PENGAMAT teroris di Indonesia, Al Chaidar, menegaskan
bahwa aliran yang menyimpang dengan ahli sunnah mulai berkembang di Aceh.
Bahkan di beberapa kabupaten/kota mulai beraktifitas kelompok Islam radikal yang
menyimpang dengan ahli sunnah itu dan jumlah pengikutnya mencapai ribuan orang.
Menurut
Al Chaidar aliran yang berkembang di
Aceh yakni aliran Ahmadiyah, aliran Salek Buta, Sunni, aliran Ahmad Musadek,
Lembaga Dakwah Islam (LDII) dan aliran Syiah.
Bahkan
aliran tersebut kini mulai berkembang di beberapa kabupaten/kota di Aceh.
Antara lain di Kabupaten Bireun, persis di
kawasan Matang Geulumpang Dua, yang nampak berkembang adalah aliran
Salek Buta, Ahmad Musaddeq. Kemudian di Kota Lhokseumawe juga ada sekolompok
pengikut aliran Syiah dan aliran Ahmadiyah. Akan tetapi para pengikutnya tidak
berani menonjolkan diri pada publik, hanya bergaul dengan sesama kelompok
mereka sendiri saja.
Selanjutnya
di Kota Banda Aceh, Kota Langsa, bahkan di beberapa titik aktifitas pengikut aliran
yang menyimpang dari garis ahli sunnah itu hampir ratusan orang.
“Keadaan ini harus
diwaspadai oleh masyarakat Aceh karena ajaran yang dikembangkan itu sudah jelas-jelas
melanggar garis-garis ketentuan Islam. Pihak MPU Aceh juga harus mengkaji dan
meneliti kembali siapa tokoh-tokoh yang menyebarkan aliran itu agar masyarakat
tidak terkecoh,” pintanya.
Al Chaidar menambahkan, di Kota Sabang saat ini
sedang berkembang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), padahal LDII telah
difatwakan sesat dan menyimpang dengan ahli sunnahwaljamaah, namun hingga saat ini
aktifitas kelompok itu masih juga telihat dan belum dibubarkan. “Saya juga
mengharapkan kepada pihak MPU Aceh agar permasalahan aliran sesat itu segera
dibubarkan agar tidak terjadi perpecahan umat Islam di Aceh dengan tindakan
kekerasan seperti di Kabupaten Bireun,” cetusnya.
“Saya saat ini sedang melakukan penelitian di beberapa
kabupaten dan kota di Aceh, tentang maraknya isu perkembangan aliran sesat
tersebut. Selain itu menghitung berapa jumlah kelompok Islam radikal yang mulai
beraktifitas di Aceh. Hasil penelitian saya untuk sementara hanya empat
kabupaten dan kota yang baru didapatkan datanya secara detil, untuk daerah
lainnya masih tahap penelitain lebih lanjut,” imbun Al Chaidar. (F.955) web majalah fakta / majalah fakta onlineAl Chaidar |
No comments:
Post a Comment