RENCANA relokasi pedagang
yang berjualan di depan pasar tradisional Meral yang akan dilakukan pemindahaan ke belakang
yang berada di Blok C, dinilai terus molor dari rencana yang telah dijanjikan
oleh pengelola pasar Meral kepada pedagang. Tidak adanya kepastian terhadap waktu
pemindahaan pedagang yang berjualan di depan pasar itu membuat sejumlah
pedagang yang berjualan di Blok C merasa dizolimi oleh pihak pengelola pasar
Meral. Karena harapan Blok C akan ramai akhirnya tetap sepi dari pembeli yang enggan
masuk ke Blok C.
Para pembeli enggan masuk belanja ke
belakang karena pedagang masih banyak yang berjualan di depan pasar yang berada
tepi jalan. Padahal pembangunan lapak buat pedagang telah terlihat rampung dan
siap untuk digunakan. Kalau kemarin alasan dari pengelola masih melakukan rehab
beberapa tempat lapak bagi pedagang ikan maupun pedagang sayur, namun saat ini
pekerjaan lapak itu terlihat sudah selesai. “Maka kita mau nagih janji dari Pak
Dirut Perusda,” ungkap pedagang yang tidak mau disebut namanya kepada FAKTA.
PLT Dirut Perusda, H M Hasby, saat ditemui Hendri dari FAKTA mengatakan,
rencana relokasi para pedagang yang berjualan di depan pasar itu ke belakang Blok
C serta samping Blok C tersebut terpaksa tertunda. Karena ada sedikit
permasalahan lahan dengan pemilik lahannya dan hal itu telah ada kesepakatan antara
pihaknya dengan pemilik lahan. Pemilik lahan akan menjual lahannya termasuk
lahan yang saat ini telah dibangun lapak-lapak bagi pedagang namun terkendala
keuangan maka hal tersebut terpaksa tertunda. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment