Fakrul dengan selep kelilingnya |
SEIRING perkembangan zaman modernisasi maka
banyak peninggalan nenek-moyang (Endatu)
mulai tersingkir ke belakang. Padahal orang zaman dulu lebih handal merancang
berbagai bentuk alat secara manual tanpa menggunakan alat teknologi yang
canggih, hanya mengandalkan akal pikiran dan logika, sehingga hasil karya
tangan itu dapat dimanfaatkan hingga anak-cucu-cicit.
Tapi,
hasil karya Endatu itu mulai
terlindas oleh ikon pemikiran global yang berkembang sehingga penggunaan alat
teknologi modern pun ikut ngetren. Masyarakat mulai antusias melirik “selep keliling”.
“Selep keliling” atau mesin perontok padi keliling itu sangat diminati para
petani. Begitulah ungkapan Fakrul, 25, salah seorang pekerja selep keliling,
warga Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara. “Selep keliling sangat dibutuhkan
para petani sebagai sarana mesin penggilingan padi berjalan,” katanya.
Menurut
Fakrul, keberadaan selep keliling sangat bermamfaat bagi petani di Aceh,
terutama petani yang tempat tinggalnya jauh dari tempat penggilingan gabah. Selain
itu tidak sulit lagi membawa gabah kering ke tempat penggilingan yang menghabiskan
waktu lama. Tukang selep keliling pun ikut membantu pemilik gabah untuk mengambil
gabah mereka di tempat jemuran. “Biasanya gabah dijemur di halaman rumah menggunakan
terpal,” jelasnya,
Beberapa
tahun lalu, kira-kira sebelum tahun 2012, para petani masih harus membawa
karung-karung berisi gabah kering menuju tempat penggilingan padi. Tidak jarang
pula ada yang susah-payah mengangkut satu demi satu karung gabah keringnya
menggunakan sepeda tua. Cara demikian tentunya membuat para petani padi di Aceh
kerepotan. Namun, sekarang ini para petani padi di Aceh tak perlu lagi kerepotan
untuk menggilingkan gabah keringnya. Hal ini dikarenakan adanya “Selep Keliling”,
yaitu sebuah mobil yang dimodifikasi dengan mesin penggiling padi.
Giling
padi keliling biasanya berkeliling mulai sekitar jam 10 pagi hingga sore hari.
Prosesnya pun tidaklah rumit. Pertama, karung beras ditimbang untuk menentukan
berapa jumlah uang yang harus dibayar sebagai imbalannya atau ongkosnya. Namun,
apabila “dedak” yang dihasilkan dari menggiling padi itu tidak diambil oleh
petani, maka petani tersebut tidak perlu membayar ongkosnya. “Semoga dengan adanya
selep keliling ini mampu membantu meringankan kerja petani,” harapnya.
Mesin penggiling padi keliling ini dengan design
mobil dan sangat bermanfaat sekali sebagai usaha penggilingan padi keliling
sehingga para pengusaha pertanian tidak perlu lagi membawa hasil panen padi ke
tempat penggilingan padi. Dengan mesin penggilingan padi berdesign mobil ini
sangat cocok untuk anda yang berada di kawasan pertanian padi. (F.955) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment