KETUA Tim
Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bantaeng, Hj
Liestiaty F Nurdin, melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Kemenakertans) RI, Jakarta, Selasa (15/4).
Kunjungan
kerja TP PKK Bantaeng itu terkait dengan rencana kerja sinergitas
program-program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat Bantaeng dalam
menyongsong operasinalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) Bantaeng.
Kepala
Bagian Humas dan Protokol, Risesa Meylani, mengatakan, kunjungan istri Bupati
Bantaeng itu untuk mengajukan konsep pelatihan dan pemberdayaan masyarakat
dalam menyikapi perdaganga pasar bebas Asean 2015 mendatang.
Menurutnya,
kunjungan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi program
kegiatan Bantaeng dengan melibatkan PKK Bantaeng khususnya dalam melatih
kelompok usaha industri rumah tangga berupa packing
kemasan yang nantinya akan memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran.
Dalam
pertemuan ini, juga membahas seputar pembangunan prototipe agro industri pangan
lokal sebagai wadah pelatihan teknik dan manajerial usaha baru bagi angkatan
kerja produktif.
Pada
kunjungan kerjanya kali ini, Ketua TP PKK Bantaeng didampingi oleh DR H Muchtar
Nawir yang merupakan Staf Khusus Bupati Bantaeng Bidang Pertanian, DR Hj
Nurlaela MS selaku Konsultan UKM Pemkab Bantaeng dan ahli penelitian pertanian.
Kedatangan mereka disambut oleh Sekretaris Jenderal Kemenakertans RI, Ir Abd
Wahab Bangkona MSc.
“Alhamdulillah,
kami bisa diterima dengan baik di sini terkait dengan rencana kerja sinergitas
program-program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat Bantaeng dalam
menyongsong operasionalisasi BLK Bantaeng yang terbesar di Indonesia Timur.
Bersama dengan tim terpadu, kami dari Bantaeng mengajukan konsep pelatihan dan
pemberdayaan masyarakat dalam menyikapi perdagangan pasar bebas Asean 2015
mendatang,” kata Hj Liestiaty F Nurdin.
Dalam
pertemuan ini, tim terpadu Pemkab Bantaeng membahas seputar pembangunan
prototipe Agro Industri Pangan Lokal sebagai wadah pelatihan tehnik dan
manajerial usaha baru bagi angkatan kerja produktif era pasar bebas Asean, yang
mana juga membahas seputar kehadiran BLK Bantaeng yang akan menjadi wadah untuk
mendidik calon wirausaha baru yang nantinya akan menghadirkan unit Bisnis
Profesional dan dapat meningkatkan PAD Bantaeng. Juga berharap BLK Bantaeng ini
memberi pembelajaran penerapan Hazard
Analysis Critical Crutral Point (HACCP) pada industri hasil pertama tanaman
pangan berbasis snack bergizi,
berbahan baku hasil pertanian lokal.
Kehadiran tim terpadu
Pemkab Bantaeng disambut hangat oleh Sekjen Kemenakertans RI, Abd Wahab
Bangkona, yang sekaligus memerintahkan timnya untuk segera menindaklanjuti
usulan Pemkab Bantaeng dalam berbagai hal dengan melakukan pertemuan intens
nantinya. Bahkan Sekjen Kemenakertans RI ini segera mengupayakan operasionalisasi
BLK Bantaeng yang dimulai dengan program pelatihan berbasis masyarakat.
Pihaknya juga akan menyiapkan pelatihan kerja yang dibutuhkan oleh smelter nikel
di Bantaeng. “Insya Allah tahun ini kita akan berikan dana lagi untuk melanjutkan
BLK Bantaeng senilai Rp 13,4 miliar dan sementara proses lelang dan sekaligus
sebagian peralatan pelatihan yang dibutuhkan Bantaeng,” kata Abdul Wahab
Bangkona yang juga merupakan alumnus SMA Negeri 1 Bantaeng di era 1970-an. (F.566)majalah fakta online
No comments:
Post a Comment