SEBANYAK 80 orang perwakilan
pemerintah daerah dan komunitas berbagai bidang dari 4 kabupaten di Sulsel
yakni Bone, Wajo, Luwu dan Luwu Utara, berkunjung ke Kabupaten Bantaeng untuk
mempelajari perubahan iklim di Kabupaten Bantaeng.
Kunjungan selama 2
hari tersebut difasilitasi lembaga nirlaba Care Internasional Indonesia dan
dipimpin langsung Project Manager Care Internasional South Sulawesi, Leonard
Sambo. Peserta kunjungan pembelajaran adaptasi perubahan iklim tersebut
diterima Bupati Bantaeng, Dr H M Nurdin Abdullah, di tribun Pantai Seruni,
Jumat, 5 April 2014. Bupati dalam penerimaan yang ditandai saling tukar
cinderamata tersebut didampingi Wakil Bupati, H Muhammad Yasin, Sekda, H Abd
Latief Naikang, dan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di daerah
ini.
Selama di Bantaeng,
selain melakukan diskusi yang dipandu Rahman Ramlan, peserta dari 4 kabupaten
itu juga melakukan kunjungan ke lokasi cek dan serba guna Balang Sikuyu. Selain
itu juga melakukan kunjungan ke Brigade Siaga Bencana (BSB) dan Sentra
Pengolahan Industri Kabupaten Bantaeng.
Perwakilan keempat
kabupaten itu mengaku terkesan dengan perkembangan pesat yang terjadi di
kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibu kota Provinsi
Sulsel. “Kami sangat kagum terhadap perkembangan di Bantaeng yang sangat kami
banggakan. Bantaeng tidak punya bahan baku nikel, tapi punya industri
pengolahan,” kata perwakilan peserta.
Wakil dari Luwu Utara
juga menyatakan kagum terhadap kekompakan para pejabat Bantaeng. Beda dengan di
Lutra yang memiliki potensi alam serba ada tambang uranium, namun belum bisa
dikelola. Karena itu ia akan menyarankan kepada para petinggi di daerahnya agar
mencontoh Bantaeng yang harmonis.
Wakil Bupati
Bantaeng, H Muhammad Yasin, mengatakan, kemajuan suatu daerah ditentukan oleh
pemimpin daerah tersebut. Bantaeng beruntung dipimpin seorang profesional dan
ini sangat penting untuk menghadapi globalisasi dan perubahan iklim. Sejak
daerah ini dipimpin DR H M Nurdin Abdullah, daerah berjuluk Butta Toa ini makin
dikenal. “Dulu orang bertanya di mana Bantaeng, kini dengan perkembangannya
yang pesat, kami bisa mengatakan inilah Bantaeng,” tambah Sekda, H Abd Latief
Naikang.
Tentang kekompakan
aparatnya, Abdul Latief Naikan mengatakan bahwa sejak dipimpin Bupati Nurdin
Abdullah, aparat tak perlu lagi formal harus diundang, cukup dengan SMS sudah
berkumpul.
Bupati Bantaeng, DR H M Nurdin Abdullah, pada
kesempatan itu mengatakan, kebersamaan dengan masyarakat memudahkan investor
menanam modal. Pola pikir aparatnya juga telah berubah menjadi pelayan yang
baik. Hal tersebut memungkinkan untuk memberikan pelayanan sehat kepada
investor dan dijamin tanpa pungutan alias gratis. (F.566) majalah fakta online
No comments:
Post a Comment