Thursday, July 31, 2014

LINTAS KARIMUN :DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI RAWAN DISELEWENGKAN

TUTUPNYA SPBU yang terletak di jalan poros hampir setiap satu minggu sekali mengakibatkan penjualan BBM bersubsidi terkesan dikendalikan oleh mafia minyak. BBM yang dijual setelah SPBU kehabisan stok, harganya langsung melambung.
          BBM jenis premium  yang dijual dengan mengunakan botol kemasan air mineral dengan berat 1, 5 liter semula seharga Rp 12 ribu per botol menjadi Rp 20 ribu per botol, sedangkan minyak tanah seharga Rp 10 ribu per botol 1,8 liter. Harga tersebut bisa saja bakal lebih mahal lagi jika pasokan BBM dari APMS yang disalurkan kepada kios-kios bersamaan putus dengan SPBU.
          Fenomena tersebut menambah kecurigaan publik terhadap mekanisme penyaluran dan pengawasan BBM bersubsidi oleh instansi terkait. Dan publik mencurigai adanya mata rantai mafia minyak yang mengendalikan sistem distribusi BBM bersubsidi.
          BBM bersubsidi diduga digembosi guna dipasok keluar daerah kuota tujuan maupun untuk kalangan industry. “Perbedaan harga dari BBM bersubsidi dengan non subsidi yang cukup besar membuat mafia minyak mendapatkan untung besar. Walau mereka tahu bahwa BBM bersubsidi adalah hak masyarakat kecil  dan telah menyedot dana subsidi negara yang cukup besar,” ujar Jhoni, warga Meral, kepada FAKTA.
          Hal yang sama juga dikatakan Amat, warga Sei Lakam, kepada FAKTA. “Rawannya penyimpangan BBM bersubsidi tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dari instansi terkait serta diduga ada oknum aparat yang bermain di balik itu”.
          Pemerintah harus berani bertindak tegas dan mencabut izin agen dan pangkalan yang menjual BBM bersubsidi kepada masyarakat tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah atau HET. Atau, menjual BBM bersubsidi ke industri. Apabila ditemukan adanya indikasi penyimpangan terhadap penyaluran BBM bersubsidi, selain izinnya dicabut, pemiliknya juga harus dihukum sesuai  dengan UU Migas.
         Saat dikonfirmasi FAKTA, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Karimun, H M Hasby, sedang tidak berada di tempat. “Bapak sedang di luar kantor,” ujar salah satu stafnya. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online
BBM subsidi yang dijual eceran harganya melambung

No comments:

Post a Comment