RUMAH Sakit Dr Soetomo Surabaya kembali
menerima pasien bayi
kembar siam. Kali ini RSU Dr Soetomo menerima pasien dempet dada dan perut
jenis kelamin perempuan berusia 16 bulan asal Banyuwangi, Jatim. Namanya, Nurul
Anindiya Vina Maulida dan Rahma Anindita Vani Maulida. Mereka dirawat setelah 52 kali rumah
sakit milik Pemerintah Provinsi Jatim ini menerima pasien bayi kembar siam.
“Kami
akan memberikan pelayanan ekstra dan fokus pada proses pemisahan bayi kembar siam
tersebut karena ya mereka kan juga menginginkan hidup normal seperti kita
semua,” ujar Dr Dodo Andono.
Seperti
diketahui bahwa tahun 2009 lalu Direktur RSU Dr Soetomo, Dodo Andono, sempat menggendong pasien
kembar siam pasca pemisahan Rochman dan Rochim. "Kami telah
sukses memisahkan mereka. Ini kembar siam langka di dunia," ucap Dodo.
Anismoyo,
ayah Rochman dan Rochim, sangat berterima kasih pada Dr Dodo Andono,
Direktur RSU Dr Soetomo, bersama tim dokter yang menangani putranya dengan
baik. Dengan diserahkannya kedua bayi kembar siam itu kepada keluarga,
selanjutnya fisioterapi terus dilakukan di RSUD Jombang. Saat
itu juga tampak Wakil Bupati Jombang hadir dalam penyerahan bayi kembar siam
tersebut.
Rochman-Rochim merupakan
salah satu kembar siam langka yang dilahirkan pada 4 September
2009. Mereka adalah anak keempat dan kelima dari keluarga buruh tani. Selain
hanya memiliki satu penis, mereka tak punya anus. Sebelum dioperasi pada 9
September, tim dokter memastikan bahwa kelamin tunggal adalah milik Rochim. Kedua
bayi tersebut sukses dipisahkan 9 April lalu. Pemisahan mereka memakan waktu 17
jam.
"Rochman
masih harus dipasang selang kateter untuk pipis. Stoma permanen dipasang pada
usia 7 tahun kelak," terang Tim Dokter Bayi Kembar Siam RSU Dr
Soetomo, dr Agus Harianto SpA.
Sementara
itu operasi kateterisasi jantung terhadap bayi kembar siam dempet dada dan
perut jenis kelamin perempuan berusia 16 bulan asal Banyuwangi di Gedung
Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU Dr Soetomo Surabaya, pada Rabu lalu berhasil. dr
Agus Harianto, Ketua Tim Dokter, mengatakan, operasi kateterisasi jantung
bayi kembar siam asal Banyuwangi yang dimulai dari pukul 08.30 hingga 10.00 WIB
itu berjalan lancar.
Di sela-sela operasi, Direktur RSU Dr Soetomo, Dr Dodo Andono, berharap operasi tersebut berjalan sukses tanpa ada kendala dan efek yang nantinya bisa berakibat pada proses pemisahan bayi kembar siam itu.
Di sela-sela operasi, Direktur RSU Dr Soetomo, Dr Dodo Andono, berharap operasi tersebut berjalan sukses tanpa ada kendala dan efek yang nantinya bisa berakibat pada proses pemisahan bayi kembar siam itu.
"Alhamdulillah
berjalan lancar. Bayi kembar siam itu saat ini dalam kondisi stabil,"
katanya. Menurut dia, kondisi bayi kembar siam itu sempat dikhawatirkan oleh
tim dokter karena bila operasi kateterisasi jantung gagal, maka secepatnya
harus dilakukan operasi pemisahan darurat. Ia mengatakan, operasi
memasukkan selang kateter dari dua pembuluh darah pada paha kedua bayi mulai dari
pembuluh darah vena dan pembuluh darah arteri hingga menuju serambi dan bilik
jantung kedua bayi itu berjalan lancar.
"Dari
hasil diagnostik tim dokter melalui operasi kateterisasi ini sama halnya hasil
diagnosis tim dokter sebelumnya, yakni adanya penyempitan aorta jantung
pembuluh darah yang tidak beraturan pada jantung serta lobang pada pembuluh
darah di jantung," katanya.
Dari
hasil kateterisasi jantung ini, lanjut dia, tim dokter memastikan bahwa bayi
kembar siam itu bisa dioperasi untuk dipisahkan. Namun, kapan waktu operasi
pemisahannya, lanjut dia, tim dokter menyatakan sesegera mungkin dilakukan
sambil menunggu kondisi kedua bayi pulih pasca operasi kateterisasi jantung
ini.
Pasca
operasi kateterisasi jantung, bayi kembar siam itu ditempatkan di ruang
perawatan ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu untuk menjalani observasi masa
pemulihan. Untuk rencana operasi pemisahan, kata dia, dalam waktu dekat tim
dokter bayi kembar siam akan melakukan rapat pleno.
Ayah
bayi kembar siam, Yudha Winarno, mengaku sangat senang dengan keberhasilan tim
dokter melakukan operasi kateterisasi jantung terhadap kedua putrinya tersebut.
"Saya bersyukur operasi ini berjalan lancar," katanya.
Dr Dodo Andono menambahkan,
kedua bayi yang lahir pada 29 Januari 2013 ini sudah satu tahun dirawat di RSU Dr
Soetomo. Kini bayi kembar siam itu sudah berusia 16 bulan dan memiliki bobot 16
kilogram. (F.809) majalah fakta onlineDr Dodo Andono, Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya |
No comments:
Post a Comment