M Yunus (40), warga
Gampong Paloh, sedang membuat parang dengan cara pande besi |
USAHA pande besi cara tradisional merupakan salah
satu kerajinan tangan yang kini sangat jarang sekali ditemukan di Kabupaten
Aceh Utara. Keberadaan usaha tersebut mulai tergilas akibat kurangnya modal dan
sulitnya mendapatkan bahan baku besi tua, yang mengakibatkan terhambatnya
proses pengelolaan kerajinan tangan tersebut.
Usaha
pande besi tumbuh pesat di empat gampong di Kecamatan Tanah Pasir yakni Gampong
Pande, Gampong Paloh, Gampong Meunasah Blang Panyang, Gampong Me Merbo. Mereka
membuat peralatan perkebunan berupa parang, pisau, cangkul, kapak, sekrup,
sangkur dan rencong bermotif khas Aceh. Usaha ini dikelola secara kelompok.
Fauzi
(35), warga Gampong Paloh, mengatakan, usaha pande besi ini mulai berkembang diperkirakan
sejak tahun 1939 dan merupakan salah satu kerajinan tangan turun-menurun dari
orangtuanya. Usaha ini terus berkembang di gampong tersebut sebagai lumbung
ekonomi masyarakat setempat. Kendalanya, sulit mendapatkan besi tua yang
mengandung baja sebagai bahan bakunya. Mereka harus pesan di luar Aceh Utara. Selain
itu juga faktor kekurangan modal untuk membeli mesin pengolahan.
“Proses
pembuatan pande besi tradisional ini sangat rumit, hanya mengandalkan tenaga,
arang yang sudah membara lalu dimasukkan ke dalam tungku api yang sudah panas
selama 20 menit sampai besi memerah. Setelah itu lalu besi diangkat dan dipukul
menggunakan martil,” paparnya.
Menurut Fauzi, dalam sehari keempat gampong bisa
menghasilkan puluhan parang, rencong, pisau, cangkul, kapak, sangkur, sekrup
berbagai jenis. Kemudian hasil kerajinan
pande besi ditampung oleh Teuku Azhari sebagai salah seorang agen di Gampong
Paloh. “Beliau juga pembeli hasil kerajinan tangan kami, kemudian dipasarkan ke seluruh Aceh Utara hingga ke
Banda Aceh. Hampir tujuh puluh persen warga sini pekerjaan sehari-harinya
sebagai tukang pande besi. Kami sangat mengharapkan bantuan modal dari Pemkab
Aceh Utara. Selama ini Pemkab Aceh Utara masih kurang perhatian terhadap usaha
kami di Kecamatan Tanah Pasir. Padahal mata pencaharian orang daerah sini hanya
mengandalkan pande besi,” cetus Fauzi.
Kerajinan
tangan pande besi di Tanah Pasir tak asing lagi bagi masyarakat Tanah Pasir,
bahkan para petani di luar Tanah Pasir hampir saban hari membawa besi khusus ke
tempat usaha tersebut untuk diolah menjadi peralatan kebun, sawah dan lainnya.
Fauzi menilai pemerintah Aceh Utara sudah
saatnya meluncurkan modal usaha kecil menengah (UKM) untuk membangkitkan
ekonomi serta mengatasi pengangguran dan putus sekolah. Usaha pande besi perlu
dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat melalui Dinas Koperasi dan Perindustrian
agar UKM ini dapat cepat berkembang. (F.955) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment