TAHUN 2014 dibandingkan tahun
2013 kasus yang menonjol adalah kebakaran di beberapa tempat. Pertama di Pemda pada
Februari 2014, 9 rumah terbakar + 1 rumah Boas Solosa di Cigombong, dugaan sementara
arus pendek listrik. “Rumah-rumah itu dibangun 35 tahun yang lalu, kita sudah
mengajukan ke Labfor di Makassar. Yang dua rumah sengaja dirusak untuk
menghindari api merambat ke rumah yang lainnya,” kata Kapolsek Abepura Kota,
Kompol Decky, kepada Edi Sasmita dari FAKTA.
Kemudian, kasus penganiayaan antara
suku pegunungan dan Makassar. “Pelakunya sudah saya amankan, terjadi akhir
bulan Maret 2014. Lalu komunitas sopir taksi Makassar dan Timor pada awal April
2014. TKP-nya di Expo Waena. Waktu itu terjadi kesalahpahaman hingga terjadilah
penganiayaan. 4 orang Makasar dan 1 orang Timor termasuk pelakunya luka-luka.
Ada pernyataan mereka buat bisa kita gendong. Terus menjelang pileg 9 April
2014 terjadi lagi, salah satu anak Asrama Mamberamo dengan anak kampung bentrok
difasilitasi Bupati Mamberamo kita pertemukan, damai”.
Selain itu juga ada keributan di depan BTN yang berbuntut pada
pembakaran rumah. Pelakunya diproses di Polres Jayapura Kota. Motifnya,
kesalahpahaman. Pelaku datang ke TPS sudah pukul dua siang, ditolak KPPS hingga
ribut. (F.867) majalah fakta onlineKapolsek Abepura Kota, Kompol Decky |
No comments:
Post a Comment