DUA laki-laki yang masih
berstatus bapak dan anak terlibat duel satu lawan satu dengan menggunakan
senjata tajam di depan rumah mereka di Kampung Tamanroja, Desa Bantara,
Kecamatan Labbakang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, (19/6) malam.
Ironisnya, perkelahian bapak dan anak ini disaksikan dua anak perempuannya
hingga keduanya ambruk. Sang bapak, Muhammad (65), tewas di tempat kejadian perkara
dengan dua luka tusuk menembus dada dan lambungnya, sementara putranya, Suro
(40), dalam keadaan kritis dengan luka sabetan parang di lengan dan wajahnya. Peristiwa
maut ini disaksikan masyarakat di sekitar Kampung Tamanroja dan tak satu pun
orang yang berani memisahkan duel bapak dan anak ini.
Polres
Pangkep mengkonfirmasi bahwa motif perkelahian bapak dan anak ini sudah sering
terjadi. Sang anak, Suro, diduga menderita kelainan jiwa. Menurut sejumlah
warga di lokasi kejadian, selepas shalat Magrib, Suro tiba-tiba mengamuk di
depan rumah sambil menantang bapaknya duel dengan senjata tajam jenis badik.
Sang bapak pun membuktikan ketangguhannya. Ia turun dari rumah dengan parang di
tangan untuk melumpuhkan putranya, namun tak disangka ia malah lebih dulu
ambruk kena tusukan badik dua kali di dadanya bersimbah darah hingga tewas,
sedangkan Suro mendapat sabetan parang di wajah dan tangannya terlihat mandi
darah segar dan tidak lama kemudian Suro pun ikut terkapar hingga kritis
kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan
pertama.
Suro
diduga punya kelainan jiwa, dia sering menantang bapaknya duel yang biasanya
dengan tangan kosong sehingga tidak ada korban jiwa. Namun terakhir ini sang
bapak mendapat tantangan dari putranya dengan menggunakan senjata tajam dan
sang bapak pun naik pitam, hingga keduanya berhadap-hadapan. Tetangga korban
tak ada yang berani melerai karena keduanya memegang senjata tajam. Suro
memegang badik, sedang Muhammad memegang parang.
Kedua
putrinya, Yomo dan Mase, menyaksikan duel bapak dan saudara laki-lakinya itu mencoba
melerai, namun Suro semakin gelap mata, ia minta dua saudara perempuannya tidak
turut campur. Bahkan kedua saudaranya ini sempat menasehatinya tapi tidak mau
dengar. Akhirnya saudara perempuannya itu hanya bisa menonton saudara dan
orangtuanya berkelahi.
Duel
tak terhindarkan. Muhammad terkapar bersimbah darah dengan dua tusukan yang
menembus dada dan lambungnya. Suro juga terkapar dengan luka sabetan parang
cukup parah di wajah dan pergelangan tangannya. Keduanya dilarikan ke rumah
sakit Kota Pangkep dalam keadaan kritis. Karena kondisi mereka cukup parah,
keduanya dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar. Muhammad akhirnya menghembuskan
nafas terakhirnya sesaat setelah tiba di RS Wahidin. Sedangkan Suro sendiri sampai
terbitnya berita ini masih dalam kondisi kritis.
Kapolsek Labakang, AKP Nano, mengatakan, pihaknya
tengah menangani kasus perkelahian yang melibatkan bapak dan anak ini dan belum
bisa memastikan motif perkelahian tersebut karena dua saksi yakni saudara
perempuan Suro, belum diperiksa karena masih dalam keadaan berduka dan masih
sibuk mengurus saudaranya di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar yang jaraknya kurang
lebih 60 km dari tempat kejadian.
Kapolres Pangkep, AKBP
Deni Herman, mengakui telah menerima laporan
kasus ini dari Polsek
Labakang yang menangani dan berusaha mengungkap motif di balik pertengkaran
berujung maut ini. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment