Tuesday, September 8, 2015

ADVETORIAL HSU

Pemkab HSU Berkomitmen Turunkan Kemiskinan

Pemkab HSU menargetkan angka kemiskinan di 2016 bisa turun”
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) tetap berkomitmen dan memprioritaskan program untuk menurunkan angka kemiskinan, seperti yang dinyatakan oleh Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten HSU yang juga Wakil Bupati HSU, H Husairi Abdi.
Pemkab HSU saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen pemerintah baik pusat maupun daerah.
Seperti diketahui kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi oleh seluruh pemerintahan, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut antara lain tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, akses barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan kondisi lingkungan.
Kemiskinan merupakan kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang lebih bermartabat. Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk ditanggulangi, sebab jika tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu pembangunan nasional.
Dalam konteks ini, beberapa upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah, seperti menggerakkan sektor UMKM. Beberapa kebijakan yang menyangkut sektor ini seperti program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).
H Husairi Abdi, Wabup HSU, dalam suatu acara
Upaya strategis yang dapat dilakukan dalam rangka pemberdayaan UMKM antara lain menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan UMKM meliputi regulasi dan perlindungan usaha, menciptakan sistem penjaminan bagi usaha mikro, menyediakan bantuan teknis berupa pendampingan dan bantuan menajerial, memperbesar akses perkreditan pada lembaga keuangan. Dengan langkah-langkah tersebut maka sektor UMKM akan lebih bergerak yang pada akhirnya akan berakibat pada pengurangan angka kemiskinan.
Pemkab HSU pun berkomitmen pula untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran dengan berbagai upaya, seperti dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan regional perkapita, penambahan lapangan kerja, juga pengembangan ekonomi kerakyatan sehingga jumlah usaha kecil dan menengah (UMKM) terus bertambah.
Di Kabupaten HSU jumlah UKM sekitar 107 unit, pemkab menargetkan pada 2016 mendatang menjadi 113 unit. Tidak hanya sampai di situ, Pemkab HSU juga berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur guna menunjang aktivitas ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun upaya Pemkab HSU tersebut tetap mengharapkan bantuan dari masyarakat kabupaten yang di kenal dengan sebutan Bumi Bertaqwa tersebut.
Menurut H Husairi Abdi, bantuan yang diharapkan oleh Pemkab HSU bisa dengan cara melengkapi identitas diri dengan dokumen kependudukan seperti kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk(KTP), akta kelahiran dan lainnya, untuk memudahkan dalam pendataan, pemberian bantuan dan berobat ketika sakit.
Warga mesyarakat yang memiliki kelengkapan dokumen kependudukan tentunya akan mempermudah Pemkab HSU mendata penduduknya yang menjadi sasaran program dan kegiatan pengentasan kemiskinan, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Apabila ada warga yang tidak memiliki identitas kependudukan, maka warga tersebut tidak terdata sebagai penerima bantuan dan sasaran program pengentasan kemiskinan, seperti kartu sehat, beras miskin dan yang lainnya.
Pemkab HSU juga menginginkan para camat dan kepala desanya supaya benar-benar mendata penduduknya yang belum memiliki dokumen kependudukan agar segera melengkapinya.

Melalui upaya-upaya tersebut, Pemkab HSU menargetkan angka kemiskinan di 2016 bisa turun. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment