WALIKOTA Makassar, Mohammad
Ramdhan Pomanto, akan menonaktifkan tiga pejabat eselon IV yang terbukti
menggunakan narkoba. Para pejabat itu akan diserahkan ke Badan Narkotika
Nasional Sulawesi Selatan untuk direhabilitasi. “Mereka akan menjalani
pembinaan hingga dinyatakan sembuh,” kata Danny - sapaan Ramdhan.
Para pejabat yang menggunakan barang haram itu terdiri
atas laki-laki dan perempuan. Namun Danny menolak membeberkan nama dan jabatan
mereka. “Maaf, kami harus rahasiakan identitas mereka. Kami harus melakukan
pengembangan kasus mereka. Siapa tahu ada lagi pegawai lain yang menggunakan
barang haram itu,” ucapnya.
Selain
itu, Danny mengatakan, pihaknya memeriksa satu pejabat lainnya yang menggunakan
obat. Namun dihentikan lantaran pejabat tersebut sedang menjalani perawatan.
Dokter yang merawatnya memberi obat yang mengandung narkotik. “Kami akan cari
tahu siapa dokter yang memberikan obat mengandung narkotik itu”.
Sebelumnya,
Pemerintah Kota Makassar dengan BNN Sulawesi Selatan telah memeriksa urine 500
pegawai negeri pada awal Juni lalu. Pemeriksaan itu dilakukan secara dadakan
tanpa sepengetahuan pegawai. Namun sebagian pegawai tidak ada yang masuk dengan
alasan tidak jelas. Kepala Harian Badan Narkotika Kota Makassar, Andi Ulang
Gippyng Lantara, membenarkan bahwa hasil pemeriksaan ketiga pejabat itu positif
mengandung zat methamphetamine.
Dia mengatakan, pihaknya telah diminta untuk
merehabilitasi pejabat – pejabat tersebut. “Kami akan melakukan pembinaan dan rehabilitasi
kepada mereka. Kami masih mengatur jadwal mekanisme rehabilitasinya”.
Dia
menambahkan, para pejabat itu akan diproses pihak Badan Pertimbangan Jabatan
dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk mendapatkan sanksi. BNN sedianya
memeriksa 868 orang. Namun hanya sekitar 500 pegawai yang berhasil diambil
urinenya. Pemeriksaan dilakukan setelah Kepolisian Resor Kota Besar Makassar
menangkap Lurah Tamangapa, Syarifuddin AP, kedapatan mengkonsumsi narkoba. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment