Thursday, August 21, 2014

DRESTA BALI : TNI-POLRI JAGA KETAT PINTU MASUK PULAU BALI

Kapolda Bali bersama Pangdam IX Udayana member arahan kepada  pasukan saat Apel Kesiapan Pengaman Pilpres 2014 di Lapangan Niti Mandala Renon,
Senin (7/7/2014)
SEJAK menjelang Pilpres 9 Juli 2014 hingga siding pleno rekapitulasi suara KPUD Provinsi Bali, TNI-POLRI mengerahkan kekuatan dalam pengamanan Pilpres 2014. Dilakukan sebagai upaya meyakinkan masyarakat terkait keamanan dan kenyamanan saat dan hingga penetapan presiden terpilih.
Bersinergi menugaskan masing-masing personil, ditempatkan di semua titik rawan hingga pelosok Pulau Dewata. Serta memperketat penjagaan di setiap pintu masuk Pulau Bali, termasuk pelabuhan dan bandara. “Personil yang ditugaskan, dimonitor supaya siap dalam 24 jam. Penjagaan di semua pintu masuk Bali, bandara dan pelabuhan, diperketat dan menggunakan alat-alat modern,” ujar Irjen Pol Drs Benny Mokalu SH, Kapolda Bali, pada Apel Gabungan TNI-POLRI dalam kesiapan pengamanan Pilpres 2014 pada Senin, 7 Juli 2014, di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar.
Menurut Kapolda, kondisi itu dijalankan sebagai langkah agar pesta demokrasi yang dilaksanakan benar-benar aman. Meyakinkan semua lapisan masyarakat bahwa setiap tahapan pilpres dari menjelang, saat dan setelah pelaksanaan, tidak ada satu pun hal yang dapat mengganggu, mengancam serta menghambat keamanan dan kenyamanan masyarakat Bali.
Senada dengan Kapolda, Pangdam IX Udyana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, pun menegaskan hal serupa. TNI-POLRI akan tetap netral, senantiasa menjaga sinergitas, soliditas, keharmonisan dan kekompakan di lapangan. Sehingga perwujudan demokrasi yang akan dijalankan masyarakat Bali nantinya diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat dunia.
Saat rekapitulasi penghitungan suara pilpres tingkat KPUD Provinsi Bali, pada Jum’at (18/7/2014), TNI-POLRI siaga satu menjaga keamanan. Sedikitnya sebanyak 375 personil, gabungan dari Polda Bali dibantu Kodam IX Udayana, ditempatkan di beberapa titik guna mengawal sidang pleno rekapitulasi suara. Menjaga ketat kantor KPUD Bali, serta dinyatakan tertutup bagi umum atau pihak di luar kepentingan rapat pleno. Termasuk menjaga ketat keamanan kotak suara yang hanya dibuka saat rapat pleno itu digelar, serta titik lain yang dipandang rawan dan potensi timbulnya gangguan kemanan.
Letnan Kolonel (Inf) Teddy Arifianto, Komandan Kodim 1611/Badung dan Denpasar, saat ditemui di KPUD Provinsi Bali menuturkan bahwa TNI dalam hal ini memback up keamanan yang dilakukan Polri. Pengamanan sidang pleno rekapitulasi suara hingga tingkat KPUD Bali itu disebutkan masih satu rangkaian dalam pengaman Pilpres 2014. Dan, kesiapan pasukan tetap siaga satu, termasuk saat penetapan nasional nanti, hingga instruksi pengamanan dicabut Mabes Polri.
Anggota Brimobda Polda Bali mengawal kotak suara, saat menjelang pleno KPUD Bali dalam rekapitulasi suara Pilpres 2014, Jum’at (18/7/2014)
“Pada dasarnya, TNI selalu siap kapan pun dibutuhkan. Pengamanan di KPUD Bali ini masih rangkaian pengamanan Pilpres. Status siaga 1 memback up Polri dalam menjaga keamanan hingga instruksi dicabut Mabes Polri,” jelasnya kepada FAKTA sembari menambahkan bahwa keamanan yang patut diwaspadai dalam Pilpres ini pada saat pengumuman secara nasional. Serta kondisinya jika nanti terdapat hal-hal yang harus menjadi penanganan MK.
Sementara dari rapat pleno KPUD Provinsi Bali yang digelar, perolehan suara pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto – Hatta Rajasa sebanyak 614.241 suara atau 28,58 % sedangkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla dinyatakan unggul dengan perolehan sebanyak 1.535.110 suara atau 71,42 %. Pleno KPUD Bali pun berjalan normal, dengan kesigapan personil gabungan TNI-POLRI. Keamanan Pilpres di Bali sejak menjelang, pencoblosan hingga rekapitulasi tingkat KPUD Provinsi, dapat terkendali. Tidak satu pun ancaman, hambatan, serta gangguan keamanan muncul dan menjadi penghambat pesta demokrasi yang dilaksanakan di Bali. (F.915) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment