Saturday, July 26, 2014

LINTAS PAPUA : KONFLIK DI PAPUA HARUS DIHENTIKAN

MENURUT Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pujo H SIK, kasus pembunuhan Herius Tabuni berlatar belakang perebutan pasir batu oleh dua suku Moni dan Dani. Tanah itu secara adat milik suku Kumoro tetapi dua suku tersebut berpindah tempat dari Intan Jaya dan Wamena ke Timika kemudian mereka mengklaim sebagai pengelola sumber daya alam tersebut.
Sempat terjadi perang suku pada 16 Februari 2014, lalu diupayakan perdamaian oleh Kapolres Timika, AKBP Jeremias SIK, Dandim, Bupati, serta tokoh adat. Bahkan telah diikuti dengan upaya secara adat berupa patah panah, bahwa permusuhan antar suku tersebut dianggap selesai. Namun belakangan terjadi kesalahpahaman, yaitu ada satu warga menderita gangguan ingatan yang mengacau. Hari berikutnya perang suku berlanjut. Selama konflik jatuh korban di kedua belah pihak sejumlah 18 orang meninggal dunia.
“Kita telah berupaya melokalisir area peperangan dengan melakukan barikade mulai bulan Maret sampai akhir Mei 2014, memisahkan kedua belah pihak di antara seberang sungai. Kemudian berbagai pihak juga berupaya menyelesaikannya yaitu dari MRP, DPRD, Kodam, Komnas HAM, turun ke sana. Namun hasilnya dirasa masih kurang memuaskan, sehingga mulai bulan Mei akhir mereka baku balas di luar. Mencari korban di luar, bahkan malam harinya rumahnya diserbu, baku bunuh di luar. Bapak Kapolda Papua pun terpaksa mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku, kita tegakkan hukum, termasuk pada kelompok yang kita anggap kriminalitas murni, baik dari suku Dani, Mori, atau kelompok-kelompok suku lain yang mendukungnya. Kita telah menangkap 2 orang, termasuk menangkap 2 orang pembunuh Herius Tabuni. Kita membutuhkan dukungan dari masyarakat. Polisi menciptakan ketertiban, keetenteraman dan kedamaian di masyarakat. Apalagi saat ini kita sangat sibuk melaksanakan agenda nasional berupa pemilu legislatif dan pemilu presiden. Dua agenda nasional itu harus diamankan oleh kepolisian dibantu TNI maupun pemda, gubernur, bupati dan walikota. Di seluruh Papua tidak boleh terjadi perluasan konflik, semua itu harus dihentikan,” papar Kombes Pol Sulistyo Pujo H SIK.
Penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Herius Tabuni, salah satu korban yang terjadi di luar konflik Jayanti, Kamis, 19 Juni 2014, pukul 09.30 WIT, di Bundaran Timika Indah dilakukan saat razia rutin. Yang pertama ditangkap adalah YB yang diduga pelaku pembunuhan di Timung Sri Rahayu. YB berperan sebagai sopir mobil Inova DS 1470 MI warna hitam. Dari hasil pemeriksaan YB, diketahui DM memotong kepala korban dengan menggunakan parang. Dari hasil pemeriksaan, masih ada 4 eksekutor lain yang saat ini masih dalam pengejaran. YB dan DM masih dalam pemeriksaan di Polres Mimika.
Hari Jumat, 20 Juni 2014, pukul 15.45 WIT, di Hotel Amole anggota Timsus Res Mimika gabungan anggota Polres Brimob  Den B Timika dan anggota Timsus Polda Papua yang dipimpin IPDA Taufik Prakasa kembali mengamankan ID. Hasil pengembangan dari pemeriksaan ID, IPDA Taufik Prakasa melakukan pengejaran terhadap DM, Am dan KK di Tsinga Bebilawak Tembagapura. (F.867) web majalah fakta / majalah fakta online
Kombes Pol Sulistyo Pujo H SIK, Kabid Humas Polda Papua




No comments:

Post a Comment