Tuesday, August 5, 2014

ANEKA BERITA : PANDE BESI DI TANAH PASIR HARAPKAN BANTUAN MODAL

M Yunus (40), warga Gampong Paloh,
sedang membuat parang dengan cara pande besi
USAHA pande besi cara tradisional merupakan salah satu kerajinan tangan yang kini sangat jarang sekali ditemukan di Kabupaten Aceh Utara. Keberadaan usaha tersebut mulai tergilas akibat kurangnya modal dan sulitnya mendapatkan bahan baku besi tua, yang mengakibatkan terhambatnya proses pengelolaan kerajinan tangan tersebut.
Usaha pande besi tumbuh pesat di empat gampong di Kecamatan Tanah Pasir yakni Gampong Pande, Gampong Paloh, Gampong Meunasah Blang Panyang, Gampong Me Merbo. Mereka membuat peralatan perkebunan berupa parang, pisau, cangkul, kapak, sekrup, sangkur dan rencong bermotif khas Aceh. Usaha ini dikelola secara kelompok. 
Fauzi (35), warga Gampong Paloh, mengatakan, usaha pande besi ini mulai berkembang diperkirakan sejak tahun 1939 dan merupakan salah satu kerajinan tangan turun-menurun dari orangtuanya. Usaha ini terus berkembang di gampong tersebut sebagai lumbung ekonomi masyarakat setempat. Kendalanya, sulit mendapatkan besi tua yang mengandung baja sebagai bahan bakunya. Mereka harus pesan di luar Aceh Utara. Selain itu juga faktor kekurangan modal untuk membeli mesin pengolahan.
“Proses pembuatan pande besi tradisional ini sangat rumit, hanya mengandalkan tenaga, arang yang sudah membara lalu dimasukkan ke dalam tungku api yang sudah panas selama 20 menit sampai besi memerah. Setelah itu lalu besi diangkat dan dipukul menggunakan martil,” paparnya.
Menurut  Fauzi, dalam sehari keempat gampong bisa menghasilkan puluhan parang, rencong, pisau, cangkul, kapak, sangkur, sekrup berbagai  jenis. Kemudian hasil kerajinan pande besi ditampung oleh Teuku Azhari sebagai salah seorang agen di Gampong Paloh. “Beliau juga pembeli hasil kerajinan tangan kami, kemudian   dipasarkan ke seluruh Aceh Utara hingga ke Banda Aceh. Hampir tujuh puluh persen warga sini pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang pande besi. Kami sangat mengharapkan bantuan modal dari Pemkab Aceh Utara. Selama ini Pemkab Aceh Utara masih kurang perhatian terhadap usaha kami di Kecamatan Tanah Pasir. Padahal mata pencaharian orang daerah sini hanya mengandalkan pande besi,” cetus Fauzi.
Kerajinan tangan pande besi di Tanah Pasir tak asing lagi bagi masyarakat Tanah Pasir, bahkan para petani di luar Tanah Pasir hampir saban hari membawa besi khusus ke tempat usaha tersebut untuk diolah menjadi peralatan kebun, sawah dan lainnya.
Fauzi menilai pemerintah Aceh Utara sudah saatnya meluncurkan modal usaha kecil menengah (UKM) untuk membangkitkan ekonomi serta mengatasi pengangguran dan putus sekolah. Usaha pande besi perlu dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat melalui Dinas Koperasi dan Perindustrian agar UKM ini dapat cepat berkembang. (F.955) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment