Monday, August 18, 2014

KRIMINAL : DICELURIT OTK, SINTO LUKA PARAH

Diduga terkait perkara yang ditangani. ”Ada nama yang disebut pelaku dan terlibat dalam perkara yang ditangani Sinto. Kami yakin pelaku tidak berdiri sendiri, 
pelaku hanya orang suruhan

TIDAK ada yang menyangka sebelumnya, tamu yang datang pagi itu ternyata bermaksud jahat pada Sinto Ariwibowo SM MKn (46), advokat kondang di Yogyakarta. Ketua DPC Ikadin Sleman ini pun sempat terkapar bersimbah darah akibat sabetan celurit dari orang yang tidak dikenal (OTK)-nya.
Sinto Ariwibowo SM MKn tergolek lemah saat di rumah sakit usai kejadian
Keterangan yang berhasil dihimpun FAKTA menyebutkan, Rabu (16/7) sekitar pukul 7.45 WIB ada seseorang yang mendatangi rumah Sinto di   Perumahan Sidoarum Blok 3, Jalan Kutilang, Godean, Sleman. Semula pelaku ketemu Alimi (36), pembantu Sinto, yang saat itu tengah menjemur pakaian di depan rumah. Pria berbadan besar, memakai helm full face, berjaket hitam, celana pendek, berkulit putih, menjinjing tas ransel hitam dan mengendarai motor skutic berwarna biru ini nanya keberadaan Sinto. Dengan halus turun dari motor, terlihat santun orang tersebut sempat menaikkan helmnya sampai jidat. Setelah dipersilakan memasuki pagar rumah, segera dipanggilkan majikannya.
Sinto yang kala itu baru bangun tidur dan tengah nonton TV di ruang tengah bermaksud menemui sosok pria yang berdiri di depan pintu yang saat itu sudah menutupi wajahnya dengan helm full face. Namun pria yang mengenakan sandal putih saat memasuki rumah ini, tanpa sungkan justru menghampiri posisi Sinto berdiri di ruang tamu, sekitar tiga meter dari depan pintu. Berjarak satu meteran, sambil menurunkan tas ransel yang ditenteng, pria tersebut terlihat akan mengambil sesuatu dari dalamnya. “Pak Sinto, ini ada pesan dari (menyebutkan nama seseorang)”. 
Sinto yang semula berdiri santai terhenyak kaget, ternyata yang dikeluarkan pria tersebut dari dalam ranselnya adalah sebuah celurit berukuran besar dan tanpa ragu langsung menyasar kepala Sinto yang secara reflek berupaya mempertahankan diri. Namun ternyata kena hingga Sinto terjatuh. Sosok pria itu sempat menabrak kursi di ruang tamu dan terus menyerang. Sabetan celurit pun kembali diarahkan ke kepala Sinto yang saat itu secara reflek menangkis dengan tangan kanannya sembari memekikkan takbir,“Allahu Akbar !”. Seketika pembantu dan istri Sinto berteriak-teriak mendengar suara ribut di ruang tamu. Orang tersebut dengan tenang menenteng celuritnya kabur keluar rumah meninggalkan Sinto yang telah bersimbah darah. Sesaat Sinto terlihat tergopoh-gopoh berupaya mengejar pelaku sampai depan pintu, tak menghiraukan darah yang mengucur dari luka di tangan, punggung dan kepalanya. Alimi juga ikutan mengejar orang yang menaiki kendaraannya ke arah selatan sambil meneriakinya maling-maling. Sayang, saat kejadian suasana perumahan tersebut dalam kondisi sepi sehingga tidak ada yang berupaya menghalangi orang tak dikenal itu pergi.
Dengan bermandikan darah, Sinto dilarikan ke rumah sakit. Polisi pun segera datang ke TKP, terlihat Kapolsek Godean, Kompol Verena, dan juga Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Alaal Prastya. Sinto sendiri harus menjalani operasi dan menginap beberapa hari di RS Panti Rapih karena lukanya terbilang parah. Dari foto rontgen terlihat ada tulang yang terpisah patah akibat kerasnya sabetan celurit yang ditangkisnya. “Suaranya terdengar keras, prakk !!! kayak eternit runtuh,” ungkap Widja Ani, istri Sinto, yang saat kejadian mengaku tengah mengetik di ruang sebelah. Mungkin karena  pertimbangan tertentu kasus ini dilaporkan dan dalam penanganan Polda DIY.
