PEMERINTAH Kabupaten
(Pemkab) Bantaeng menerima kunjungan para penyuluh pertanian dari sejumlah negara
Asean, seperti Myanmar, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia dan Thailand.
Kunjungan para penyuluh pertanian
sejumlah negara Asean itu dijamu di Tribun Pantai Serum Bantaeng, Minggu malam.
Kedatangan para penyuluh pertanian itu untuk melihat secara langsung proses dan
produksi budi daya jagung di daerah ini.
Wakil Bupati Bantaeng, H Muh Yasin
mengatakan, Kabupaten Bantaeng terus melakukan inovasi di sejumlah sektor, termasuk
sektor pertanian. “Di daerah ini, inovasi itu salah satunya, benih berbasis
teknologi. Kabupaten Bantaeng menetapkan benih berbasis teknologi itu karena
untuk lahan pertanian di daerah ini memang tidaklah luas,” jelasnya.
Dengan adanya inovasi benih berbasis
teknologi dengan kondisi lahan yang tidak luas itulah diharapkan dapat
menghasilkan produksi yang besar pula.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati
Bantaeng Bidang Pertanian, DR Muchtiar A Nawir, menjelaskan, kedatangan para
penyuluh pertanian sejumlah negara Asean itu karena melihat kemajuan dan
inovasi di sektor budi daya jagung di daerah ini.
Menurutnya, ada 30 ribu hektar lahan
tanaman jagung. Pada umumnya, para petani menanam jagung hibrida, setiap satu
hektar lahan tanaman jagung, petani harus menyiapkan sekitar 20 kilogram benih
jagung. “Nah peluang itulah yang kemudian dibaca untuk berinovasi menghadirkan
pabrik pengolahan benih. Sehingga secara perlahan para petani tidak lagi
membeli benih ke perusahaan asing yang menyediakan benih jagung hibrida tersebut,”
jelasnya.
Dia menambahkan bahwa
Bantaeng sudah memproduksi jagung hibrida yang benihnya berasal dari pabrik
pengolahan benih yang dapat memproduksi benih lima ton setiap harinya. (F.566) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment