Sunday, September 13, 2015

MAKASSAR RAYA

Bupati Barru Diprotes Anggota DPRD Soal Realisasi Proyek Jalan Senilai Rp 47 

Bupati Barru, Andi Idris Syukur
BEGINILAH jadinya kalau anggota DPRD tidak sejalan dengan Bupati Barru soal penggunaan anggaran sehingga untuk realisasi proyek jalan senilai Rp 47 milyar yang dianggarkan Pemkab Barru, anggota DPRD merasa tidak dihargai karena tidak dilibatkan dalam pembahasan anggaran tersebut.
“Dana proyek tersebut dinilai tidak pernah dibahas di DPRD, sehingga dianggap tidak memiliki dasar untuk direalisasikan,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Barru, Rahman Hasan, dari Fraksi Nasdem, didampingi anggota Fraksi Nasdem lainnya.
Lukman T, Fajar Fitrawan, Muh Ali Fandi Aksa, dari Gerinda, dan H Sirua Mustafa dari PPP mengatakan bahwa mereka secara tegas tidak menyetujui langkah pemkab dalam melakukan lelang proyek jalan itu karena Bupati Barru tidak pernah menawarkan untuk pembahasan proyek jalan tersebut di DPRD.
Pembangunan ruas jalan ini mengacu pada anggaran parsial, padahal selama ini tidak pernah mengenal bahasa dan istilah penganggaran sejenis itu. Pihak DPRD sendiri hanya mengenal dana APBD dan APBN. “Jadi untuk anggaran parsial itu tidak pernah kami kenal,” kata Lukman kepada FAKTA.
Sedangkan Rahman mengatakan secara tegas pula kepada wartawan bahwa pembahasan atau proses lelang tender yang dilakukan itu tanpa ada pemberitahuan dan pembahasan di dewan, yang membuat pihak legislator seakan dianggap tidak memiliki kapasitas pembahasan dalam proyek tersebut. Padahal itu adalah salah satu bagian dari DPRD dalam pembahasan proyek yang diprogramkan oleh pemda.
H Sirua Mustafa dari PPP yang juga ikut protes terhadap tindakan sewenang-wenang Bupati Barru itu kepada wartawan mengatakan bahwa DPRD Kabupaten Barru bukannya tidak pro kepada program Bupati Barru untuk pembangunan, tapi itu kan melalui prosedur atau aturan yang ada supaya ada tanggung jawab bersama. Sebagai anggota dewan, ia mempertanyakan dasar tender proyek tersebut karena nilainya Rp 47 miliar lebih. “Dari mana uang sebesar itu diperoleh ?”
“Proyek jalan ini kita belum mengetahui volumenya berapa kali berapa, lokasinya di mana, kapan mulai dikerjakan sampai berapa lama dan siapa pelaksana alias pimpronya ? Semuanya masih kabur untuk anggota dewan, sehingga ada dugaan proyek ini tidak transparan”.
Bupati Barru, Andi Idris Syukur, berusaha ditemui FAKTA tidak berhasil. Alasan ajudannya bahwa bupati sedang ada tamu sehingga tidak bisa memberi waktu kepada wartawan untuk bertemu. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment