RUTINITAS mudik atau pulang kampung saat
lebaran kerap dijadikan alasan para kontraktor sebagai penyebab pekerjaan
proyek menjadi terlambat alias molor. Di antaranya lantaran ditinggal mudik
para pekerja, sehingga progress proyek tidak sesuai target atau rencana.
Namun,
menurut I Made Muliarta, Kepala Bidang Pembangunan Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten
Badung, yang juga ditunjuk selaku PPK, hal itu sepatutnya sudah masuk dalam
rencana kerja kontraktor. Di antaranya mengantisipasi supaya lebaran atau saat
para pekerja proyek merayakan Hari Raya Idul Fitri, progress proyek tetap sesuai
target atau rencana.
“Kontraktor
patut memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang. Itu termasuk bagaimana
mengantisipasi supaya progress proyek tidak terdampak aktivitas lebaran,” ujar
Muliarta saat ditemui di lokasi proyek pada Selasa (17/06).
Kondisi
itu ia tujukan terhadap TJS atau PT Tunas Jaya Sanur sebagai rekanan penggarap
proyek Pembangunan Gedung Badan Pelayanan Perijinan Terpadu senilai Rp 35,4
milyar yang menjadi tanggung jawab dirinya sebagai PPK. Pada proyek itu, ia
berharap, sebelum lebaran nanti TJS harus mampu menggarap struktur bangunan
hingga ring atau beton keliling.
“Intinya,
sebelum lebaran, progress harus maju sekitar 5 persen. Struktur harus terbangun
hingga ring atau beton keliling. Itu jika kontraktor ingin proyeknya tidak
terlambat,” tandas Muliarta.
Menanggapi
hal itu, I Nyoman Agus Sandika ST, Manajer Projek dari PT Tunas Jaya Sanur untuk
paket proyek Pembangunan Gedung Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, mengamini target
yang diharapkan PPK. Ia bahkan meyakini, kemajuan progress sebanyak 5 persen
pada dua pekan sebelum lebaran itu bakal terpenuhi. Pasalnya, kata dia,
peningkatan progress dalam sepekan dipastikan akan mampu dicapai hingga sekitar
2,5 persen. “Target kita, progress dalam sepekan hingga 2,5 persen. Itu murni
fisik terpasang alias di luar ketersediaan material proyek,” ujar Agus, sembari
menyebutkan bahwa progress proyek tercapai hingga 17 Juni 2014 telah di atas
target atau mengalami deviasi sekitar 1,1 persen.
Terkait
ketersedian alat di lokasi proyek, Agus menandaskan, itu sudah sesuai dengan
kondisi pekerjaan. Salah satunya pada unit excavator, saat ditemui hanya
menggunakan satu unit. Itu, kata dia, telah disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi pekerjaan saat itu. “Ya. Kondisi pekerjaan mereka saat ini, satu unit
(excavator) cukup. Untuk apa banyak-banyak ?” tandas Muliarta.
Progress
dituntut melebihi target juga ditegaskan Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung
terhadap proyek-proyek lain di bawah pengawasannya. Di antaranya proyek
Pembangunan Gedung Kantor Perpustakaan, Kantor Arsip dan Depo Arsip di Kawasan
Puspem Kabupaten Badung, yang sepekan sebelum lebaran progress proyek
diharapkan pada kisaran 32 persen.
Kondisi
itu pun diamini I Putu Widiantara selaku manajer proyek Pembangunan Gedung
Kantor Perpustakaan, Kantor Arsip dan Depo Arsip, yang ditunjuk PT Tunas Jaya
Sanur. Untuk merelisasikan target itu, kata Widiantara, pihaknya akan melakukan
rangsangan terhadap para pekerja, di antaranya dengan pemberian insentif agar
para pekerja tetap semangat meningkatkan target pekerjaannya. Sehingga pasca
lebaran nanti progress proyek tetap dalam level sesuai rencana.
“Progress kita saat ini di atas target. Dari
17,4 persen yang ditargetkan, terealisasi sekitar 17,6 persen. Ada deviasi
kendati kecil. Dan deviasi itu akan terus kami tingkatkan, para pekerja proyek
akan kita berikan insentif sehingga progress 32 persen pada seminggu sebelum
lebaran nanti, seperti diharapkan PPK, diupayakan bisa tercapai,” ujar
Widiantara. (F.915) majalah fakta online
No comments:
Post a Comment