Suasana Yogyakarta yang lagi kondusif menjadi gempar akibat kejadian ini. Berbagai reaksi pun bermunculan. Salah satu tokoh advokat Yogyakarta, M Syafei MS SH, sesaat setelah kejadian mengutuk keras tindakan tersebut. Apa pun alasannya hal itu tidak dibenarkan secara hukum. “Ini kriminalitas yang meresahkan dan oleh karena itu kami mendesak dan menuntut Polda DIY untuk sigap dan mengusut tuntas pelakunya meski dari kelompok mana pun,” tegas Ketua DPC Peradi Bantul ini.
Sehari kemudian para advokat Yogyakarta melakukan audensi ke Polda DIY dan diterima Wakapolda DIY, Kombes Pol Drs Ahmad Dofiri MSi. Menurut keterangan korlap kegiatan tersebut, Toufiqurohman SH, pada intinya mereka meminta polda mengungkap dan menangkap pelaku secepatnya, terlepas dari personality pada diri korban melekat profesi advokat, memohon perlindungan hukum dan keselamatan fisik terhadap korban dan keluarganya, serta menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas percobaan pembunuhan terhadap diri Advokat Sinto Ariwibowo.
Para advokat KAI (Kongres Advokat Indonesia) Yogyakarta di sela-sela acara buka bersama yang berlangsung di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta, (20/7), juga menyatakan sikapnya mendesak polri mengusut dan menangkap pelakunya. Sekjen DPP KAI, Aprilia Supaliyanto SH, dengan tegas meminta pihak polri khususnya Polda DIY untuk serius mengungkap dan menangkap pelakunya yang ketika dicocokkan sket wajahnya dengan foto seseorang memiliki kedekatan dengan orang yang disebutkan pelaku titip pesan untuk Sinto saat kejadian.
Menurut Aprilia, cukup kuat bagi polisi untuk memanggil, memeriksa bahkan menginterograsi orang yang diduga memiliki kaitan dengan peristiwa tersebut. “Kasus yang menimpa Sinto ini terkait tugas dan fungsi advokat yang melekat padanya. Ini jadi preseden buruk bagi profesi advokat dan penegakan hukum jika pihak polri tidak bisa atau berani mengungkapnya,” ujar Aprilia.
”Ada nama yang di sebut dan terlibat dalam perkara yang ditangani Sinto. Kami yakin pelaku tidak berdiri sendiri, pelaku hanya orang suruhan,” tandasnya kemudian.
Ketua DPD KAI DIY, Layung Purnomo SH, dengan tegas mengutuk keras kejadian tersebut. Menurut Layung, kejadian seperti itu bisa saja menimpa semua orang. “Para advokat sebagian telah menandatangani Surat Kuasa, siap mendampingi Sinto selaku korban dalam meraih keadilan, dan tidak hanya dari DPD KAI DIY. Jajaran DPP KAI pun telah membuka pintu siap mendampingi Sinto termasuk Prof Adnan Buyung Nasution,” ujarnya.
Sedang tokoh masyarakat yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, Chang Werdiyanto, menyayangkan adanya kejadian yang menimpa Sinto. Ini bentuk premanisme yang harus dilawan masyarakat. Menurutnya, kejadian tersebut juga telah nencoreng dan menodai suasana kondusif Kota Yogyakarta, maka sudah sepantasnya jajaran Polda DIY seharusnya serius dalam menangani kejadian ini.
            Salah satu pengurus DPP KAI, Dr Najib Ali Gisymar SH MHum, yang hadir dalam kesempatan tersebut mengingatkan kembali bahwasannya untuk menjadi seorang advokat memang harus memiliki keberanian. “Advokat memang harus berani, termasuk berani kena bacok kayak Sinto,” ujar Najib yang dalam kesempatan tersebut mengungkapkan sebuah nama yang dikatakan titip pesan oleh pelaku. Meski begitu hingga berita ini dikirim ke redaksi, belum ada informasi mengenai tertangkapnya pelaku tindakan sadis ini. (F.883) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment