KANG YEOK WAFAT TINGGALKAN 2 ISTRI DAN 30
ANAK
RUSLI Manyak alias Kang Yeok, wartawan senior
Lhokseumawe/Aceh Utara, telah wafat pada Jumat (3/7), sekitar pukul 05.00 WIB,
di tempat kediamannya, Desa Blang Peuria Geudong, Kecamatan Samudera, Kabupaten
Aceh Utara.
Rusli
Manyak menderita penyakit ”DM” (Darah Manis/Diabetes Militus) yang telah lama,
ditambah pula dengan penyakit reumatik sampai akhirnya melemah dan mengalami
kelumpuhan. Hingga dalam menjalankan profesinya sebagai wartawan di Aceh Utara
dan Kota Lhokseumawe, Kang Yeok terpaksa dipapah oleh anak kandungnya dan
kadang kala dituntun oleh rekan-rekan seprofesinya. Mahdi Ismail, rekan seprofesi
Kang Yeok, sering juga membonceng dan membawanya melakukan kegiatan jurnalistik
semasa Kang Yeok masih hidup. Namun sejak bulan Ramadhan tiba selama 2 pekan
terakhir, fisik wartawan senior itu pun semakin melemah sehingga memilih
beristirahat di rumah, tidak melakukan kegiatan kewartawanan.
Dan
pada Jumat pagi (3/7) atau 16 Ramadhan 1436 Hijriah, tersiar kabar bahwa Rusli
Manyak (Kang Yeok) telah menghadap Ilahi Rabbi di rumah duka Desa Blang Peuria
Gedong. Seluruh masyarakat Desa Blang Peuria serta handai-taulan beserta para wartawan
turut serta melawat ke rumah duka.
Jenasah
Kang Yeok setelah dimandikan, dikafani dan dishalatkan, lantas dikebumikan di
pemakaman keluarga belakang rumahnya. Menurut para alim-ulama yang melawat ke
rumah duka bahwa Kang Yeok (Rusli Manyak) wafat tepatnya dalam kategori Saidul
Aiyam, meninggalnya tepat pada penghulu hari yaitu hari Jumat yang juga dalam
bulan suci Ramadhan, pada waktu Subuh, tepat pula menjelang malam Nuzulul Quran
17 Ramadhan. Maka, semoga Allah SWT menempatkan ruh Kang Yeok di tempat yang
paling layak di sisi Allah. Menurut riwayat para ulama, dia akan terlepas dari
persoalan kuburnya, bebas dari siksa kubur hingga hari kiamat nanti dan surga jannatunnaim-lah
yang menantikan ruhnya. Amin.
Kang
Yeok semasa hidupnya bergaul baik dengan siapa saja, pembawaannya kalem, tidak
banyak bicara, pemaaf dan tidak pendendam. Bila terjadi perselisihan dengan
teman seprofesinya, hanya berlangsung beberapa jam saja, setelah itu akur
kembali. Beda dengan sebagian orang lainnya yang kalau terjadi perselisihan
akan mendiamkan lawannya sampai menahun. Kang Yeok tidaklah demikian.
Kang
Yeok terakhir bekerja pada media cetak Surat Kabar Mingguan terbitan Medan,
yang bertugas di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Sebelumnya sudah banyak koran
yang menjadi tempat Kang Yeok bekerja. Yang paling lama Kang Yeok bekerja pada
Mimbar Umum terbitan Medan, bertahun-tahun menjadi Kepala Biro Harian Mimbar
Umum yaitu sejak tahun 1980-an.
Kang
Yeok tutup usia 72 tahun, dengan meniggalkan 2 orang isteri yang sah dan 30
orang anak putra dan putri, dengan 27 ibu dari anak-anaknya yang pernah dinikahi.
Menurut keterangan seorang anak perempuan almarhum Kang Yeok, ayahnya itu
pernah menikahi sebanyak 27 wanita, ada yang cerai mati dan ada pula yang
diceraikan selagi dia hidup. Pendeknya, dari 27 wanita yang pernah dinikahinya
secara bergantian, menikah lantas cerai, sedangkan yang tetap bersamanya hanya
2 orang istri saja. Anaknya semula berjumlah 37 orang dan meninggal dunia 7
orang, maka saat Kang Yeok wafat meninggalkan 30 orang anak dan 2 orang isteri.
Semasa
mudanya selain berprofesi sebagai wartawan, Kang Yeok juga terikat dengan
bermain Sedati, yaitu menggabungkan diri ke dalam Group Tari Aceh yang lazim
disebut Saman. Maka Kang Yeok sangat dikenal oleh masyarakat, berkat kedua profesinya
yaitu sebagai wartawan dan bermain Sedati. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment