Tuesday, August 5, 2014

ANEKA BERITA : ADA 234 KASUS HIV DAN AIDS DI ACEH

KASUS HIV dan AIDS di Aceh telah mencapai 234 kasus sejak 2004 hingga 2013. Angka tersebut hasil rintisan Yayasan Permata Atjeh Peduli, sebuah lembaga yang bergerak  di bidang penanggulangan HIV dan AIDS. Penularan virus tersebut di Aceh terus bertambah setiap bulannya dan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan positif.
Hal tersebut diungkapkan Oki Satria, Coordinator Outreach Yayasan Permata Atjeh Peduli. Menurutnya, saat ini kasus HIV dan AIDS di Aceh telah mencapai 234 kasus, sejak tahun 2004 hingga 2013, meliputi Aceh Utara 33 orang, Kota Lhokseumawe 20 orang, Kota Langgsa 11 orang, Kota Banda Aceh 19 orang, Aceh Besar 15 orang, Aceh Pidie 10 orang,  Pidie Jaya 5 orang, Bireun 24 orang, Aceh Timur 15 orang, Simeulu 8 orang, Sabang 8 orang, Aceh Tengah 6 orang, Aceh Tamiang 24 orang, Aceh Barat 5 orang, Bener Meriah 4 orang, Aceh Jaya 1 orang, Aceh Selatan 7  orang, Gayo Lues 5 orang, Aceh Tenggara 17 orang, Aceh Singkil 3 orang, Nagan Raya 3 orang, Aceh Barat Daya 4 orang, Aceh Singkil 4 orang.
Masih kata Oki, angka yang belum diketahui masih sangat banyak, walaupun sebagian dari mereka tidak mengetahui kalau sudah terinfeksi HIV dan AIDS. Namun untuk mengatahui apakah sudah tertular virus HIV dan AIDS atau belum, setelah yang bersangkutan mendapatkan hasil pemeriksaan darahnya. “Hasilnya itu bisa positif atau negatif,” jelasnya.
Saat ini kabupaten yang paling tinggi kasus HIV dan AIDS-nya adalah Aceh Utara dengan 33 kasus, disusul Aceh tamiang dan Bireuen dengan 24 kasus dan Lhokseumawe 20 kasus serta Banda Aceh 19 kasus.
Penularan  HIV dan AIDS di Aceh terus bertambah akibat mengkonsumsi narkoba, melalui suntikan alat medis yang tidak steril, kemudian transmisi seksual, baik dari suami ke istri, karena suami pernah jajan di luar, ataupun karena dari hubungan di luar nikah atau free sex.
Namun demikian sulit sekali untuk melihat akar penularannya, karena semuanya sudah menjadi satu walaupun saat ini penyumbang kasus HIV dan AIDS terdapat dari hubungan seks, dan ibu rumah tangga adalah kelompok kedua yang sering terinfeksi HIV.
            Lebih lanjut Oki menjelaskan bahwa saat ini yang paling penting adalah bukan melihat dari mana seseorang itu tertular, namun yang harus dilihat adalah bagaimana upaya kita untuk melakukan pencegahan, baik pencegahan dari orangtuanya ke anak ataupun dari resiko-resiko lainnya. “Saat ini perlu dukungan dan komitmen dari semua pihak untuk memutuskan rantai penularan HIV dan AIDS. Karena tanpa adanya dukungan dari semua pihak, mustahil angka HIV dan AIDS  bisa ditekan,” tuturnya. (F.955) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment