AKIBAT banjir yang melanda sejumlah daerah
di Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah, beberapa waktu lalu,
beberapa infrastruktur rusak berat.
Salah satunya jembatan dan jalan pantura
yang menjadi akses utama menuju kota
lain.
Menanggapi hal itu
Bupati Kudus, H Musthofa, menegaskan bahwa Pemkab
Kudus akan segera memperbaiki infrastruktur
yang rusak tersebut. Perbaikan infrastruktur menjadi agenda utama pemkab, mengingat jalan dan jembatan
yang rusak akan mempengaruhi roda perekonomian masyarakat,
baik warga
Kudus sendiri maupun warga lain
yang melintasi jalan
di Kudus.
Pemkab Kudus telah
berhasil membangun jalan darurat
di jalur pantura Tanggulangin
yang terputus akibat genangan banjir.
Pembangunan jalan darurat dirasa penting karena banjir
yang menggenang di sepanjang jalan pantura cukup tinggi.
Dengan metode pembuatan lapisan pondasi atas
(LPA) berbahan batu belah bercampur pasir,
Pemkab Kudus berhasil mengantisipasi kemacetan akibat banjir.
Pembuatan jalan darurat menjadi
agenda yang diprioritaskan karena terputusnya jalur pantura bukan saja menyebabkan perekonomian
Kudus terhambat, tetapi juga berdampak pada perekonomian kota-kota
lain. Pemkab Kudus bersyukur karena saat ini pembangunan jalur tersebut sudah selesai,
sehingga jalur
Kudus-Demak bisa kembali beroperasi. Setidaknya solusi darurat
yang ditempuh Pemkab
Kudus bisa mengantisipasi macet
yang tak berkesudahan.
Setelah selesai membangun jalan darurat Tanggulangin,
langkah selanjutnya dari Pemkab Kudus adalah menangani masalah infrastruktur
lain yang berada di dalam kota
Kudus. Dari data yang dihimpun Pemkab Kudus, sedikitnya ada
6 jembatan, 6 ruas jalan,
serta 69 rumah rusak akibat banjir dan tanah longsor. Adapun kerusakan jembatan Desa Ploso
yang berlokasi di dalam kota,
secepatnya akan diperbaiki.
Dalam hal ini
pemkab sudah menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) terkait untuk mengupayakan
agar jembatan itu
bisa dilintasi kembali. Solusi cepat tanggap
yang dilakukan dalam memperbaiki kerusakan infrastruktur merupakan bentuk kepedulian Pemkab
Kudus untuk kepentingan raykat dan kemajuan bersama.
Meskipun demikian, Pemkab Kudus belum bisa melakukan perbaikan secara serentak. Perbaikan infrastruktur akan
dilakukan secepatnya,
meskipun tidak bisa
dilakukan secara serentak. Artinya, pemkab
harus menerapkan skala prioritas dengan memperhatikan tingkat kerusakan dan tingkat urgensitas jalur tersebut bagi masyarakat. Dengan memperhatikan dua parameter tersebut, pemkab yakin bisa mengatasi masalah infrastruktur
yang menimpa Kudus akibat bencana banjir ini. Sementara itu, untuk mengatasi genangan air, Pemkab Kudus berupaya melakukan penyedotan
air menggunakan pompa di wilayah
Desa Tanggulangin, Kecamatan Jati. Hanya saja,
upaya tersebut diakui Bupati Kudus kurang efektif mengingat luasnya genangan air dan debit
Sungai Wulan masih sangat tinggi. (Humas/Gozali) majalah fakta onlineBupati Kudus, H Musthofa, saat turba ke lokasi banjir |
No comments:
Post a Comment