AKHIRNYA Soekarwo yang akrab disapa Pakde
Karwo dan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul resmi dilantik sebagai Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur periode 2014-2019 oleh Mendagri, Gamawan
Fauzi. Pasangan yang sebelumnya pernah memimpin Jawa Timur sejak tahun
2009-2013 ini untuk kedua kalinya dilantik berdasarkan Keppres RI No.135/P/2013
tanggal 29 November 2013 melalui sidang paripurna (Rabu,12/2/2014).
Tak
kurang dari 3.000 aparat keamanan yang terdiri dari anggota Polri dan TNI ikut
dalam pengamanan prosesi pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur,
Soekarwo dan Syaifulah Yusuf (KarSa). Karena sebelumnya sempat terdengar kabar
akan diwarnai demonstrasi dari pendukung Khofifah-Herman.
Pelantikan
yang dihadiri 750 undangan terdiri dari 9 menteri di antaranya Menteri Dalam
Negeri, Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menko Polhukam,
Menteri Agama, Menteri Perekonomian, Menpora ,13 Gubernur, Bupati/Walikota
se-Jawa Timur, Ketua KPU dan Panwaslu se-Jawa Timur, tokoh masyarakat, LSM,
akademisi, mahasiswa, serta Perwakilan Serikat Buruh tersebut sempat molor dua
jam dari jadwal yang ditentukan. Hal itu akibat pesawat yang ditumpangi Menteri
Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengalami delay
hingga dua kali. Sehingga pelantikan yang awalnya dijadwalkan pukul 09.00
WIB baru dimulai pukul 11.00 WIB.
Pakde
Karwo dan Gus Ipul, yang diusung Partai Demokrat dan didukung 31 partai politik
(parpol) parlemen dan non parlemen, kembali memimpin Jatim setelah memenangi
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim secara langsung 29 Agustus 2013, mengungguli
3 pasangan lainnya yakni Eggy Sudjana dan Sihat, Bambang DH-Said Abdullah dan
Khofifah-Herman.
Usai
melantik, dalam sambutannya, Gamawan Fauzi, mengatakan,"Saya minta maaf
karena terlambat hadir pada acara pelantikan ini karena pesawat yang kami
tumpangi delay hingga dua kali. Sebelum
berangkat ke Surabaya, staf Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendapat
tiket keberangkatan pukul 08.00 WIB. Karena pelantikan dijadwalkan pada pukul
09.00 WIB maka dicari tiket pesawat yang berangkat pagi pukul 06.00 WIB, dan
ternyata kesulitan untuk mencari tiket yang berangkat pagi sehingga tidak bisa
menggeser jadwal keberangkatan pesawat," kelakar Gamawan Fauzi disambut
tawa sejumlah hadirin yang hadir di ruang Rapat Paripurna DPRD Jawa Timur.
Gamawan
menambahkan,“Selamat atas terpilihnya kembali Pakde Karwo dan Gus Ipul untuk
kedua kalinya, ini mengindikasikan keharmonisan dan kemesraan hubungan antara
kepala dan wakil kepala daerah, sehingga patut dicontoh dan diteladani. Juga
sebagai bentuk kepercayaan dan penilaian positif dari masyarakat Jatim atas
berbagai capaian berbagai program pemerintah daerah lima tahun terakhir. Dalam
aspek investasi pada 2009 sebesar Rp 46 triliun meningkat menjadi Rp 133,43
triliun pada 2012. Ini merupakan lompatan yang tinggi di bawah kepemimpinan
Pakde Karwo dan Gus Ipul,” tambahnya.
Usai
dilantik di Gedung DPRD Jatim, pasangan gubernur dan wakil gubernur menghadiri
pesta rakyat di halaman Gedung Negara Grahadi, di Jalan Gubernur Suryo 7
Surabaya. Dalam pidatonya di depan rakyat yang hadir, Gubernur Jatim, Soekarwo,
mengatakan,”Demokrasi yang berkembang di Jatim cukup dewasa dan anggun,
demokrasi dikatakan seperti itu karena selama pemilihan gubernur tidak terjadi
masalah, karena konsep musyawarah mufakat telah terbangun sesuai dengan
kebudayaan bangsa Indonesia. Hal ini harus dijaga terus dan dikembangkan,
karena sekitar 71 ribu saksi di TPS pilgub tidak ada yang mengajukan keberatan
dan semuanya mengakui kemenangan pilgub menjadi salah satu pertunjukan
demokrasi. Itu membuktikan bahwa demokrasi di Jatim berlangsung sebagaimana
mestinya. Penyelenggaraan demokrasi seperti ini menjadi pelajaran yang luar
biasa, di mana kerukunan bisa tercipta dengan baik. Semua menerima keputusan,
karena sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan," jelasnya.
Pakde Karwo menambahkan,”Saya dan Gus Ipul akan
memperbanyak sekolah-sekolah kejuruan, karena hingga saat ini sudah ada sekitar
1.500 SMK tersebar di Jatim. Tujuannya
agar bisa menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai dalam dunia
usaha. Di bidang ekonomi, Jatim saat ini
menguasai 31 persen pasar dalam negeri, diharapkan pada tahun 2017 bisa
menguasai 50 persen pasar Indonesia. Salah satu cara agar pasar Jatim dan
Indonesia menjadi kuat harus meningkatkan rasa nasionalisme dengan mencintai
produk dalam negeri. Namun kendala yang dihadapi adalah banyaknya barang impor
masuk ke negara kita. Apabila impor dibatasi, bukan tidak mungkin ekonomi kita
akan kuat. Nasionalisme dan pertumbuhan ekonomi menjadi kunci agar negara kita
menjadi maju," imbuhnya. (F.568)R.26
No comments:
Post a Comment