TUTUPNYA SPBU yang terletak
di jalan poros hampir setiap satu minggu sekali mengakibatkan penjualan BBM
bersubsidi terkesan dikendalikan oleh mafia minyak. BBM yang dijual setelah
SPBU kehabisan stok, harganya langsung melambung.
BBM jenis premium yang dijual dengan mengunakan botol kemasan
air mineral dengan berat 1, 5 liter semula seharga Rp 12 ribu per botol menjadi
Rp 20 ribu per botol, sedangkan minyak tanah seharga Rp 10 ribu per botol 1,8
liter. Harga tersebut bisa saja bakal lebih mahal lagi jika pasokan BBM dari
APMS yang disalurkan kepada kios-kios bersamaan putus dengan SPBU.
Fenomena tersebut menambah kecurigaan
publik terhadap mekanisme penyaluran dan pengawasan BBM bersubsidi oleh
instansi terkait. Dan publik mencurigai adanya mata rantai mafia minyak yang
mengendalikan sistem distribusi BBM bersubsidi.
BBM bersubsidi diduga digembosi guna
dipasok keluar daerah kuota tujuan maupun untuk kalangan industry. “Perbedaan harga
dari BBM bersubsidi dengan non subsidi yang cukup besar membuat mafia minyak mendapatkan
untung besar. Walau mereka tahu bahwa BBM bersubsidi adalah hak masyarakat
kecil dan telah menyedot dana subsidi negara
yang cukup besar,” ujar Jhoni, warga Meral, kepada FAKTA.
Hal yang sama juga dikatakan Amat,
warga Sei Lakam, kepada FAKTA. “Rawannya penyimpangan BBM bersubsidi tidak terlepas
dari lemahnya pengawasan dari instansi terkait serta diduga ada oknum aparat yang
bermain di balik itu”.
Pemerintah harus berani bertindak
tegas dan mencabut izin agen dan pangkalan yang menjual BBM bersubsidi kepada
masyarakat tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah atau HET. Atau,
menjual BBM bersubsidi ke industri. Apabila ditemukan adanya indikasi penyimpangan
terhadap penyaluran BBM bersubsidi, selain izinnya dicabut, pemiliknya juga
harus dihukum sesuai dengan UU Migas.
Saat dikonfirmasi FAKTA, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi
dan UKM Kabupaten Karimun, H M Hasby, sedang tidak berada di tempat. “Bapak
sedang di luar kantor,” ujar salah satu stafnya. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta onlineBBM subsidi yang dijual eceran harganya melambung |
No comments:
Post a Comment