SETELAH menjabat selama delapan bulan di Pemerintah Kota Mojokerto,
akhirnya, Selasa (6/5), Budwi Sunu Hernaning Sulistyo Msi yang selama ini diduga banyak kalangan tidak
mendukung pasangan Walikota Mas’ud – Wakil Walikota Suyitno (MY), ‘dibuang’
menjadi Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Bidang Pembangunan di Surabaya.
Mutasi ini sudah diduga jauh hari
sebelumnya, karena beredar kabar di kalangan birokrasi bahwa keberadaan
Sekdakot yang tidak mendukung pasangan Walikota-Wakil Walikota Mojokerto
terpilih, mengakibatkan terjadinya disharmoni di lingkungan Pemerintah Kota
Mojokerto.
Sehari setelah mutasi, Sekdakot yang
baru, Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, yang sebelumnya menjabat Kepala Bakorwil
Bojonegoro, langsung aktif ke kantor Pemkot Mojokerto. Sementara pagi harinya
Sekda lama, Budwi Sunu, dalam acara apel pagi langsung berpamitan pada
karyawan-karyawati di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto. “Selama
menjabat Sekdakot, saya menerima apel baru dua kali, yang pertama saat kulonuwun dan kedua ini sekarang saat
pamitan,” katanya.
Budwi Sunu mengatakan, mutasi ini
merupakan amanah yang akan dilaksanakannya dengan baik. “Kita tahu jabatan di
provinsi ini banyak yang menginginkan, banyak yang berupaya untuk mendapat
kesempatan di provinsi. Saya merasa bangga bisa dimutasi di provinsi. Karena
sepanjang pengetahuan saya hanya ada dua pejabat di Kota Mojokerto yang bisa
nenembus menjadi pejabat eselon 2 di provinsi, yang salah satunya adalah saya,”
katanya.
Menurutnya, mutasi ini adalah
promosi, dan ia merasa mendapat kehormatan. “Eselonnya sama 2 A tapi cakupannya
bukan hanya 2 kecamatan, tapi di provinsi perjalanan dinasnya di 38 kabupaten/kota,
seperti yang disampaikan gubernur setelah pelantikan kemarin. Untuk itu saya
sampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Bapak Walikota yang telah
mengantarkan saya di tingkat provinsi kemarin,” imbuhnya.
Masa kerja Budwi Sunu telah dimulai
sejak tahun 1985, sedangkan dirinya menjabat sebagai Sekda Kota Mojokerto
selama 8 bulan. “Sejak awal saya sudah di Kota Mojokerto ini dan sekarang sudah
29 tahun masa kerja. Banyak orang yang mengatakan dengan adanya mutasi ini
berarti Pak Sunu dibuang, tapi saya katakan tidak, justru saya merasa dipromosikan,
dan saya menyampaikan dengan tulus terima kasih dan mohon maaf bila dalam
pergaulan dan perkataan saya kurang berkenan. Dalam waktu yang singkat selama 8
bulan ini tidak banyak yang bisa saya lakukan, namun semoga bisa bermanfaat,”
katanya.
Di akhir sambutannya, Budwi Sunu berpesan. kalau
ingin mengetahui karakter seseorang berilah ia kekuasaan, itulah karakter aslinya.
“Kemudian yang kedua, seseorang itu dilihat bukan karena jabatan atau
kedudukannya tapi ditentukan oleh perilaku dan perkataannya,” pungkasnya. (F.325) majalah fakta onlineBudwi
Sunu Hernaning Sulistyo MSi saat berpamitan dengan para pegawai di Sekdakot Mojokerto |
No comments:
Post a Comment