah rutin dilaksanakan.
“Kami
menjalankan beberapa fungsi di antaranya patroli, memonitor, serta menggali
informasi di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
Menurut
dia, Surabaya perlu adanya pernyataan sikap bersama para tokoh lintas agama.
Hal itu sebagai penegasan bahwa di Surabaya sama sekali tidak ada masalah
toleransi beragama. “Secara umum kondisi di Surabaya sangat kondusif dan
kejahatan juga menurun. Intinya, relatif aman. Sejauh ini tidak ada kejadian
yang menonjol,” pungkas Yan Fitri. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment