KABUPATEN Badung tidak henti-hentinya mendapat
apresiasi sekaligus penghargaan dari pemerintah pusat. Kali ini penghargaan
diluncurkan pihak Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yakni Citra Daerah
Dalam Arsip. Hal itu lantaran dipandang begitu besar dan antusiasnya perhatian
Bupati Badung terhadap masalah kearsipan.
“Kearsipan
di Kabupaten Badung sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tata kelola
kearsipan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pimpinannya yaitu Bupati
Badung. Beliau sangat menyadari pentingnya arsip dalam membuat suatu
perencanaan dan pembangunan di Kabupaten Badung sehingga Badung berturut-turut
berhasil meraih penghargaan Pangripta Nusantara Utama dalam melaksanakan
perencanaan dan pembangunan daerah serta berturut-turut meraih opini WTP dari
BPK,” ujar Drs Mustari Irawan MPA, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia
(ANRI), dalam sambutan saat serah terima penghargaan di Ruang Kerta Gosana
Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, pada Rabu (7/5).
Penghargaan
itu diserahkan Kepala ANRI, Mustari Irawan, dan diterima secara langsung oleh Bupati
Badung, Anak Agung Gde Agung. Hadir dalam kesempatan itu Wakil ketua DPRD
Kabupaten Badung, Made Sunarta, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Kompyang R
Swandika, beserta pejabat terkait di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung.
Menurut
Mustari, Citra Daerah Dalam Arsip merupakan salah satu program prioritas ANRI
dalam mewujudkan pemanfaatan arsip statis melalui akses publik yang modern
untuk kemaslahatan bangsa dan kepentingan dunia internasional. Program tersebut
telah digagas sejak 1998 dengan menerbitkan buku serial Citra Provinsi Dalam
Arsip yang dilanjutkan dengan Citra Daerah Kabupaten dan Kota.
Sementara
itu Bupati Gde Agung menuturkan bahwa arsip daerah sangat berharga. Mengingat
pengalaman sejarah di mana tahun 1999 Kantor Pemerintah Kabupaten Badung di
Lumintang diamuk massa hingga semua arsip termasuk sejarah Badung, di antaranya
data-data tanah yang menjadi aset termasuk data penting lainnya, hangus
terbakar. Sementara saat itu data pendukung tidak tersimpan sebagaimana tata
kelola arsip daerah yang baik. “Kondisi ini menyebabkan kami sulit melakukan
pendataan terhadap aset daerah. Akibatnya, Badung sempat mendapatkan opini disclaimer dari BPK,” ungkap Gde Agung.
Dari
itu, lanjut Gde Agung, pengelolaan dan penyelamatan arsip akan sangat mendukung
ketersediaan bukti otentik, bukti sejarah dan rekam jejak perjalanan
pemerintahan, serta pembangunan dan kemasyarakatan yang telah dilakukan selama
ini. Pengelolaan dan penyelamatan arsip, menurutnya, adalah tanggung jawab
bersama dan harus terus dilkembangkan dan disosialisasikan. Bukan hanya lingkup
pemerintahan, akan tetapi dapat digetoktularkan
ke lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi baik politik maupun
kemasyarakatan dan perseorangan sehingga dapat diwujudkan masyarakat sadar
arsip di Kabupaten Badung.
Sebelum
acara penyerahan Citra Daerah Kabupaten Badung Dalam Arsip, Mustari bersama
rombongan didampingi Bupati Gde Agung beserta Kompyang R Swandika, Sekretaris
Daerah Kabupaten Badung, meninjau pameran foto dengan tema “Badung Dalam
Lintasan Sejarah”.
Sementara Penghargaan Badung selanjutnya
diterima dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Yakni, penghargaan Indonesia
Digital Society Award (IDSA) Kategori Overall Society, yang diserahkan langsung oleh Menteri
Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, kepada Kadishubkominfo Badung,
Wayan Weda Darmaja, di Mall Kota Kasablanka Jakarta, pada Kamis (8/5). (F.915) majalah fakta onlineBupati Badung, Anak Agung Gde Agung (dua kiri), saat menerima penghargaan Citra Daerah Dalam Arsip, didampingi Kompyang R Swandika, Sekda Badung |
No comments:
Post a Comment